http://www.sinarharapan.co.id/berita/0506/27/sh07.html
Penting untuk Ketahanan Ekonomi Renegosiasi Blok Cepu Lebih Banyak Rugikan Negara Jakarta, Sinar Harapan Negosiasi ulang atau renegosiasi Blok Cepu antara pemerintah dengan ExxonMobil dinilai lebih banyak merugikan negara. Pasalnya, Blok Cepu ditaksir memiliki cadangan minyak 750 juta barel sehingga sangat signifikan untuk ketahanan ekonomi nasional. Bonus US$ 75 juta yang dijanjikan oleh ExxonMobil sesungguhnya bisa ditutup hanya dari produksi kurang dari setahun. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak memberikan hak kelola Blok Cepu kepada Pertamina setelah tahun 2010. "Sangat disayangkan mengapa Blok Cepu direnegosiasi, padahal dalam kontrak jelas-jelas berakhir 2010. Selama Blok Cepu itu ada maka akan memberikan nilai ketahanan ekonomi bagi Indonesia. Sekarang saja kita sudah kedodoran dengan harga minyak yang melambung," kata analis industri migas Dirgo Purbo kepada SH di Jakarta, Senin (27/6) pagi. Dirgo menyatakan tidak sependapat bila kemampuan finansial Pertamina maupun pemerintah Indonesia dijadikan pembenaran blok migas tersebut diberikan perpanjangan bagi ExxonMobil. Sebab, pemerintah dan Departemen Keuangan sanggup memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sekian puluh triliun rupiah dan untuk impor BBM kepada Pertamina. Jadi, masalah keuangan sebenarnya bukanlah persoalan utama. Dia juga menyoroti bonus US$ 75 juta yang dijanjikan oleh ExxonMobil, plus US$ 325 juta yang akan dibagi-bagi dalam beberapa termin pembayaran. Dirgo berpendapat, bonus US$ 75 juta itu tidak ada apa-apanya dibandingkan keuntungan yang bisa diraup sepenuhnya oleh pemerintah dan Pertamina bila mengelola sendiri Blok Cepu. Dengan harga minyak US$ 65 per barel saat ini, maka bonus US$ 75 juta tersebut setara dengan produksi kurang dari 2 juta barel. Dan itu bisa dicover hanya dari produksi kurang dari setahun. "Kosmetik" Tentang skenario bagi hasil yang bervariasi tergantung besaran harga minyak mentah di pasaran dunia, Dirgo sama sekali tidak sependapat. Seperti diketahui, dalam draft kesepakatan yang akan ditandatangani antara pemerintah dan ExxonMobil disebutkan bahwa bagi hasil akan menjadi 85:15 bila harga minyak mentah di atas US$ 45 per barel. Artinya, pemerintah mendapat bagian 85 persen sedangkan sisanya 15 persen dibagi-bagi antara Pertamina, ExxonMobil dan pemerintah daerah. Sedangkan bila harga minyak di bawah US$ 35 per barel, porsi bagi hasil menjadi 70:30. "Itu hanya 'kosmetik' belaka. Dengan harga minyak saat ini yang di atas US$ 60 per barel, apa mungkin turun hingga di bawah US$ 35/barel? Itu cuma akal-akalan ExxonMobil, apalagi semua biaya mereka akan dibayarkan dalam bentuk cost recovery," papar Dirgo. Yang pasti, katanya, justru karena Blok Cepu dipandang sangat menguntungkan, mana Exxon ngotot minta renegosiasi dan bahkan bersedia memberikan bonus sekian juta dolar AS. Lebih jauh Dirgo menegaskan, seharusnya kontrak ExxonMobil berupa Technical Assistant Contract (TAC) atas Blok Cepu dibiarkan saja habis hingga tahun 2010. Dan setelah itu pengelolaan diserahkan kepada Pertamina. Dengan begitu, semua hasil produksi bisa masuk ke kas negara dan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan produksi migas nasional. Ia mengaku tidak habis pikir mengapa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono demi mendapatkan uang yang tidak seberapa, tega-teganya memberikan kontrak selama 30 tahun hingga 2040 kepada ExxonMobil. "Itulah pikiran sempit dari pemerintah yang hanya ingin mendapatkan uang sesaat. Mereka (pemerintah) tidak sadar bahwa kita ini sudah net oil importer atau negara pengimpor minyak. Dan pemerintah sekarang memang tidak pernah mau berpikir jangka panjang," tegas Dirgo. (rvs) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/