dari:
http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=259418&kat_id=16


ZIONIS ISRAEL, THE REAL TERRORIST

Oleh : Sumarno
Pengajar Mata Kuliah Zionisme Internasional di FISIP UMJ


Israel dan terorisme ibarat dua sisi dari satu mata uang. Sepanjang 
hayatnya, Zionis Israel menjadikan terorisme sebagai strategi 
andalan untuk mewujudkan cita-citanya. Bagi Zionis Israel, cara-cara 
teroristik dianggap legal dan lazim jika ditujukan kepada Palestina 
dan para penentang terbentuknya negara Yahudi.

Bukan hanya warga sipil yang menjadi korban keganasan pasukan 
zionis, pos pengawas PBB pun digempur sehingga menewaskan 4 orang 
stafnya yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan. Sejak Israel 
melakukan agresi ke Lebanon dan Palestina, lebih dari 750 warga 
sipil Lebanon dan 150 warga Gaza, Palestina gugur.

Bagi Israel, tidak ada perbedaan antara warga sipil dan militer, 
dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, semuanya bisa menjadi 
sasaran serangan militer jika hal itu diyakini dapat melemahkan 
musuhnya. Meski sebagian besar masyarakat internasional, kecuali AS 
dan Inggris, mengutuk tindakan biadab itu dan menyeru gencatan 
senjata, Zionis mengabaikannya.

Dalam pandangan Israel, hukum internasional, tata krama pergaulan 
dunia dan bahkan resolusi PBB sekalipun tidak ada artinya kalau 
tidak sejalan dengan kepentingan nasionalnya. Kekejian itu semakin 
mengukuhkan bahwa Zionis Israel adalah the real terrorist.

Teroris sejati Sejarah Israel penuh dengan tindakan teror kekerasan 
atas orang-orang sipil. Sebelum Israel didirikan di atas tanah 
Palestina tahun 1948, para tokoh Zionis telah membentuk organisasi 
paramiliter Zionis seperti Haganah, Irgun, dan Stem guna melapangkan 
jalan bagi berdirinya national home bangsa Yahudi. Kelompok itu
menerapkan cara-cara teror seperti penangkapan, penyiksaan, dan 
pembunuhan untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah mereka. 
Hampir tidak ada hari tanpa darah tertumpah dari orang yang tak 
bersalah di Palestina.

Teror itu berlangsung secara massif dan keji sehingga terjadi 
pengungsian bangsa Palestina secara besar-besaran guna menyelamatkan 
diri. Tanah dan rumah-rumah yang telah ditinggalkan bangsa Palestina 
kemudian diduduki dan dijadikan permukiman Yahudi.

Dalam situs www.tragedipalestina.com digambarkan fakta kebiadaban 
teroris zionis Israel. Dalam situs itu diungkapkan pada 1948, Moshe 
Dayan, yang kemudian menjadi menteri pertahanan, memimpin 
pembantaian di Masjid Dahmash yang menyebabkan 100 orang Palestina 
syahid, 60.000 orang mengungsi, dan 350 orang lebih akhirnya juga 
meninggal dalam perjalanan. Dalam tahun yang sama, Zionis juga 
melakukan pembantaian di Salha dengan cara menggiring penduduk masuk 
ke dalam masjid dan kemudian membakarnya. Sekitar 105 warga 
Palestina syahid.

Yang lebih biadab lagi adalah pembantaian di Deir Yassin yang 
dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan Stem, yang dipimpin 
Menachem Begin yang kemudian menjadi PM Israel. Pada malam 9 April 
1948, rumah-rumah penduduk di Deir Yassin dibakar dan semua orang 
yang mencoba melarikan diri dari api ditembak mati. Selama serangan 
ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, anggota 
tubuhnya dipotong-potong, dan lainnya diperkosa. Sekitar 52 orang
anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka 
dibunuh secara keji. Lebih dari 280 warga Palestina syahid di tangan 
zionis.

Bagaikan cerita bersambung yang memilukan, teror zionis atas 
Palestina tidak pernah berhenti. Pembantaian terjadi di Qibya (1953: 
96 syahid), Kafr Qasem (1956: 49 syahid), Khan Yunis (1956: 275 
syahid), Gaza (1956: 60 syahid), Fakhani (1981: 150 syahid), Masjid 
Aqsa (1990: 11 syahid dan 800 terluka), Masjid Ibrahimi (1994: 50 
syahid), Qana, Lebanon (1996: 109 syahid) dan lain-lain. Belum lagi 
pembantaian zionis atas bocah-bocah Palestina dalam intifadhah.

