http://www.antaranews.com/berita/1281843021/santri-pesantren-dilarang-gunakan-ponsel

  
     
Santri Pesantren Dilarang Gunakan Ponsel

Minggu, 15 Agustus 2010 10:30 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama |
Rembang (ANTARA News) - Sejumlah pesantren di Rembang, Jawa Tengah, melarang 
santrinya memiliki atau menggunakan telepon seluler (ponsel) selama Ramadhan 
karena dianggap bisa mengganggu kualitas ibadah puasa.

Menurut Wahyu Salvana, Kepala Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, 
Minggu, larangan tersebut dikeluarkan untuk membatasi santri dari aktivitas 
yang kurang bermanfaat selama Ramadhan.

"Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang diagungkan Allah. Tentu rugi, jika 
tidak bisa memanfaatkan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Apalagi 
menghabiskannya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat," katanya.

"Kami tempelkan Surat Keputusan (SK) Nomor 5/SK/PP.TPI/VIII/2010 tentang 
larangan itu di setiap penjuru dalam pesantren, agar 600-an santri bisa membaca 
dan mematuhinya," katanya.

Disinggung soal adanya pengecualian, menantu KH Mustofa Bisri (Gus Mus) 
tersebut mengatakan ada. Disebutkan, sopir dan utusan pondok diperbolehkan 
menggunakan ponsel apabila sedang menjalankan tugas dari pesantren.

Hal senada juga dituturkan KH Adib Abdurrachim, Pengasuh Pondok Pesantren 
Ma`hadul `Ulum Asy-Syar`iyyah (MUS) Sarang. Dia mengatakan larangan membawa 
atau menggunakan ponsel di bulan Ramadhan diberlakukan setiap tahun. 

"Jadi semua ponsel santri dikumpulkan di sekretariat. Alasannya hanya agar 
tidak mengganggu kualitas ibadah mereka," katanya.

Meskipun santri tidak diperbolehkan menggunakan ponsel di lingkungan pesantren, 
lanjut dia, 28 dari 900 santri mendapatkan dispensasi, boleh menggunakan alat 
komunikasi tersebut.

"Dua puluh delapan tersebut terdiri dari sopir, utusan pesantren, dan santri 
pasan (santri asal MUS yang sedang berguru pada kyai di pesantren lain)," 
katanya.

Berdasarkan pantuan, memang hampir setiap pesantren, terutama pesantren besar 
seperti Raudlatut Tholibin (TPI) Leteh dan Ma`hadul `Ulum Asy-Syar`iyyah (MUS) 
Sarang, menghabiskan hari-hari di bulan Ramadhan dengan ibadah dan mendalami 
ilmu agama.
(ANT/A024)





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke