dari : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=965190

*Surat terbuka untuk Ketua Dewan Syuro PBB
Sdr.Yusril Izha Mahendra
*

*" Negara kita sudah 63 tahun merdeka dan sampai saat ini kita mengunakan
dasar Negara Pancasila, tetapi sampai saat ini korupsi, pembunuhan
dimana-mana,.. mbok berikan kesempatan kami (PBB) untuk mendirikan syariat
Islam, jika gagal gantikan lagi dengan Pancasila atau yg lainnya".*

Demikian pernyataan tegas dan jelas yang disampaikan oleh salah satu anggota
partai anda, Partai Bulan Bintang pada saat acara debat di salah satu media
televisi nasional kita beberapa hari lalu, saya katakan anggota PBB karena
pada saat itu dia terlihat paling rapi dengan mengunakan jaket kebesaran
partainya.

Setelah pernyataan itu keluar dari anggota partainya, Sdr.Yusril Izha
Mahendra (Ketua Dewan Syuro PBB) secepatnya menangkis dan mengatakan bahwa
antara elite dan massa itu biasa, saya kira apa yang dipikirkan Gus Dur juga
bisa beda pendapat dengan apa yang dipahami oleh orang awam.

Kesenjangan pikiran antara pemimpin dan massanya memang ada, dan biasa
terjadi. Hanya saja kesenjangan pikiran antara anda,Yusril Izha Mahendra
selaku calon presiden dari Partai Bulan Bintang dengan massa pendukungannya
yang tercermin dalam acara debat tersebut merupakan hal yang luar biasa.
Luar biasa, karena saya yakin apa yang dikatakan sebagai massa oleh anda
bukanlah massa biasa, bagaimana bisa seorang Yusri Izha Mahendra yang pintar
dan cerdas dalam acara debat yang disiarkan secara langsung dan disaksikan
oleh jutaan rakyat Indonesia datang ke acara itu hanya ditemani oleh massa
biasa (pengembira) bukan oleh orang-orang yang termasuk pentolan dalam
partainya (orang yang setidaknya paham akan misi dan visi partainya, seperti
yang diutarakan olehnya sepanjang debat itu).

Bang Yusril, menurut saya bukan hal yang biasa jika seseorang berani secara
terbuka dan terang-terangan mengatakan dengan tegas dan jelas ingin
menggantikan Pancasila sebagai Dasar Negara kita. Bukankah ini merupakan
tindakan makar, tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan yang
mengkhianati bangsa dan negaranya?. Apakah para pemimpin partai politik anda
berani bertanggung jawab dan berani mengatakan secara tegas dan jelas bahwa
ada kesalahan yang dilakukan dalam hal mengajarkan dan menanamkan
nilai-nilai universal dalam Pancasila yang menurut Ki Hajar Dewantara
merupakan "Sari Pati Budaya Nusantara" terhadap anggota partai anda selama
ini?.

Saya yakin bang Yusril adalah sosok seorang negarawan dan seorang pemikir
yang cerdas, dengan melihat dan mendengar secara langsung pernyataan yang
disampaikan oleh salah satu anggota partai anda, semoga hal ini dapat
membuka hati anda untuk menyadari bahwa didalam tubuh partai anda sendiri
saja masih terjadi carut-marut pemahaman visi dan misi syariat Islam
(menurut pemahaman anda) yang akan partai anda perjuangkan. Semoga carut
marut itu dapat anda atasi dan tidak segera anda sebarkan kepada kami,
rakyat Indonesia terlepas dari apapun suku, ras dan agama kami. Indonesia
Jaya!.

Salam Indonesia,


Hadi Susanto


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke