Reffleksi : Untuk sementara bersabarlah sambil kencangkan ikat pinggang, karena 
harus tunggu Pilpres 2014, demikian saran pengusaha. Apakah para pengusaha ini 
orang baik hati atau jahat, sulit diterka karena masih 4 tahun lagi.  Tetapi, 
apa asumsi Anda tentang para pengusaha ini yang meminta politikus tunggu 
Pilpres 2014 untuk menyelamatkan ekonomi bangsa? 

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12370

2009-12-10 
Selamatkan Ekonomi Bangsa


Pengusaha Minta Politikus Tunggu Pilpres 2014



[JAKARTA] Sejumlah pengusaha mengkhawatirkan tindakan beberapa elite politik 
yang gerakannya sudah berada di luar mekanisme yang berlaku. Hal ini bisa 
membuat perekonomian menjadi tidak stabil dan rawan guncangan. Padahal, 
perekonomian sudah berjalan bagus di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono.

"Sebaiknya para elite politik lebih memikirkan dampak perbuatannya daripada 
hanya untuk kepentingan kekuasaan sesaat. Ekonomi bangsa harus diselamatkan," 
ujar Pengusaha Kelapa Sawit Iswahyudi Ashari kepada SP, di Jakarta, Rabu (9/12).

Menurut Iswahyudi, tindakan beberapa elite politik saat ini sudah berada di 
luar koridor yang berlaku di tanah air. "Tindakan memengaruhi opini rakyat 
seolah-seolah Presiden bersalah dan ingin melakukan makar menggulingkan SBY, 
merupakan sikap yang dapat berdampak buruk bagi perekonomian," katanya.

Seharusnya, kata Iswahyudi, para politikus bila berbeda pendapat dengan SBY 
disampaikan melalui mekanisme yang ada sesuai dengan peraturan yang berlaku. 
Dia mencontohkan, bila ingin unjuk rasa lakukan dengan santun dan damai, jangan 
anarki. Begitupun hak angket kasus Century silakan saja, karena itu dibenarkan 
oleh undang-undang.

Namun, tambah dia, bila tindakan politikus bertujuan untuk menjatuhkan SBY di 
luar mekanisme yang ada seperti pemilu, hal ini dapat membuat ekonomi terpuruk. 
Padahal ekonomi di bawah SBY selama 5 tahun belakangan ini sudah memperlihatkan 
kinerja yang baik.

Iswahyudi mencontohkan, Indonesia adalah salah satu dari tiga negara di Asia di 
samping Tiongkok dan India yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif 
sepanjang tahun 2009 di tengah ekonomi global yang negatif. Ekonomi yang minus 
ini juga dialami seluruh negara ASEAN kecuali, Indonesia.

"Investor asing juga mulai masuk Indonesia karena kepercayaan kepada SBY dan 
tim ekonominya. Tapi, kini investor asing berpikir kembali masuk ke sini 
melihat suhu politik yang memanas," ujar Iswahyudi yang mengaku sudah berbicara 
dengan investor asing. 

Dia mengimbau para elite politik untuk memberikan kesempatan kepada SBY dan 
para menterinya untuk bekerja, jangan biarkan rakyat menjadi korban. "Kalau 
digoyang terus, bagaimana bisa kerja," ujar Presiden Komisaris PT Dipta Agro 
Lestari itu.

Iswahyudi berharap bila ingin merebut kekuasaan, para politikus dapat menunggu 
hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. "Jangan terus menghujat SBY. Dia 
Presiden yang dipilih rakyat," tegasnya.

Pendapat yang sama juga disampaikan Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia 
Djimanto. Menurutnya, aksi unjuk rasa menentang korupsi itu merupakan hal yang 
baik. Namun, kalau di balik aksi itu ada ambisi politik yang ingin merubah 
hasil pemilu lalu, maka hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian 
Indonesia yang saat ini sudah sudah tumbuh positif 4,5%. 

"Ekonomi kita akan jatuh, karena partner bisnis kita diluar negeri akan 
berpikir dan ragu-ragu dalam menanamkan investasinya di sini karena kondisi 
Indonesia yang tidak menentu", ungkapnya. 

Menurutnya, saat ini Indonesia memang dalam tren ekonomi yang bagus. National 
Summit dan Investor Summit merupakan contoh baik, dimana pemerintah mau 
mendegarkan pendapat dari kalangan pengusaha dan investor. [LOV/M-6]


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke