*www.kompas.com* <http://www.kompas.com> * *
*Shar-E Lipatgandakan Nasabah Bank Muamalat * *JAKARTA, KCM - Diperkenalkan kepada khalayak sejak 2004, hingga kini, Shar-E berhasil melipatgandakan jumlah nasabah Bank Muamalat Indonesia hingga mendekati angka 400 persen.* Air muka A. Riawan Amin, Direktur Utama Bank Muamalat tampak cerah. Senin (23/4) siang, bankir yang suka membaca dan main musik itu bakal menerima tiga sertifikat dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) berkenaan dengan salah satu produk bank bersemboyan "Pertama Murni Syariah" yakni Shar-E. "Dua penghargaan untuk Shar-E. Sementara, penghargaan yang satu lagi untuk Bank Muamalat," kata Riawan. Dalam kesempatan itu, Riawan didampingi, salah satunya, oleh Direktur Bank Muamalat U. Saefudin Noer. Sementara, dari Dewan Pengawas Syariah hadir Umar Shihab. Pihak Muri diwakili oleh Manajernya, Paulus Pangka. Shar-E, papar Riawan, adalah produk rekening bank instan dalam kemasan. "Dengan membeli kemasan, otomatis mempunyai rekening di Bank Muamalat," terang Riawan. Bagi bank syariah yang didirikan pada 1991 ini, Shar-E memang menunjukkan performa kinclong. Bayangkan, sebagai produk yang menjawab tantangan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan riba tatkala Bank Muamalat belum memiliki jaringan luas, Shar-E mendapat sambutan luar biasa. Setahun setelah peluncuran, seturut perhitungan Riawan, nasabah Shar-E mencapai 132.669. Lalu, pada 2006, Shar-E mencatatkan jumlah nasabah hingga 663.877. Jika diprosentasikan, kenaikan ini mendekati angka 400 persen. "Jumlah pemegang kartu Shar-E sampai dengan 23 April 2007 mencapai 800.265nasabah," imbuh Riawan. *Internet banking* Pertumbuhan nasabah Shar-E yang boleh dikatakan mencengangkan ini memang berimbas pada Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat. Hingga perhitungan Maret 2007, DPK Bank Muamalat mencapai Rp7triliun. "Shar-E menyumbang 15-20 persennya," kata Riawan. Ditambahkan Riawan, hingga akhir tahun ini, nasabah Shar-E bakal dipatok pada angka 1,7 juta. "Sedangkan target jumlah nasabah Bank Muamalat tahun ini sekitar 2 juta," ujar Riawan yang dalam kesibukannya sempat meluncurkan buku bertajuk *Satanic Finance* bulan ini. Dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) mendekati 14 persen, pengelola Bank Muamalat, papar Riawan memang merasa tidak tergesa-gesa untuk memunculkan inovasi produk baru. "Sekarang kami akan mengembangkan jasa-jasa pendukung Shar-E. Salah satunya memperkuat internet banking," kata Riawan menegaskan. Selain itu, pengembangan Shar-E, dilakukan dengan program Goes to WAR yakni memaksimalisasikan *Wholesale*, *Alliances*, dan *Remote Area*. Cara ini, jelas Riawan, dipercaya bisa meningkatkan kinerja memenuhi kebutuhan masyarakat bertransaksi perbankan syariah. Menyiasati soal jaringan, Bank Muamalat melalui Shar-E pun bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Dari 3000 gerai PT Pos Indonesia, sudah ada 1600 gerai yang online. Nah, calon nasabah bisa membeli paket perdana Shar-E seharga Rp125.000 pada gerai online PT Pos Indonesia ini. Di dalam paket itu, selain dompet, nasabah mendapatkan satu buah kartu ATM, satu buah PIN, satu buah TIN, dan buku Panduan Penggunaan. Selain itu, nasabah tetap dijamin memperoleh bagi hasil yang dikelola secara syariah. Bank Muamalat ungkap Riawan sampai dengan triwulan pertama 2007 membukukan laba Rp60 miliar. Pada akhir tahun ini, laba Rp300 miliar rencananya akan diraup bank yang kini memiliki 51 cabang di seluruh Indonesia ini. Muri mengganjar Bank Muamalat dengan penghargaan atas dua prestasi yang diraih Shar-E yakni sebagai satu-satunya rekening bank instan dalam kemasan dan sebagai produk dengan pertubuhan prosentase nasabah tercepat di Indonesia. Selanjutnya, satu penghargaan untuk Bank Muamalat yang meraih pertumbuhan jaringan real time online terbanyak. *Penulis*: *Primus * [Non-text portions of this message have been removed]