MEDIA INDONESIA Sabtu, 19 Maret 2005 17:14 WIB
KETENAGAKERJAAN TKI Ilegal di Malaysia Mendapat Perlakuan tidak Baik JAKARTA--MIOL: Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang sempat menjalani masa penahanan di penjara maupun dalam kamp penampungan karena tidak memiliki ijin kerja resmi, meminta perhatian dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. "Saya mendapat perlakuan yang kurang baik dari petugas selama ditahan di penjara Sungai Buluh, Malaysia. Bahkan semua uang dan barang berharga yang saya miliki disita," kata Sujiono (42), TKI asal Lumajang, Jawa Timur, yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, bersama dengan 147 TKI lainnya yang dideportasi oleh Pemerintah Malaysia. Namun selama di Malaysia, menurut Sujiono, tidak satu pun petugas KBRI yang datang untuk mengusahakan keadaan yang lebih baik bagi mereka. Saat menghadapi persidangan di Malaysia, Sujiono mengaku bertemu dengan beberapa petugas KBRI yang berjanji mengupayakan keringanan hukuman baginya. Namun saat pengadilan Malaysia memutus hukuman 10 bulan penjara bagi Sujiono sampai akhirnya ia bebas pada Februari 2005, tidak satu pun petugas KBRI yang menjumpainya. Sujiono mengaku selama di penjara ia sering dipukuli petugas dengan rotan. Bahkan, ia juga sering dipukul oleh sesama tahanan lain yang berasal dari Malaysia. Uang sebanyak 1.000 Ringgit Malaysia beserta satu unit telepon genggam miliknya pun disita oleh petugas. Hal senada dikatakan pula oleh Hariyanto, TKI asal Surabaya. Selama di penjara maupun setelah dipindah ke kamp penampungan Belantik Kedah, ia mengaku mendapat perlakuan yang kurang baik. "Kami seperti tidak ada harga diri selama ditahan di sana. Semua uang dan barang diambil. Terkadang kami dibariskan kemudian dipukul dengan rotan. Kami bahkan dipanggil dengan sebutan 'lembu' oleh petugas," tuturnya. Nasib lebih buruk dialami oleh Sodik, TKI asal Cilacap, Jawa Tengah, yang mengalami gangguan jiwa setelah ditahan selama delapan bulan di kamp Tanah Merah, di daerah Kelantan, Malaysia. Sejak turun dari KM Samudera Jaya 88 di pelabuhan Tanjung Priok, ia sudah tidak mengenakan alas kaki dan tatapan matanya terlihat kosong. Saat petugas menanyakan daerah asal kepadanya, Sodik hanya menunduk sambil memejamkan mata. Seorang rekannya mengisyaratkan kepada petugas bahwa Sodik mengalami gangguan jiwa dengan meletakkan jari tangan di dahinya. "Ketika bertemu dengan dia, kondisinya memang sudah begitu. Kalau ditanya, dia hanya diam atau menangis. Terkadang dia tidak mau makan sama sekali," ujar Widodo, yang mengenal Sodik selama berada di kamp Tanah Merah selama tiga bulan. Widodo menyatakan jumlah TKI yang mengalami gangguan jiwa di penjara maupun di kamp penampungan cukup banyak, umumnya mereka mengalami stress karena sama sekali tidak memiliki apa-apa lagi setelah bekerja cukup lama di negeri Jiran. Keadaan itu diperparah lagi oleh perlakuan petugas yang kurang baik kepada mereka. "Masih ada ribuan TKI yang ditahan di Malaysia, jumlah yang stress cukup banyak. Kalau saja KBRI mengetahui hal ini dan memberikan pertolongan kepada teman-teman kami yang masih bertahan di sana," ujar Widodo. Pemerintah Indonesia menyatakan akan berupaya memberikan perlindungan maksimal bagi TKI ilegal, kendati mereka bersalah karena memasuki Malaysia tanpa dilengkapi dokumen resmi. Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdihardjo, pada awal Maret 2005 menyatakan pemerintah menyiapkan sepuluh pengacara khusus untuk mendampingi TKI ilegal yang menghadapi persidangan di Malaysia. Setelah masa amnesti bagi pekerja ilegal di negeri jiran tersebut berakhir pada 28 Februari 2005, pemerintah Malaysia menggelar operasi Tegas secara intensif dengan mengerahkan sekitar 160.000 petugas dan relawan untuk memburu sekitar 200.000 pekerja ilegal yang berada di Malaysia. (Ant/O-1) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/