Refleksi : Bagiamana dengan kebudayaan yang dianggap tidak punya roh?  Roh yang 
bagaimana harus dimiliki? Apakah dengan mengirim laskar supaya  kebudayaan 
memilik roh seperti ini : http://www.youtube.com/watch?v=5L-9HcTb1es


http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2010/06/12/5535.html

Sabtu, 12 Juni 2010, 20:45:24 WIB
SBY: Kebudayaan Indonesia Harus Berkarakter dan Punya Roh
 
Presiden SY menyampaikan sambutan pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32 di Taman 
Budaya Denpasar, Bali, Sabtu (12/6) malam. (foto: anung/presidensby.info)

Denpasar: Kebudayaan Indonesia harus memiliki karakter dan roh jika tidak ingin 
tergerus arus globalisasi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini 
dalam sambutan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 di Taman Budaya 
Denpasar, Bali, Sabtu (12/6) malam.

Presiden mengingatkan, memelihara identitas budaya sering harus berhadapan 
dengan persoalan-persoalan besar di era global sekarang. Persoalan itu, antara 
lain, intervensi budaya yang tidak selalu sejalan dengan kearifan lokal, dan 
juga krisis identitas. 

"Tentu saja, kita tidak boleh terbawa arus global yang sering bergerak tanpa 
batas. Kita harus tetap menjaga identitas kebangsaan dan kebudayaan kita. 
Kebudayaan Indonesia yang memiliki karakter dan rohnya sendiri," kata Presiden.

PKB, lanjut Presiden, tetap konsisten sebagai pesta rakyat, yang tidak hanya 
menampilkan kreativitas seni dan budaya tradisional, tetapi juga pertunjukan 
kesenian modern dan kontemporer. "Hal itu saya nilai positif, agar sebuah seni 
budaya tidak statis, tetapi terus hidup dan berkembang," SBY menambahkan.

Menurut SBY, PKB juga telah menjadi jembatan budaya, jendela informasi dan 
komunikasi antara budaya lokal dengan global. "Interaksi positif dari berbagai 
bangsa, negara, dan agama seperti inilah yang akan membangkitkan kesadaran 
multikultural," SBY menjelaskan. 

Melalui PKB ini, Presiden mengajak masyarakat memperkokoh solidaritas di antara 
bangsa-bangsa. "Mari kita bangun kesadaran multikultural yang melampaui 
batas-batas identitas," kata Presiden SBY. 

Presiden juga menyampaikan, sudah agak lama menggagas diselenggarakannya forum 
kebudayaan sedunia atau World Cultural Forum. Bali tepat sebagai tempat 
penyelenggaraanya. Ini mengacu pada World Economic Forum yang rutin 
dilaksanakan di Davos, Swiss. (arc) 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to