HARIAN ANALISA
Edisi Rabu, 28 Desember 2005

Meski Ada Ancaman, Presiden akan Tetap Bekerja Seperti Biasa
SBY Lakukan Pertemuan Tertutup dengan Mantan Anggota GAM 

Banda Aceh, (Analisa) 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, meski ada ancaman terhadap 
dirinya, namun ia tetap bekerja sebagaimana mestinya meski dalam melaksanakan 
tugas tersebut pengamanan yang dilakukan sedikit ditingkatkan. 

Masalah ancaman itu, menurut Presiden, pihaknya hanya diberitahu oleh sistem 
dan lembaga intelijen kepolisian dan Paspampres. Makanya dirinya tunduk akan 
semua yang telah diatur oleh sistem tersebut. 

"Saya harus tunduk dengan sistem yang ditetapkan Paspampres, karena itu sistem 
yang berlaku," tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan, Selasa 
(27/12) di Banda Aceh, sehubungan adanya ancaman yang dialamatkan kepadanya. 

Meski demikian, ujar Presiden pada hari kedua kunjungan kerjanya ke Banda Aceh, 
pihaknya akan melakukan kerja sebagaimana mestinya sehari-hari tanpa ada 
perubahan, kecuali peningkatan pengamanan yang dilakukan. 

Dalam kunjungan hari kedua kemarin, meski tidak diagendakan sebelumnya, 
Presiden masih melakukan kunjungan di kamp pengungsi yang berada di Lampulo. 
Tentunya, kunjungan di luar jadwal ini mendapat pengamanan ekstra Paspampres 
dan aparat keamanan lainnya. 

Di Lampulo ini, Presiden bertemu dengan para pengungsi dan berdialog, di mana 
para pengungsi ini menyampaikan keluh-kesahnya kepada Presiden menyangkut 
berbagai hal yang dialami mereka saat ini. 

Sebelum ke Lampulo, Presiden, juga melakukan serangkaian kegiatan sebelum 
kembali ke Jakarta. Begitu juga dengan Ibu Ani Yudhoyono juga melakukan 
kunjungan ke Pasantren Oemardyian di Indrapuri Aceh Besar. 

Dari serangkaian kegiatan yang telah diagendakan, Presiden menyempatkan 
berkunjung ke Kantor BRR lalu ke perumahan yang dibangun sebuah lembaga donor 
di kawasan Lamseupueng Banda Aceh. 

Sebelum bertolak ke Jakarta, Presiden melakukan ziarah ke kuburan massal yang 
terletak di kawasan Lambaro Aceh Besar. Di sini Presiden menaburkan bunga dan 
berdoa di pusara kuburan massal yang menampung sebanyak 46.817 jenazah. 

Presiden juga meresmikan pemugaran kuburan massal tersebut, sembari meletakkan 
batu pertama. Pemugaran kuburan massal ini dilakukan Palang Merah Indonesia 
(PMI) dengan bantuan sejumlah palang merah dunia lainnya. 

PERTEMUAN TERTUTUP 

Pada hari sama, Presiden menggelar pertemuan tertutup dengan mantan anggota GAM 
serta sejumlah tokoh masyarakat Aceh di Meuligo Gubernur NAD. Pertemuan itu 
berlangsung sekitar 60 menit. 

Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia 
Bersatu, di antaranya Menko Polhukam Widodo AS, Panglima TNI Endriartono 
Sutarto, Menlu Hasan Wirayudha, Menkominfo Sofyan Djalil dan pejabat 
militer/Polri dan pemerintahan di daerah. 

Dari pihak GAM tampak sejumlah petinggi yang berada di luar negeri dan 
lapangan, seperti Bachtiar Abdullah, Sofyan Dawood, Darwis Jeunieb, Irwandi 
Yusuf, Munawar Liza serta Ketua SIRA Muhammad Nazar. 

Dilaporkan, pertemuan berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan. Presiden 
sempat berbincang secara perorangan dengan para mantan anggota GAM ini sambil 
menyalami satu persatu. 

Selain mantan anggota GAM, sejumlah tokoh masyarakat juga terlihat menghadiri 
pertemuan yang berlangsung di bawah guyuran hujan yang membasahi Kota Banda 
Aceh. Sejumlah tokoh masyarakat itu terlihat di antaranya Yusni Saby (Rektor 
IAIN Ar-Raniry Banda Aceh), Marsito, tokoh masyarkat Aceh Tengah. 

Presiden kepada wartawan seusai pertemuan mengungkapkan, pertemuan dengan 
mantan GAM ini merupakan silaturahmi dan saling membicarakan masalah Aceh ke 
depan dalam upaya membangun Aceh secara bersama-sama. 

Diharapkan, nantinya dalam nuansa perdamaian, tidak ada lagi sebutan eks GAM 
kepada mereka yang selama ini melakukan perlawanan melainkan mereka tetap 
sebagai masyarakat biasa tanpa ada sebutan lainnya. "Jangan ada pemisahan 
masyarakat eks GAM dengan masyarakat biasa," ujar Presiden kepada wartawan di 
Banda Aceh. 

Disebutkan, reintegrasi yang dilakukan bertujuan agar akhirnya mereka para 
mantan GAM ini menjadi satu elemen masyarakat Aceh yang telah bersatu kembali 
untuk membangun masa depannya. 

Membangun Aceh ke depan, agar perdamaian ini tetap abadi dan penyelesaian 
konflik dan pembangunan ini terus berjalan dengan baik sehingga perekonomian 
dapat tumbuh serta berbagai kondisi Aceh di masa mendatang akan lebih baik 
pula. 

Mereka semua dapat membangun Aceh, karena situasinya lebih aman dan 
rehabilitasi dan rekonstruksi dapat mencapai sasaran. Hal ini bisa tercapai, 
karena terlihat bahwa ada keikhlasan dan niat untuk menyelesaikan Aceh ini 
secara permanen. 

Tapi, hal itu bolehlah sebutan-sebutan tersebut masih digunakan karena proses 
perdamaian ini masih berjalan enam bulan dari proses panjang yang harus 
dituntaskan bersama dalam membangun Aceh yang damai dan bermartabat. 

Dikatakan, upaya pemerintah dengan kerangka amnesti yang diberikan kepada para 
mantan anggota GAM, merupakan salah satu upaya penyelesaian konflik di Aceh 
secara damai, demokratis dan permanen. Amnesti ini juga berlaku bagi anggota 
TNI/Polri yang disersi masuk GAM. 

Hanya saja, penyelesaian masalah hukum harus tetap dilakukan bagi mereka yang 
disersi atau meninggalkan kesatuan tanpa izin. Oleh karenanya, pemerintah akan 
mencari kebijakan yang jelas dan konstruktif, jika disertir ini ingin masuk 
kembali ke kesatuan. 

Menteri Kooordinator Politik Hukum dan Keamanan serta Panglima TNI sedang 
mencari solusi yang terbaik tapi adil. Hal ini guna mendukung seterusnya 
penyelesaian konflik di Aceh ini secara adil dan permanen pula. (irn/mhd) 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help the victims of the Pakistan/India earthquake rebuild their lives.
http://us.click.yahoo.com/it0YpD/leGMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke