SBY sudah merasa, program 100 harinya bakal ambur adul. Maka dia buru-buru 
bilang, jangan mengukur kinerja pemerintah dari 100 hari pertama....


--- On Thu, 1/7/10, sunny <am...@tele2.se> wrote:


From: sunny <am...@tele2.se>
Subject: [ppiindia] Presiden: Tak Logis Ukur Keberhasilan dari Program 100 Hari
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Thursday, January 7, 2010, 5:56 AM


  



Refleksi : Kalau program 100 hari bukan patokan, mengapa disinggung? 

http://www.analisad aily.com/ index.php? option=com_ content&view= article&id= 
39666:presiden- tak-logis- ukur-keberhasila n-dari-program- 100-hari& 
catid=3:nasional &Itemid=128

Presiden: Tak Logis Ukur Keberhasilan dari Program 100 Hari 

Jakarta, (Analisa)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan program 100 hari pertama 
pemerintah tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai keberhasilan 
pemerintahan masa bakti 2009-2014 yang dipimpinnya.

Dalam pidato pada acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 
tahun anggaran 2010 kepada kementerian/ lembaga negara dan pemerintah daerah di 
Istana Negara, Jakarta, Selasa, Presiden menegaskan program 100 hari merupakan 
satu kesatuan yang berkesinambungan dengan program-program pemerintah yang 
tercantum dalam APBN 2010 dan juga tahun-tahun mendatang.

Program 100 hari pertama pemerintah dengan 15 program pilihan sebagai 
prioritas, menurut dia, hanya merupakan embrio dari program -program utama yang 
tercantum dalam APBN 2010.

"Sungguh pun program 100 hari ini penting, tentu tidak mungkin semua prioritas 
agenda dan sasaran pembangunan lima tahun kita tuangkan dalam 100 hari pertama. 
Di samping itu tentu tidak logis pula mengukur keberhasilan pemerintah masa 
bakti 2009-2014 hanya dilihat dari program 100 hari yang dijalankan," tutur 
Presiden.

Setelah penyerahan DIPA 2010, Kepala Negara meminta seluruh jajaran pemerintah 
untuk menjabarkan dan melaksanakan berbagai rencana strategis, rencana aksi, 
dan program-program pemerintah. Ia meminta semua program pemerintah agar segera 
dilaksanakan dan jangan ada jajaran pemerintah baik di pusat maupun daerah yang 
menunda pelaksanaan anggaran.

Tetap Tumbuh

Presiden dalam pidatonya memuji kinerja ekonomi 2009 yang tetap tumbuh positif 
dengan perkiraan di atas empat persen meski dunia sedang dilanda krisis 
keuangan global. Kinerja ekonomi 2009 dinilai Presiden cukup berhasil melalui 
beberapa indikator, di antaranya adalah tingkat inflasi hanya 2,78 persen yang 
merupakan angka terendah selama 10 tahun terakhir. 

Sedangkan nilai tukar rupiah pada akhir 2009 ditutup pada tingkat Rp9.400-an, 
dan cadangan devisa terakumulasi di atas 65 miliar dolar AS yang merupakan 
tingkat tertinggi yang pernah dicapai serta defisit anggaran yang jauh dari 
target yaitu hanya 1,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp87 
triliun.

Dengan prestasi ekonomi dan fiskal pada 2009, Presiden optimis pada 2010 
pemerintah dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, tingkat 
inflasi lima persen, tingkat kemiskinan 13 persen dan pengangguran delapan 
persen. Kepala Negara menyebutkan prioritas pembangunan pada 2010 bertujuan 
memulihkan perekonomian nasional dan memelihara kesejahteraan rakyat.

Prioritas itu adalah pemeliharaan kesejahteraan rakyat serta penataan 
kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial, peningkatan kualitas 
sumber saya manusia, pemantapan reformasi birokrasi dan hukum, serta pemantapan 
demokrasi keamanan nasional, pemulihan ekonomi didukung oleh pembangunan 
pertanian, infrastruktur dan energi, serta peningkatan kualitas pengelolaan 
sumber daya alam dan penanganan perubahan iklim.

Dalam APBN 2010, Presiden menuturkan, telah ditingkatkan anggaran belanja 
pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Dengan peningkatan belanja modal 
dari Rp127 triliun pada 2009 menjadi Rp158,1 triliun pada 2010 diharapkan 
kesejahteraan pegawai negeri, anggota TNI dan Polri, serta pensiunan dapat 
ditingkatkan. "Besaran gaji aparatur negara akan terus diupayakan untuk dapat 
mencerminkan asas keadilan, kepatutan, dan sesuai dengan kemampuan anggaran," 
ujarnya. (Ant)

++++


[Non-text portions of this message have been removed]









      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke