CENDRAWASIH POST
Sabtu, 15 April 2006


























TPN/OPM itu Juga Rampas 2 Senjata 



*Selalu Gerilya, TNI Masih Kesulitan Tangkap Penyerang 

JAYAPURA- Ternyata TPN/OPM (Diduga Pimpinan Matias Wenda) saat menyerang Pos 
TNI di Desa Wembi,Distrik Arso,Kabupaten Keerom, 10 April lalu, bukan hanya 
mencederi anggota TNI dan mahasiswa saja, tapi mereka juga berhasil merampas 
dua pucuk senjata milik TNI jenis SS1. 

Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Asis Wanto yang juga sebagai Komandan Timsus (Tim 
Khusus) pengejaran penyerang pimpinan Matias Wenda itu, saat dikonfirmasi 
Cenderawasih Pos semalam membenarkan tentang hal itu. 

Menurut Danrem, dalam aksi penyerangan yang dilakukan anggota TPN/OPM pimpinan 
Matias Wenda itu, dua pucuk senjata milik anggota Satgas Yonif 509 Kostrad 
berhasil dibawa lari kelompok penyerang itu. 

"Untuk itulah, pengejaran terhadap mereka tetap kami lakukan, sebab keberadaan 
mereka ini sangat membahayakan warga masyarakat. Terlebih lagi mereka memiliki 
dua senjata SS1 hasil rampasan dari anggota Satgas itu," akata Danrem. 

Dituturkan bahwa pihaknya sampai saat ini masih terus mengejar para pelaku 
penyerangan. Namun dalam pengejaran itu, aparat TNI menghadapi kesulitan. 
Pasalnya, untuk menghindari kejaran aparat, para penyerang itu mulai 
menggunakan cara-cara gerilya dan menyamar sebagai masyarakat biasa. Mereka 
diduga telah menyatu atau berbaur lagi dengan warga masyarakat dan beraktivitas 
seperti warga biasa. 

"Saya amati mereka itu (kelompok penyerang) dalam melakukan aksinya menggunakan 
cara-cara gerilya. Ketika hendak menyerang aparat TNI, mereka berbaur dengan 
warga kampung. Nah, saat posisi TNI dalam keadaan tidak siaga, di situlah 
kelompok penyerang dengan tiba-tiba melakukan aksinya. Ini juga terjadi saat 
anggota TNI bersama para mahasiswa sedang melakukan pengobatan massal di Desa 
Wembi itu," jelas Danrem Asis Wanto. 

Dijelaskan, dengan beraksi secara gerilya, maka kapan saja kelompok penyerang 
itu bisa melakukan aksinya dan itu dilakukan secara sporadis. Bahkan, ketika 
anggota TNI dan warga masyarakat melakukan aksi kegiatan seperti aksi 
kemanusian dan bhakti social lainnya, kelompok penyerang itu bisa juga menyusup 
menjadi warga atau rakyat biasa. ''Sehingga sulit bagi TNI untuk membedakan 
antara kelompok penyerang dengan warga masyarakat biasa,''tandasnya. 

Begitu halnya saat mereka itu telah melakukan penyerangan, kata Danrem, 
kelompok penyerang itu juga langsung mengubah dirinya atau berpura-pura menjadi 
rakyat biasa. Mereka berpura-pura sedang menyangkul lahan, mencari ikan atau 
sedang beraktivitas yang lain. 

"Saat anggota kami melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerang itu, 
sebenarnya kami banyak mendapati warga. Tapi, ketika anggota saya tanya, dia 
bilang tidak tahu. Dia hanya bilang sebagai warga biasa yang sehari-harinya 
sebagai petani," ungkap Danrem seraya menambahkan bahwa warga yang selalu 
dijumpainya saat itu sedang menyangkul lahan. 

Dijelaskan Asis Wanto, diduga kuat setelah para penyerang itu lari ke hutan, 
mereka langsung berpura-pura menjadi rakyat biasa. Dan cara-cara gerilya inilah 
yang saat ini sedang digunakan para penyerang untuk menghindar dari kejaran 
TNI. Namun begitu kata Danrem, upaya pengejaran terhadap mereka terus 
dilakukan. Pengejaran saat ini masih diarahkan pada jejak-jejak yang 
ditinggalkan para penyerang. 

"Untuk menghadang laju para penyerang yang kemungkinan arah lari ke daerah 
Bewani (PNG), kami sudah turunkan beberapa anggota ke tempat itu. Tapi tidak 
tertutup kemungkinan, mereka itu sudah lari masuk ke PNG. Sebab, daerah Bewani 
itu sangat dekat dengan perbatasan PNG. Sehingga sekarang ini proses pengejaran 
diarahkan ke jejak-jejak yang ada," paparnya. (mud) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke