Bukan cuma gereja... Buat bangun Masjid, Musholla,
bikin pura, kasih zakat, Infaq,... dll

Itu cara para koruptor untuk "cuci Uang"....
Biar kesannya "soleh"... padahal...???



=============

Subject: Nilep 1.7 trilliun..bisa bebas begini?

Mau untuk apa duitnya itu..bangun gereja kali ya?




Adrian Malah Minta Jaminan Tak Ditahan



Kejagung Desak Polri Segera Serahkan
MANADO-Dari tempatnya yang misterius, Adrian Herling Waworuntu masih
mencoba bernegosiasi. Padahal, tersangka pembobolan BNI Rp 1,7 triliun itu
seharusnya menyerahkan diri hari ini.

Lewat pengacaranya, Adrian malah meminta jaminan Kejaksaan Agung (Kejagung)
untuk tidak menahannya. Ini sebagai syarat Adrian untuk memenuhi panggilan
polisi dan selanjutnya diserahkan ke Kejagung.

Tentu saja, tidak mudah bagi Adrian untuk mendapatkan jaminan itu. Apalagi,
Adrian selama ini dianggap tidak kooperatif. Karena itu, sampai tadi malam,
melalui pengacaranya, Doni Antares Irawan, Adrian mengatakan belum mendapat
jaminan dari Kejagung. "Kita belum mendapat jaminan dari Kejagung. Saya
dengar mau langsung ditahan," kata Doni kepada koran ini.

Dasar permintaan agar tak ditahan itu juga cukup aneh. Doni mengatakan,
setelah mempelajari kasus itu, dia merasa yakin bahwa Adrian akan bebas di
pengadilan. "Kalau saya bisa dibebaskan, kenapa saya harus ditahan?" kata
Doni menirukan ucapan Adrian.

Lalu, apakah hari ini Adrian akan memenuhi panggilan Polri? Doni tidak bisa
menjamin. Sampai saat ini, kata Doni, Adrian masih berada di Jakarta.

Adrian memang lebih "beruntung" dibandingkan dengan orang-orang yang
terlibat dalam kasus pembobolan BNI itu. Dua pimpinan cabang BNI sudah
divonis dengan hukuman cukup berat, yakni seumur hidup dan belasan tahun
penjara. Terdakwa lain juga mulai diadili.

Sedangkan Adrian justru dilepas polisi dengan dalih masa tahanan 120 hari
telah habis. Ini akibat berkas Adrian mondar-mandir belasan kali dari
polisi ke kejaksaan. Justru saat akan diserahkan ke Kejagung, setelah
berkas sempurna, dia malah mangkir. Dia berdalih sakit dengan berbekal
surat dokter.

Dari pelacakan koran ini (seperti diberitakan edisi kemarin), dokter
tersebut adalah dr Franklyn Winerungan. Dokter itu bekerja di Puskesmas
Desa Tungoi dan buka praktik privat di Kotamobagu. Surat keterangan dokter
tersebut bertanggal 23-30 September. Namun, sang dokter mengaku tak tahu
persis siapa Adrian itu.

Anehnya lagi, polisi juga terkesan menoleransi mangkirnya Adrian itu.
Akibatnya, tak ada tindakan serius untuk mengecek dan melacak Adrian. Baru
tiga hari lalu, Mabes Polri menyatakan sudah mengirim empat polisi ke
Sulawesi Utara.

Kejagung Desak Polisi
Bagaimana komentar Kejagung? Kapuspenkum Kemas Yahya Rahman tidak mau
memastikan apakah Adrian akan langsung ditahan. "Ditahan atau tidaknya, ya
kita lihat nanti," ungkap Kemas kepada koran ini kemarin di kantornya.

Lebih lanjut Kemas mengatakan, Kejagung meminta Mabes Polri segera
menyerahkan Adrian dan barang bukti lainnya. Ini terkait dengan status
BAP-nya yang telah dinyatakan P21 (sempurna). "BAP tersangka sudah kita
nyatakan P-21. Oleh karena itu, kita meminta agar Mabes Polri segera
menyerahkan tersangka (Adrian) beserta barang bukti," ujar Kemas.

Kemas mengatakan, Mabes Polri memiliki waktu 14 hari untuk melakukan
penyerahan sejak hari penerbitan status P21 pada BAP tersebut. Jangka waktu
itu, kata Kemas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Padahal, Kejagung sendiri menerbitkan P21 sejak 9 September lalu.

Kemas menambahkan, untuk mengonkretkan permintaan tersebut, Kejagung segera
mengirimkan surat tertulis kepada Mabes Polri. "Kita mendesak agar Polri
melakukan penyerahan tahap II," tandasnya.

Karena Adrian misterius, sangat mungkin penyerahan itu tidak bisa dipenuhi
Polri. Namun, Kemas mengatakan, Kejagung akan terus meminta Polri untuk
menyerahkan Adrian. "Bahkan, tidak sekadar meminta. Kita juga mendesak.
Kalau tidak bisa, akan kita desak lagi," ujarnya.

Pelacakan Polisi
Menurut informasi yang diperoleh koran ini, polisi terus melacak keberadaan
Adrian di Jakarta dan Sulawesi Utara. Rabu malam, polisi mendatangi rumah
Adrian di Pondok Indah. Polisi hanya bertemu pembantunya. "Menurut
pembantunya, kemarin malam (Selasa malam, Red), dia meninggalkan rumah,"
ungkap sumber tersebut.

Bagaimana dengan pelacakan ke Sulut? Setelah kedatangan tim Mabes Polri
untuk melacak Adrian dikabarkan belum jelas, Direktur Reskrim Polda Sulut
Kombes Pol Johnny Hotma Hutauruk kemarin menyatakan bahwa tim mabes itu
sudah tiba dua hari lalu.

Dia mengungkapkan, tim Mabes Polri yang turun ke daerah tersebut beranggota
tiga perwira. Dia menambahkan, begitu tiba, tim Mabes Polri tersebut
langsung terjun ke Bolmong. "Bahkan, sampai saat ini, ketiga perwira itu
sedang berada di lapangan untuk mengecek keberadaan atau posisi Adrian,"
tegasnya.

Polda Sulut tak akan bertindak apa pun bila Adrian tidak mau mengindahkan
panggilan Mabes Polri. Hotma menegaskan, semuanya diserahkan kepada Mabes
Polri.

Sementara itu, meski Adrian pernah datang ke Kotamobagu untuk "berobat",
dia tak pernah mendatangi keluarga dekatnya di kota tersebut. Begitulah
pengakuan Ny Emi Manoppo Waworuntu, 81, warga Kobo Besar. Dia adalah tante
Adrian Waworuntu.

Saat ditemui di rumah asrinya kemarin sekitar pukul 19.00 Wita, Emi sangat
kaget atas adanya isu bahwa Didi (sapaan Adrian) pernah datang ke rumahnya
di kawasan Kobo Besar, Kotamobagu, Bolmong.

"Saya juga heran mengapa orang menyebut bahwa Didi pernah ke mari. Saya
juga baru tahu dari koran," ujarnya. Emi menjelaskan, Rabu (29/9), dirinya
ditemui enam polisi yang mencari informasi mengenai keberadaan Didi.

Hanya, istri almarhum Alo Waworuntu itu menyatakan bahwa Didi pernah datang
sewaktu kecil. "Dia kan besar di Amerika. Apalagi, kami ketemu dia hanya di
Jakarta," ungkapnya.

Keturunan Raja Manoppo itu membenarkan bahwa Adrian adalah kemenakannya
dari suaminya. Ayah Adrian, Joutje Waworuntu, bersaudara dengan suami Emi,
Alo Waworuntu.

Ketika ditanya kapan dirinya mengetahui bahwa Adrian menjadi tersangka? Emi
mengetahuinya saat di Jakarta. "Hanya anak saya yang membesuknya di tahanan
Mabes Polri. Saya juga ingin (menjenguk). Tapi, kan saya sudah ndak kuat
berdiri," katanya.

Sementara itu, Polres Bolmong masih mencari keberadaan Adrian yang
diperkirakan masih berada di wilayah Totabuan. "Berdasarkan informasi yang
kami terima, kami berusaha mengembangkan dan mencari Adrian," tegas
Kapolres Bolmong AKBP Supriadi Djalal. (dja/guh/ala

Sandy Dwiyono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
(Maaf kalau judulnya kurang sesuai, karen judul yg
sesuai scr nggak sengaja telah terhapus. Saya hanya
ingin mengomentari secara singkat pernyataan Mr. RMDH
ttg Timtim)


Bagi saya lepasnya TimTim hanya satu sebab, yaitu
kebodohan  Mr. Habibie. Betapapun hebatnya dukungan
Internasional thd sesuatu, namun jika kita tetap
kukuh, tidak akan pernah terjadi apapun yang namanya,
jajak pendapat (tolol) entah apa namanya. Tidak peduli
anda berdiri dibelakang siapa, saya akan tetap berdiri
di belakang NKRI. Hanya satu cara mempertahankan NKRI,
yaitu dengan Senjata dan Tangan Besi. Tidak ada
kompromi, tidak ada dialog jika sudah menyangkut
dengan Keutuhan Negara. Dialog dengan separatis,
berarti menaikkan derajat mereka dari yang tadinya
hanya berstatus gerombolan bersenjata menjadi kelompok
yang berkekuatan politik. Tidak ada kompromi dengan
separatis. Dialog hanya Tipu Muslihat.
--- Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Lho mas, hati nurani saya termaktub dalam kalimat
> romo Magnis dibawah ini:
>
> >>>>Agar kita berhak mengutuk para teroris, kita
> sendiri harus menjadi rendah hati dan berhenti
> membenci......"<<<<<
>
> Saya kira, Yassir tak membenci siapa2, dia adalah
> politician. Perjanjian Camp David menunjukkan,
> kebencian bukanlah suatu hal yang patut diikuti
> nurani, namun nalar.
>
> Saya juga condong untuk tak terlalu mudah memakai
> kata "teroris", sebab muatan kata ini sudah
> amburadul. Tak ada kriterium hukum yang jelas. Bagi
> A, B adalah teroris, bagi B, A adalah teroris.
> Mungkin kita lebih baik mencari kata lain.
>
> Salam
>
> RM D Hadinoto
>
>




__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail is new and improved - Check it out!
http://promotions.yahoo.com/new_mail




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke