Salam dari Rumah Dunia- Radar Banten, Kamis 15 September 2005
PROYEK 3/3, DISKUSI NOVEL, DAN MASA DEPAN SENI RUPA BANTEN "Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa. Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian." seru Chairil Anwar dalam salah satu sajaknya yang terkenal Krawang-Bekasi (1948). Ya, kerja belum selesai. Usai yang satu, tiba lagi kerja yang lain. Demikianlah kira-kira spirit yang senantiasa kami jaga di Rumah Dunia selama hampir empat tahun ini. Nyaris setiap pekan pada Sabtu dan Minggu kami menggelar kegiatan, belum lagi kegiatan reguler yang berlangsung Senin hingga Jum'at. Praktis setiap hari kami harus bekerja dan bekerja di tengah kesibukan keseharian yang lain. ANIMO Pekan ini, perhelatan Gramedia Books Fair (GBF) 2005 yang berlangsung di Rumah Dunia 6-11 September 2005, usai sudah. Para pengisi acara dari SMA Unggulan Cahaya Madani Banten Boarding School, SMA 3 Rangkasbitung, SMAN 1 Serang, SD PLTU Suralaya, Madrasah Darul Fallah Ciloang, SDN 2 Penancangan, dan SDN 3 Ciceri pulang membawa kenangan indah. Walau lokasi Rumah Dunia jauh di kampung dengan kondisi jalan yang buruk, ternyata animo masyarakat mengunjungi GBF sangat besar. Terbukti dengan omzet mencapai 38 juta. "Luar biasa!" kata Lukas, Sales Manager Gramedia. Kesuksesan ini juga ternyata mengundang penerbit lain untuk menggelar kegiatan serupa di Rumah Dunia. Kami pun mulai merancang Islamic Books Fair yang Insya Allah akan digelar pada Januari 2006, sekaligus memenuhi permintaan masyarakat yang selama GBF 2005 banyak menanyakan buku-buku Islam. Seraya itu, kami juga harus bekerja lagi dengan berbagai kegiatan yang telah dijadwalkan jauh hari sebelumnya: "Proyek 3/3" pada 17 September, "Diskusi Novel Kurnia Effendi" 18 September, serta "Pameran dan Diskusi Masa Depan Seni Rupa di Banten" bekerja-sama dengan Media Budaya Katarsis pada 25 September hingga 1 Oktober 2005. PENYAIR Di tengah maraknya proyek-proyek bermasalah atau diduga bermasalah, Rumah Dunia bekerja-sama dengan SanggarSastraSerang (s3) justru meluncurkan program baru dengan nama "Proyek 3/3". Kegiatan yang bertujuan menggairahkan kembali denyut kepenyairan, sekaligus menumbuhkan tradisi kritik, di Banten ini akan menampilkan 3 penyair setiap 3 bulan. Lingkup kegiatannya meliputi penerbitan antologi puisi, pembacaan puisi, uraian proses kreatif, dan pembahasan kritis. Sekalipun "Proyek 3/3" merupakan program baru, tapi tidaklah lahir secara dadakan. Gagasan ini pertama kali dimunculkan Toto ST Radik dalam sebuah obrolan kecil seusai pentas pembacaan puisi "Patangpuluh Toto ST Radik", 25 Juni 2005. Saat itu hadir Gola Gong, Muhammad Al Faris, Herwan FR, Arif Senjaya, Indra Kusumah, Ibnu PS Megananda, Qizink La Aziva, Indra Kesumah, Ibnu Adam Aviciena, dan kawan-kawan penggiat seni yang lain. Obrolan yang pada mulanya ngalor-ngidul itu kemudian tiba pada perbincangan serius mengenai wilayah kesenian, khususnya sastra, di Banten, serta kaitannya dengan halaman budaya di media massa lokal yang tidak lagi menyediakan ruang memadai bagi puisi, bahkan hilang atau tidak ada sama sekali. Sehingga para penyair di Banten, terutama penyair-penyair muda (maafkan dengan istilah ini!) serta-merta kehilangan ruang bagi publikasi karya-karyanya yang pada gilirannya turut menghambat perkembangan kepenyairan di Banten. INTELEKTUAL "Ini menarik!" tukas Al Faris yang biasa bicara lugas. "Rumah Dunia memang harus mengakomodir para penggiat sastra di Banten, terutama yang baru tumbuh dan berusia muda. Harus bergerak di wilayah akar, sehingga tradisi sastra terbangun dengan kuat. Tapi harus ada pembahas sehingga tradisi intelektual pun tumbuh dengan baik!" Pernyataan Al Faris diamini oleh Herwan FR dan Arif Senjaya (keduanya dosen sastra di FKIP Untirta Banten). "Saya akan bawa para mahasiswa Untirta," ujar Arif. Seusai perbincangan hingga jauh malam itu, "Proyek 3/3" pun segera dirancang dan dikerjakan. Tim kerja disusun, begitu pula tim kurator (Gola Gong, Toto ST Radik, Firman Venayaksa, Chavchay Syaifullah) yang diserahi tanggung-jawab memilih para penyair dan pembahas yang akan ditampilkan. Diskusi lewat email, telepon, dan sms pun jadilah, karena Chavchay Syaifullah dan Firman Venayaksa sedang tegang oleh urusan sangat penting bagi hidup mereka. Chavchay sibuk mempersiapkan acara pernikahannya dengan Dina Haelani di Rangkasbitung pada 4 September 2005. Sementara Firman sibuk melobi calon mertuanya di Bandung untuk segera dinikahkan dengan Pramita sebelum ramadhan. Begitulah. Pada episode pertama yang digelar Sabtu 17 September 2005 mulai pukul 14.00 WIB di Panggung Utama Rumah Dunia, bakal tampil Herdywibawa (Lebak), Ibnu PS Megananda (Serang), dan Mahdiduri (Tangerang) dengan pembahas Herwan FR dan Chavchay Syaifullah. Pada kesempatan itu juga akan diluncurkan antologi puisi "dari tari senyap ke surat pemulung sampai rajahku" yang memuat masing-masing 10 puisi karya penyair yang ditampilkan. Antologi puisi yang dicetak terbatas tersebut akan dibagikan kepada setiap yang hadir, syukur-syukur mau mengganti ongkos cetak ala kadarnya. Sehingga pada episode kedua (Desember 2005) kami dapat pula menerbitkan antologi puisi berikutnya karya tiga perempuan penyair di Banten. Begitu seterusnya. Mungkin ini kerja kecil yang tampak sepele di tengah-tengah kecenderungan masyarakat kita yang selalu ingin "wah" dengan proyek-proyek besar dan dana hebat pula, yang seringkali tak jelas juntrungannya bahkan bermasalah. Tapi sejak mula kami memang meyakini bahwa mengerjakan hal-hal yang konkret, terbatas, dan barangkali sederhana, lebih bermakna dan berharga in it self. Kerja serupa itu, sungguh, tidak siap untuk mati. Karena senantiasa merangsang dan menumbuhkan kesadaran untuk terus berjaga di garis batas pernyataan dan impian. Atau dalam kalimat lain terus berjaga mengupayakan Banten membaca, cerdas, dan kritis! KURNIA EFENDI Usai "Proyek 3/3", lagi-lagi kami harus bekerja kembali mempersiapkan acara Diskusi Novel bersama Kurnia Efendi pada Minggu 18 September 2005 mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Kurnia, pengarang serba bisa, kali ini akan meluncurkan antoloji cerpen terbarunya; Aura Negeri Cinta, yang diterbitkan Lingkar Pena Publishing House. Sebagai pembaca, Rimba Alangalang dan Damarati siap membedah novel itu. (Toto ST Radik, presiden S3, penasehat Rumah Dunia, pimpro "Proyek 3/3") Baca info selengkapnya di www.rumahdunia.net __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com _____ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group "rumahdunia <http://groups.yahoo.com/group/rumahdunia> " on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of <http://docs.yahoo.com/info/terms/> Service. _____ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital. http://us.click.yahoo.com/ons1pC/lbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/