Rukun Islam 5.6 : Yg tdk menyembah batu hitam dikafirkan Muhammad        
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia) 
  Pada umumnya bangsa Arab yang beragamaYahudi dan yang beragama Kristen yang 
pada waktu itu sudah ada dan hidup di Mekkah dan Madinah, tidak mau menyembah 
dan mencium batu hitam Hajar Aswad karena mereka tahu bahwa hal ini 
bertentangan dengan kententutan yang berada dalam Tauratnya agama Yahudi dan 
Injilnya agama Kristen. 

Tetapi anehnya orang-orang yang tidak mau menyembah dan mencium batu hitam 
Hajar Aswad tersebut oleh Muhammad dinyatakan sebagai orang musyrik dan orang 
kafir. (hal. 73-74) 
  
---------------------------------
  
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) 

Himar Amos menuduh bahwa Rasulullah memvonis orang yang tidak mau menyembah dan 
mencium Hajar Aswad sebagai orang kafir dan musyrik. Dengan tuduhan ini, Amos 
ingin memutarbalikkan fakta kebenaran. Dijunjungnya Kristen sambil menginjak 
dan merendahkan Nabi Muhammad. Pencuri berteriak maling. Thief cry thief, 
itulah ciri khas Himar Amos. 

Himar Amos tidak tahu dan musti tahu bahwa tak satu pun umat Islam yang 
menyembah Hajar Aswad. Sekali lagi, tidak ada dan tidak pernah ada dari 14 abad 
yang lalu sampai kapan pun. 

Umat Islam sejak SD sudah diajarkan arti ikhlas lillahi ta'ala. Bahwa ibadah 
akan diterima Allah dengan syarat dilakukan dengan ikhlas hanya karena dan 
untuk Allah Ta'ala saja. 

Tentang siapa yang kafir serta musyrik, dan siapa yang bukan, perhatikan dan 
ingat baik-baik: 

1. Musyrik, adalah orang yang mempersekutukan Allah dengan menyembah dan 
beribadah kepada selain Allah (Qs. 2: 165, 10:18,19:81). Dalam Islam, syirik 
adalah dosa yang besar dan tak berampun (Qs. 4:48). Islam bukanlah agama yang 
syirik, sebab Islam tak kenal toleransi sedikit pun terhadap hal-hal yang 
berhubungan dengan syirik. 

2. Kafir, adalah orang yang ingkar atau durhaka kepada Allah. Siapapun 
orangnya, asalkan durhaka dan ingkar serta berpaling dari ayat-ayat Allah, maka 
dia telah menyimpan sifat kafir (Qs. 6: 12-13). 

- Orang Yahudi disebut kafir, karena ingkaar kepada ayat-ayat Allah, durhaka 
melampaui batas, bahkan membunuh nabi Allah (Qs. 2:61). 

- Orang Kristen juga disebut kafir karena meyakini ajaran Trinitas 
(Tritunggal), bahwaYesus adalah oknum Tuhan (Qs. 5:17,72,73). 

Jelaslah bahwa orang Kristen disebut kafir karena meyakini Trinitas. Karena 
Himar Amos meyakini Trinitas, maka dia adalah kafir. Orang kafir semacam ini 
dicap Allah sebagai binatang yang paling buruk. 

"Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah adalah orang-orang 
kafir, karena mereka itu tidak beriman" (Qs. Al Anfaal 55). 

Semua amalan orang kafir itu seperti fatamorgana. Mereka mengira akan 
mendapatkan sorga, tetapi sorga yang ditunggu-tunggu itu tak pernah kunjung 
tiba. Bahkan sebaliknya, mereka akan dicemplungkan ke dalam neraka. 

"Dan orang-orang yang kafir, segala amal mereka itu laksana fatamorgana di 
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang haus, tetapi bila 
didatanginya air itu, tidak didapatinya sesuatu pun" (Qs. An Nuur 39). 

Baik kafir maupun musyrik, keduanya sama-sama tidak menghendaki kebaikan dari 
Allah (Qs. 2:105). 

Akhirnya, di hari yang kekal nanti orang-orang kafir dari Ahli Kitab (Yahudi 
dan Kristen) dan orang musyrik akan diazab di neraka Jahannam selama-lamanya. 

"Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) dan 
orang-orang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. 
Mereka itulah seburuk-buruk makhluk" (Qs. Al Bayyinah 6). 
  
---------------------------------
    Sumber: H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus) , PENDETA MENGHUJAT MUALLAF 
MERALAT . Penerbit: Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) .Cetakan 1, 
Juni 1999


 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke