Filsafat Jawa mengatasi Hukum Indonesia? Itulah hukum di Indo gak
pernah bisa tegak. Banyak yang ngangkangi...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ikra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear all;
>
> Pernyataan Presiden SBY dalam berita saya kutipkan di bawah ini
menunjukkan adanya orang yang mengatasi hukum di negeri kita, tak
ubahnya dia itu raja yang diposisikan sebagai "Raja tak bisa
disalahkan!" Aasa impunitas yang berdasarkan budaya Jawa ini jelas 
sekali bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia, bukan?
>
> Selain itu, di dalam berita ini ada hal yang tidak jelas apa yang
hendak dilakukan oleh Jakgung. Di satu fihak menyatakan menghentikan
pemeriksaan terhadap Suharto yang menurut Jakgung tidak berbeda
dengan apa yang menjadi sikap Presiden SBY. Tapi juga di lain hal
dia akan melakukan tuntutan perdata yang menurut salah seorang
anggota DPR itu tidak mungkin bisa dilakukan karena bertentangan
dengan aturan hukum perdata.
>
> Silahkan baca sendiri tentang apa yang sedang berkembang dalam
kaitannya dengan masalah mengadili Suharto dalam berita saya kutip
di bawah ini.
>
> Ikra.-
> =====
>
>
>
> Korupsi
> PRESIDEN TAKKAN SALAHKAN MANTAN PEMIMPIN
>
> Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerapkan
sikap yang terkenal dalam filosofi Jawa, yaitu mikul dhuwur mendem
jero, untuk kasus mantan Presiden Soeharto dan juga kasus semua
mantan Presiden Indonesia. Posisi Soeharto tidak akan diletakkan
melulu pada posisi yang salah.
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




SPONSORED LINKS
Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke