http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/4/18/b1.htm

Senin Kliwon, 18 April 2005 
 Bali
Dari Warung Global Interaktif Bali Post


Rupiah Melemah Terus, Kepercayaan kepada Pemerintah Menurun 


Jika rupiah melemah akibatnya harga barang-barang impor akan naik tajam. Untuk 
menjadikan nilai tukar rupiah naik harapan masyarakat adalah tim ekonomi 
Kabinet Indonesia Bersatu di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono lebih memperlihatkan hasil nyata atau paling tidak mereka melakukan 
langkah-langkah antisipasi. Meski rupiah melemah karena adanya kecenderungan 
mata uang dolar yang menguat terhadap mata uang asing lainnya terutama pada 
pekan-pekan ini, masyarakat menginginkan keadaan ini bisa cepat teratasi. 
Karena kalau tidak, akan menimbulkan dampak yang krusial. Misalnya tingkat 
kepercayaan rakyat kepada pemerintah pun makin menurun saja. Demikian antara 
lain yang terungkap dalam Warung Global interkatif, Sabtu (16/4) lalu. Acara 
ini disiarkan langsung Radio Global FM Bali 96,5 Kinijani yang juga 
dipancarluaskan oleh Radio Genta Swara Sakti Bali dan Radio Singaraja FM. 
Berikut rangkuman selengkapnya.


Mengawali Warung Global, Ledang Asmara dari Denpasar mengemukakan, dengan 
meningkatnya nilai dolar ini berarti berakibat langsung pada meningkatnya harga 
barang-barang impor. Bisa dipastikan harganya akan meningkat tajam. Lalu 
bagaimana masyarakat tidak menjadi resah dengan situasi semacam ini? Ia juga 
merasa yakin bahwa perusahaan-perusahaan pun turut resah. Namun menurut Ledang, 
semua ini bisa teratasi jika saja tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu 
menunjukkan kinerja yang lebih baik.


Natri Udiyani di Denpasar mengatakan memang tim ekonomi SBY-lah yang masih 
lemah. Lemahnya rupiah berarti permintaan akan dolar meningkat karena mungkin 
utang pihak swasta banyak yang sudah jatuh tempo.
Semoga saja semuanya bisa diatasi, harap Dewa Pacung. Dikatakannya, rupiah 
silakan melemah asal dirinya bisa makan.
Bagi Maria, warga Sidakarya, memang serba salah. Kalau menteri berasal dari 
kalangan tidak berduit dikhawatirkan akan melakukan korupsi. Sementara kalau 
berasal dari kalangan berduit ia akan kurang bisa menyelami apa yang dirasakan 
dan diinginkan oleh masyarakat. Wajar kalau ia tak gusar karena jelas tidak 
pernah mengalami bagaimana susahnya mencari sesuap nasi apalagi di tengah 
situasi ekonomi Indonesia yang terpuruk. Kalau keadaan ini berkepanjangan maka 
semakin beratlah beban rakyat.


Nang Tualen berpendapat, situasi globallah yang menyebabkan rupiah melemah, 
jadi bukan saja situasi dalam negeri. Hal ini terjadi juga karena warisan dari 
orde baru. Yang terpenting sekarang bagi kita adalah bagaimana caranya bisa 
tetap makan dan memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja keras dan tanpa 
berhenti berharap pemerintah harus selalu meningkatkan kinerjanya. Walaupun 
kurs rupiah naik dia tetap tidak merasakan ada perubahan yang berarti, 
khususnya bagi perekonomian keluarganya. Dulu mungkin kita merasakan berat juga 
kalau nilai tukar rupiah naik namun sekarang biasa saja. Nang Tualen melihat 
bahwa tim ekonomi inilah yang harus begerak meningkatkan kinerjanya.

Pande di Pandak Gede justru berharap bahwa dengan menarik para investor akan 
bisa mengatasi melemahnya rupiah. 
Sementara Wijaya di Sanur menilai, melemahnya rupiah karena suhu politik, 
travel warning juga sehingga para inverstor dan wisatawan yang membutuhkan 
rupiah pun menjadi berkuranng. Jadi, untuk mengatasinya, kita harus menjaga 
situasi keamanan negara.


Jodog di Denpasar menambahkan rupiah melemah bukan saja ditentukan oleh siatusi 
dalam negeri namun juga karena dari luar seperti Amerika yang mengalami defisit 
belanja sehingga menaikkan suku bunganya. Itu artinya banyak orang yang 
berinvestasi dolar ke sana. Sekarang ini yang dibutuhkan Indonesia adalah tim 
ekonomi tidak melulu berpikir tentang ambisinya memperoleh keuntungan namun 
berpikir untuk rakyat juga.
Arta Jaya Astawa menyampaikan meski nilai tukar melemah yang jelas kita 
membutuhkan kemandirian, jangan terpengaruh.

Menurut Made Suwena di Mengwi, rupiah kenyataannya sudah lemah. Sehingga daya 
beli masyarakat sudah menurun. Kalau tidak diantisipasi dampaknya sangat 
krusial. Harapannya, hal ini bisa teratasi. * dewa

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke