http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/082006/14/11lapsus01.htm


Seks Komersial, Antara Deru dan Debu 

MESKI sesekali hujan, musim kemarau tahun ini menyebabkan debu berterbangan ke 
seluruh Kota Bandung dan sekitarnya. Di daerah pinggiran kota, seperti di 
Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung, pencemaran udara diperparah oleh 
beroperasinya pabrik-pabrik dan penambangan kapur di kawasan pegunungan 
Masigit. Para pelancong dapat menderita sesak napas saat "menikmati" udara 
perjalanan Padalarang-Cianjur yang tercemar mulai dari Situ Ciburuy, hingga ke 
Kecamatan Cipatat. Belum lagi, pencemaran ditambah suara bising truk pengangkut 
pasir dan bus-bus jurusan Jakarta-Bandung yang masih bertahan, meski sudah ada 
jalan tol Jakarta-Bandung atau bus jurusan Sukabumi-Bandung.

     
      DERETAN warung di Kp. Cibogo Desa Citatah Kec. Cipatat Kab. Bandung yang 
sudah semakin sepi ditinggal pelanggan.*WAKHUDIN/"PR" 
Di antara deru kendaraan bermotor dan pabrik pembakaran gamping di sekitar 
perjalanan yang berkelak-kelok itu, kita dapat menyaksikan sekira 50 warung 
dibangun dipinggir jalan di Kampung Cibogo. Di bagian depan warung tersebut, 
tiang menancap setara dengan tingginya jalan raya. Namun di bagian belakang, 
tiang-tiang warung tersebut terpancang setinggi antara 5 hingga 10 meter, 
dengan kemiringan tanah lebih dari 50 derajat, dan menurun hingga ke jurang. Di 
bagian lembah ini berdiri ratusan rumah penduduk.

Di antara warung-warung tersebut terdapat ruang yang cukup lebar di seberang 
bagian utara yang dapat digunakan parkir lebih dari 20 kendaraan, juga 
dikelilingi bangunan-bangunan warung sederhana. Di antara warung-warung itu 
terdapat kafe, tempat karaoke, diskotek, dan pertunjukan musik dangdut. Di 
seberang bagian selatan, meskipun merupakan bukit yang curam juga terdapat 
sebuah bangunan yang digunakan sebagai ruang pertunjukan musik. 

Setiap malam, tempat-tempat ini tidak terlalu ramai. Namun, Sabtu di akhir 
bulan Juli, terlihat dua mobil dan 5 sepeda motor diparkir di depan pertunjukan 
dangdut di tepi bukit di seberang bagian selatan. Para penumpangnya yang 
sebagian besar kaum pria masuk ke dalam ruangan. Mereka disambut puluhan wanita 
bergincu merah menyala yang rata-rata berusia antara 20 hingga 30 tahun. 
Pakaian mereka pun tak ubahnya para artis dangdut yang sering kita saksikan di 
televisi, setelan kaus lengan panjang dan celana panjang ketat dengan 
warna-warna yang mencolok.

Masuk ruang hiburan tidak dikenakan charge. Para tamu hanya membayar minuman 
yang mereka pesan dan sesekali membayar uang sawer untuk penyanyi saat 
menyamperinya. Para tamu bisa ditemani perempuan yang juga berdandan seperti 
penyanyi saat menikmati musik. Namun, mereka juga boleh menolak tawaran itu 
jika sedang ingin menyendiri. Karena tawaran dilakukan berulang-ulang, tamu 
biasanya tidak tahan untuk menikmati dangdut sendirian, sehingga akhirnya ia 
turun berjoget ditemani perempuan yang sudah lama menunggunya.

Perempuan-perempuan yang menemani berjoget dan minum di tempat hiburan 
tersebut, juga bisa diajak keluar ke mana pun tamu mau. Semua bergantung pada 
"transaksi" yang disepakati. Mereka boleh dibawa ke hotel-hotel kecil di 
sekitar Padalarang atau di Kota Bandung, Lembang, atau bahkan di tempat di 
sekitar tempat hiburan tersebut. Namun, setiap tamu yang mengajak cewek Cibogo 
ini dikenakan charge Rp 50.000,00 yang disebut dengan "uang cabut". Sebab, 
setiap perempuan yang tidak lain adalah para pelacur ini memiliki induk semang 
masing-masing sebagai mucikari.

Namun para tamu yang tidak mau membayar "uang cabut" tersebut, dapat 
menuntaskan nafsunya di warung remang-remang yang mengelilingi tempat hiburan 
di Cibogo ini. Warung-warung tersebut, selain menyediakan aneka macam minuman 
juga terdapat satu atau dua kamar yang dapat disewakan untuk melakukan hubungan 
seks short time. Harga sewanya antara Rp 20.000,00 hingga Rp 50.000,00. Namun, 
perempuan yang diajak kencan biasanya mengenakan tarif Rp 50.000,00 kepada 
tamunya.

Warung remang-remang ini sendiri biasanya menyediakan seorang hingga lima orang 
wanita tuna susila (WTS). Para tamu yang hanya menginginkan layanan seks dapat 
langsung menuju warung-warung ini, tanpa harus terlebih dahulu mencari WTS di 
tempat hiburan. Meskipun namanya warung dan dibangun di atas jurang, namun di 
dalamnya biasanya terdapat ruang yang lumayan lega. Ruang terbuka yang tak ada 
meja kursi ini biasanya dapat digunakan untuk berjoget atau berdansa bersama 
cewek kencannya. Sebab, di depan ruang lega yang membelakangi jalan raya 
tersebut terdapat TV dilengkapi seperangkat CD dan DVD player yang dapat 
mengiringi para tamunya melantai. Jangan membayangkan ruang ini mewah, 
rata-rata lantainya terbuat dari papan dan TV yang mengiringi mereka berjoget 
pun berukuruan paling besar 21 inci atau bahkan 14 inci. 

TV dan alat-alat elektronik lainnya memang hanyalah asesoris tambahan, bisnis 
para cewek penunggu warung yang utama adalah pelayanan seks secara komersial. 
Sedangkan bisnis utama pemilik warung adalah minuman, baik beralkohol rendah 
maupun yang berkohol tinggi. Para pekerja seks komersial (PSK) sendiri tidak 
dikenai pungutan dari hasil melacurnya dengan tamu. Namun, mereka berkewajiban 
memasarkan minuman dan rokok milik warung tersebut. Caranya, biasanya WTS 
tersebut membeli minuman dan rokok untuk tamu dan untuk dirinya sendiri, tapi 
semua biaya dikenakan kepada tamunya. Bahkan, para PSK tersebut seringkali 
minum bir berulang-ulang dengan berbagai macam campuran, minuman berenergi 
aneka macam merek, dengan demikian pemilik warung pun diuntungkan dengan 
semakin banyak keluarnya uang dari tamu.

Namanya juga bisnis seks, ilegal dan haram jadah. Segala macam hal sering 
dilakukan untuk mengeduk uang para tamu, tanpa harus memberikan pelayanan yang 
sebanding dengan uang yang dikeluarkan tamu. Keterampilan para PSK memoroti 
uang tamu adalah keterampilan yang melekat pada setiap PSK. Anehnya, para 
lelaki hidung belang tak pernah kapok. Kaditu deui kaditu deui...! (Wakhudin/ 
"PR


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke