SBY mendapat applaus panjang selama 45 menit di Norwegia ?
Bagaimana menyikapi fakta ini ?
Saya pribadi langsung terbayang lumpur yang menggenangi Sidoarjo.
Masihkah SBY dapat applaus jika berpidato di sidoarjo ?


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> RIAU POS
> 
>             Kamis, 14 September 2006 
> 
> 
>             SBY Dapat Aplaus saat Kuliahi Juri Nobel 
> 
>            
>             OSLO (RP)- Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
ke Norwegia menjadi momen penting bagi presiden asal Pacitan, Jatim 
itu. Sebab, dia berkesempatan menyampaikan kuliah umum di hadapan 
akademisi, pengamat, dewan juri Nobel, dan wartawan di Gedung Nobel 
Institute Oslo.
>              Kuliah umum itu menjadi momentum sangat penting karena 
SBY merupakan salah satu kandidat penerima Nobel tahun ini. 
> 
>             Rencananya, hadiah Nobel diumumkan pada 13 Oktober 
pukul 11.00 waktu Oslo. 
> 
>              SBY berpidato di Nobel Institute pada pukul 14.30 
waktu setempat atau pukul 19.30 WIB. Acara yang dilangsungkan di 
lantai 3 tersebut dihadiri sekitar 70 orang dan dipimpin Direktur 
Norwegian Institute for International Affairs (NUPI) Sverre Lodgaard.
> 
>              Sebelum SBY menyampaikan makalah, Sverre terlebih 
dahulu memberikan pengantar. Setelah itu, tanpa seremonial apa pun 
SBY diberi kesempatan menyampaikan makalah berjudul Promoting Peace 
and Conflict Resolution in A Transformating Indonesia.
> 
>              SBY banyak memaparkan soal proses perdamaian yang 
tercapai di Aceh, Papua, Poso, dan Maluku. Dia menyatakan, upaya 
menciptakan perdamaian di Aceh terus dirintis oleh pemimpin-pemimpin 
Indonesia. Yakni, mulai mantan Presiden Abdurrahman Wahid hingga 
mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
> 
>              Upaya itu terus dilakukan sampai dia terpilih sebagai 
presiden pada 2004. Dia mengaku sangat serius memecahkan berbagai 
konflik yang terjadi di Indonesia. Tindakan itu langsung dia lakukan 
sejak awal kepemimpinannya.
> 
>              ''Tiga hari setelah terpilih menjadi presiden, saya 
langsung terbang ke Papua untuk mencoba mengetahui lebih detail 
persoalan di sana dan mencoba memecahkannya,'' ujar SBY dalam sesi 
tanya jawab.
> 
>              SBY mengatakan, ketika berada di Papua, dirinya tidak 
hanya bertemu anggota DPR, pemerintah setempat, dan tokoh-tokoh di 
sana. Dia bertemu langsung dengan masyarakat bawah untuk berdialog. 
Dengan cara itulah dia mengetahui persoalan yang sesungguhnya.
> 
>              Kini, lanjut SBY, pemerintah pusat memberikan status 
otonomi khusus kepada Papua dan Aceh. ''Dengan pemberian status itu, 
Aceh menjadi daerah yang tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih. 
Aceh bangkit dan lahir kembali,'' ujarnya.
> 
>              Karena itu, SBY meyakinkan bahwa Indonesia bukanlah 
negara yang sedang menghadapi kehancuran. Indonesia merupakan negara 
yang sedang bangkit dan tumbuh menjadi lebih baik. Masyarakatnya 
tumbuh menjadi masyarakat yang demokratis dan toleran.
> 
>             ''Di Indonesia, Islam, demokrasi, dan modernisasi bisa 
berkembang bersamaan,'' ujarnya. Penampilan SBY cukup meyakinkan. 
Aplaus panjang pun menggema setelah sekitar 45 menit SBY mengakhiri 
presentasi.
> 
>              Setelah itu, acara dilanjutkan tanya jawab. Lima orang 
mengajukan pertanyaan kepada SBY. Pertanyaan yang disampaikan 
meliputi masalah Papua hingga langkah yang dilakukan SBY bila 
terpilih sebagai penerima Nobel.
> 
>              Seperti ketika menyampaikan makalah, SBY menjawab 
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan santai. Meski demikian, cucuran 
keringat tetap muncul di keningnya. Dia pun berkali-kali mengusap 
keningnya dengan sapu tangan.
> 
>              Sementara itu, paginya, sebelum memberikan kuliah umum 
di Nobel Institute, SBY menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana 
Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. Mereka membahas kerja sama kedua 
belah pihak. Di antaranya, kerja sama antara Pertamina dan pemerintah 
pihak Statoil (Norwegia).
> 
>              Usai pembicaraan itu, SBY-Jens menyaksikan 
penandatanganan kerja sama Pertamina Statoil. Setelah itu, keduanya 
menggelar jumpa pers bersama. 
> 
>             Selain soal kerja sama Pertamina-Statoil, SBY sering 
ditanya tentang masalah dalam negeri. Di antaranya kasus Tibo. Para 
wartawan asing mempersoalkan hukuman mati yang dijatuhkan pada Tibo.
> 
>              Menanggapi pertanyaan itu, SBY mengatakan bahwa pihak 
Indonesia berusaha menegakkan hukum secara adil dan benar. Vonis mati 
terhadap Tibo dinilai benar-benar keputusan yang didasarkan fakta-
fakta hukum yang ada dan sikap profesional. ''Sebagai presiden, saya 
sama sekali tidak melakukan intervensi. Itu murni keputusan aparat 
penegak hukum yang mengadili kasus tersebut,'' ujarnya.(jpnn 
>      
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke