http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-470%7CX
Selasa, 27 Desember 2005
Tahun 2005, Layanan Kasus KTP Mitra Perempuan Meningkat 38,30 Persen
Jurnalis : Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Selama tahun 2005, atau sampai dengan 15 Desember 
2005, Mitra Perempuan Women’s Crisis Center, telah menerima pengaduan dan 
bantuan sebanyak 455 orang perempuan dan anak yang tinggal di Jakarta, 
Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi. 455 kasus tersebut diterima oleh layanan 
hotline Mitra Perempuan yang tersebar di tiga wilayah yaitu di Jakarta, 
Tangerang dan Bogor. Jumlah ini menunjukkan kenaikan kasus sebesar 38,30 persen 
yang diterima oleh Mitra Perempuan di tahun 2004 yaitu sebanyak 329 perempuan. 
Kenaikan kasus ini terus meningkat sejak tahun 2003 dengan kasus sebanyak 272 
dan tahun 2002 sebanyak 226. 

Menurut catatan Mitra Perempuan, dari 455 kasus, sebanyak 86,81 persen dari 
kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan merupakan kasus Kekerasan Dalam 
Rumah Tangga (KDRT) sebagaimana diatur dalam UU No.23 Tahun 2004 tentang 
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah tangga. Data statistik Mitra Perempuan 
menyebutkan bahwa sebagian besar pelaku kekerasan adalah orang-orang terdekat 
dengan korban. Menurut Mitra Perempuan 77,36 persen pelaku kekerasan adalah 
suami, 3,08 persen adalah mantan suami, 6,15 persen adalah orang tua, mertua 
atau saudara, 9,01 persen adalah pacar atau teman dekat dan 0,22 persen adalah 
majikan. 

Dari data statistik Mitra Perempuan menunjukkan pula bahwa sebanyak 80,44 
persen dari perempuan yang datang ke Mitra Perempuan, mengalami kekerasan dari 
suami dan mantan suaminya. Sementara itu, 9 dari 10 perempuan telah mengalami 
lebih dari satu jenis kekerasan seperti kekerasan fisik, psikis, seksual dan 
penelantaran ekonomi. Perempuan yang mengalami kekerasan fisik sendiri sebanyak 
68,79 persen, kekerasan seksual 40,66 persen dan penelantaran ekonomi sebanyak 
73,63 persen. Kasus yang juga tinggi yang diterima oleh Mitra Perempuan adalah 
kasus perebutan hak perwalian anak, hak waris dan harta bersama, poligami dan 
perceraian sebanyak 56,79 persen. Sementara itu, 9 dari 10 perempuan mengalami 
dampak kekerasan yang menganggu kesehatan jiwanya, termasuk 26 orang mencoba 
bunuh diri dan 16,26 persen dari mereka terganggu kesehatan reproduksinya. 

Tingginya angka kekerasan tersebut nampaknya tidak semua dilanjutkan ke meja 
hijau. Dari catatan Mitra Perempuan, hanya 5,64 persen perempuan yang 
didampingi memilih untuk menempuh jalur hukum. Data statistikpun menunjukkan 
bahwa yang menjadi korban bukan saja orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Data 
statistik menunjukkan bahwa 4,74 persen perempuan yang mengalami kekerasan 
adalah anak-anak berusia 18 tahun ke bawah. 

Menurut Rita Serena Kolibonso, Direktur Eksekutif Mitra Perempuan, peningkatan 
penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan oleh Mitra 
Perempuan ini tidak terlepas dari upaya perlindungan hukum yang diberikan sejak 
disahkannya UU P KDRT. Meskipun baru berjalan 1 tahun, tetapi UU ini telah 
memberikan perspektif baru kepada masyarakat luas tentang pentingnya upaya 
pencegahan dan perlindungan bagi korban. 

Namun demikian, menurut Rita UU ini masih perlu disosialisasikan secara terus 
menerus ke masyarakat luas untuk mencegah terjadinya tindakan KDRT. Selain 
masyarakat, sosialisasi juga sangat penting khusunya bagi aparat penegak hukum, 
layanan kesehatan dan layanan sosial. Menurut Rita, media massa dalam hal ini 
juga mengambil peran yang cukup penting dalam mensosialisasikan UU dan 
memberikan pendidikan kepada publik. Data statistik Mitra Perempuan menunjukkan 
bahwa media massa tetap menjadi sarana penyampaian informasi yang dimanfaatkan 
oleh masyarakat, khususnya kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi korban 
KDRT. Data menunjukkan bahwa 23,25 persen perempuan yang mengontak Hotline 
Mitra Perempuan mengaku terbantu dan mendapat informasi dari media massa (10,38 
persen radio; 8,58 persen surat kabar, tabloid dan majalah dan 4,29 persen 
televisi). 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Clean water saves lives.  Help make water safe for our children.
http://us.click.yahoo.com/YNG3nB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke