http://www.tribun-batam.com/index.php?module=detail&noberita=21656
12 September 2006 Satu Desa Lagi Musnah * Lumpur Lapindo Masuk Kali Porong Sidoarjo, Tribun - Satu lagu desa di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur musnah. Akibat tanggul penahan lumpur Lapindo Brantas Inc di Jatianom jebol, pemukiman Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, tidak bisa diselamatkan lagi. Ketinggian air lumpur saat ini sudah melewati genteng rumah penduduk. Jika dua hari lalu, ketinggian air lumpur baru mencapai langit-langit rumah, pada hari Senin (11/9) sudah menutup ujung genteng, sehingga puncak rumah-rumah sudah tidak terlihat lagi. Sementara itu, lokasi gelembung di Ponpes Abil Hasan Al Sabili di Jatirejo saat ini tertutup untuk umum, termasuk bagi wartawan yang hendak meliput. Lokasi dijaga sejumlah petugas, tidak ada orang yang diperbolehkan mendekat dengan alasan keamanan pengunjung. Selain gelembung yang muncul di kandang sapi pondok pesantren, saat ini muncul gelembung baru di dekat pohon karet, berjarak sekitar 30 meter dari gelembung pertama. "Lebar bubble (gelembung, red) 50 cm dan tinggi semburan 10-20 cm, intermiten 7 cm per 5 detik," kata juru bicara Media Center Lapindo Brantas Jajang Hernandar dalam rilisnya, Senin. Pengukuran air yang dilakukan Lapindo Brantas Inc menunjukkan, suhu gelembung mencapai 37 derajat celsius dan tingkat keasaman (pH) sekitar 7. "Pengukuran gas sedang dilakukan," imbuhnya. Gelembung yang terletak tepat di depan dan di pagar barat PT. CPS ini, diduga Jajang masih terbilang aktif di 6 titik. Selain di desa Jatianom, ditemukan pula gelembung baru di dalam rumah walet di desa Jatirejo, jarak 8 cm dari tanggul. Gelembung tersebut berukuran lebar 80 cm dan tinggi 10 cm. "Pengambilan sampel air dan gas dijadwalkan kemarin. Kami belum belum dampak dari gelembung ini," tandasnya. Masuk kali Porong Meski tidak melalui water treatment, air lumpur Lapindo mulai mengalir ke Kali Porong. Aliran air ini berasal dari rembesan di kolam penampungan lumpur (pond) di Dusun Mindi, Desa Jabon, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Air dialirkan dari dekat kolam penampungan melalui pipa ke Kali Porong. Air lumpur mengalir deras dan masuk ke Kali Porong. Tampak buih putih berada di dekat pipa. Air lumpur dialirkan ke sungai dengan pipa sepanjang 1 km. Tidak jauh dari pipa pembuangan air lumpur, tampak sejumlah petugas dari Perum Jasatirta Mojokerto tengah melakukan penelitian terhadap kandungan air. Mereka mengambil contoh air untuk diuji ke laboratorium. Dua petugas Perum Jasatirta, Naryo dan Warno mengakui dirinya hanya mendapat tugas untuk mengambil sampel. Menurut Naryo, sampel air akan dibawa ke laboratorium pengujian air di Mojokerto. "Hasilnya, 5 sampai 6 hari lagi akan ketahuan," katanya. Tidak jauh dari lokasi pengambilan sampel air, tampak juga seorang warga yang tengah memancing. Meski air tidak jernih, tampak ikan-ikan masih berenang di sungai. Menanggapi adanya air lumpur Lapindo Brantas yang mengalir ke Kali Porong, Kepala Divisi Humas Lapindo Yuniwati Terryana mengaku tidak tahu menahu. "Kita tidak ada kebijakan itu. Komitmen kita tetap melalui treatment. Dan kita menunggu ijin dari KLH untuk mengalirkan air yang telah diolah ke laut, bukan ke Sungai Porong," jelasnya. LIPI Intip Sumur Sementara itu, kendati para ahli geologi dari Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) Riset daan teknologi (Riset) tidak terlibat langsung dengan penanggulangan kasus semburan lumpur panas sumur PT Lapindo Brantas, Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kardiman mengatakan dalam waktu dekat, PT Lapindo Brantas akan melakukan pengukuran dengan menggunakan metodelogi magnetotelurik untuk mengetahui kondisi terakhir retakan bumi usai luapan lumpur Lapindo mengalir deras. "Pengunaan teknologi magnerotulurik (MT) nanti bisa mengetahui gambaran bawah permukaan sumur luapan Lapindo secara nyata," kata Kusmayanto disela rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin. Menurut Kusmayanto, PT Lapindo bakal mengajak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pengukuran tersebut. Selain LIPI, lanjut Kusmayanto LPND Ristek yang kini giat melakukan penelaahan Iptek terhadap semburan lumpur panas Lapindo antara lain adalah Bakosurtanal dan BPPT. "Bakorsutanal melakukan pemetaan untuk menghitung volume lumpur yang telah keluar," ujarnya pendek. Sementara itu, menurut Kusmayanto BPPT sendiri juga telah melakukan kajian dengan beberapa analisis pendamping dari sisi kimia, fisika dan mineralogi. "Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara fisika, kimia dan mineralogi lumpur itu bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bahan bangunan baik berupa keramik maupun semen," paparnya. Untuk pembuatan batako saja, tambah Kusmayanto, pihaknya telah melakukan kajian secara mendetail dan akhirnya menghasilkan komposisi campuran yang maksimal untuk batako berkualitas wahid. "Kualitas batoko itu dengan kekuatan tekan 7 N/mm2 dengan komposisi 1 Pc : 6 Agregat atau setara dengan 40 persen pasir dan 60 persen lumpur porong," jelasnya. Kusmayanto mengemukakan, pihak BPPT juga akan mengumpulkan pakar dari berbagai instansi, perguruan tinggi dan swasta untuk melakukan perumusan solusi semburan panas lumpur Sidoarjo secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan pada Selasa (12/9) hari ini. "Kita akan udang pakar untuk memberikan masukan yang tajam, operasional serta ilmiah kepada PT Lapindo," katanya.(JBP/ade/dtc [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/