Di antara operasi teroris Zionis itu yang paling terkenal 
kebiadabannya adalah pembantaian pengungsi Palestina di Sabra dan 
Shatila, Lebanon tahun 1982 yang merenggut nyawa lebih dari 3.000 
warga Palestina. Arsitek pembantaian itu adalah Ariel Sharon yang 
bekerja sama dengan kelompok Phalangis Kristen, Lebanon. Dengan 
dalih mencari pejuang Palestina, para pengungsi yang tidak 
bersenjata, tanpa membedakan usia dan jenis kelamin, diberondong 
senjata otomatis secara membabi buta. Setelah pembantaian keji itu, 
Ariel Sharon mendapat julukan dari berbagai media sebagai 'Tukang 
Jagal Timur Tengah'. Kebiadaban Zionis Israel tampaknya tidak ada 
yang mampu menyamainya, sekalipun dibandingkan dengan kekejaman 
Hitler dan Slobodan Milosevic di Bosnia Herzegovina.

Propaganda teror menjadi sangat diminati para pemimpin zionis karena 
hasilnya cukup efektif. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 warga 
Palestina mendekam dan disiksa di penjara-penjara Israel. Pembunuhan 
dan penyiksaan sadis lalu menimbulkan efek ketakutan yang luar biasa 
bagi ribuan orang sehingga mereka terpaksa meninggalkan tanah 
kelahirannya untuk menyelamatkan diri. Bagaikan pucuk dicinta ulam 
tiba, kepergian bangsa Palestina itu dimaknai para pemimpin Zionis 
sebagai pintu pembuka bagi imigran Yahudi yang terdiaspora di 
berbagai negara untuk datang ke Palestina.

Tak tersentuh hukum Meskipun setiap hari mesin perang Zionis Israel 
terus menebar maut, dunia internasional tidak bisa berbuat banyak. 
Jika menghadapi Israel, sepertinya seluruh lembaga dan perangkat 
hukum internasional tidak berdaya. PBB, Mahkamah Internasional, GNB, 
dan sebagainya hanya berani melakukan langkah-langkah simbolik dan 
artifisial yang tidak banyak artinya, seperti memprotes, mengecam
dan mengutuk.

PBB, badan dunia yang begitu gagah jika berhadapan dengan negara 
lain, tiba-tiba menjadi mandul jika berhadapan dengan Zionis Israel 
dan pendukungnya (AS). Bahkan, saat pos pengawas PBB digempur dan 
menewaskan 4 orang stafnya di Lebanon, PBB tidak melakukan tindakan 
apapun, kecuali hanya menyesalkan kejadian itu. Begitu juga saat 
Israel melanggar begitu banyak resolusi PBB, badan dunia itu tidak 
berani memberikan sanksi yang tegas. Mahkamah internasional juga 
tidak berani menyeret para pemimpin zionis sebagai penjahat perang 
atau penjahat kemanusiaan.

Yang lebih tragis adalah para pemimpin dunia Arab yang tergabung 
dalam Liga Arab, seperti Arab Saudi, Mesir, Yordania, Kuwait, dan 
sebagainya. Saat terorisme Zionis terjadi di depan matanya, para 
pemimpin Arab justru mengecam Hamas dan Hizbullah yang dianggap 
sebagai biang keladi agresi militer Israel. Maklumlah sejumlah 
negara Arab sangat tergantung pada bantuan militer dan ekonomi AS --
sekutu Israel-- dan bahkan beberapa di antaranya telah menjalin
hubungan diplomatik dengan negara penjajah itu.

Ketidakberdayaan dunia internasional, khususnya dunia Islam dan 
Arab, menghadapi terorisme zionis Israel, berakibat sangat fatal. 
Mesin teror zionis semakin ganas dan tidak tertutup kemungkinan akan 
memperluas area konfliknya di kawasan Timur Tengah. Kalau hal itu 
terjadi, masa depan perdamaian Timur Tengah akan semakin suram.

Ikhtisar
- Aksi terorisme yang dilakukan Zionis Israel telah merenggut 
puluhan ribu nyawa.
- Para pemimpin Zionis Israel menjadikan aksi terorisme sebagai 
strategi andalan karena dianggap efektif mengusir penduduk dari 
kampung halamannya.
- Meski melangkahi banyak aturan dunia, PBB menjadi mandul saat 
menghadapi Israel.







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke