Tanggapan Gola Gong dari Rumah Dunia atas mundurnya Bonnie Triyana sebagai 
penandatangan Ode  Kampung 2
   
  From: Gola Gong, Serang, Banten
E-mail: [EMAIL PROTECTED]
  
 
  Hehehee... Bonnie Triyana ini masih muda. Masih panjang perjalanan hidupnya. 
Di Rumah Dunia, ada peristiwa "Ode kampung 2", dimana para peserta diskusi 
menyatakan sikap. Nah, di bawahnya ada ratusan peserta (penulis) 
menandatangani, termasuk saya, Bonnie, Toto ST Radik, Wan Anwar, dan banyak 
lagi. Surat pernyataan ini melalui perdebatan panjang. Kami di Rumah Dunia 
tetap berpendapat, isi surat pernyataan ini untuk semua komunitas. Bahkan saat 
dideklarasikan saya memberi pengantar, "Surat pernyataan ini cermin bagi Rumah 
Dunia. Juga semua yang menandatangani harus konsekuen dan konsisten. Termasuk 
Rumah Dunia. Iji bagi kita semua."

Bahkan saya menegaskan soal hegemoni dan bantuan asing seperti apa yang 
dimaksud. Artinya, sebuah komunitas boleh menerima bantuan asing jika itu tidak 
merusak kebudayaan kita. Soal hegemoni, saya pribadi tidak begitu peduli. 
Sebodo amat, yang penting Rumah Dunia tidak melakukan itu. Hanya, saya pribadi 
setuju dengan point kedua; saya menolak eksploitasi sex sebagai standar 
estetika. Begitu saja.

  Hanya, usai hajatan "Ode Kampung", masing-masing kepala membawa pikirannya 
sendiri- sendiri. Dan jurnal "Boemiputra" (Rumah Dunia tidak terlibat, terbukti 
tidak ada nama secara pribadi-pribadi di boks redaksi) mengkritik Komunitas 
Utan Kayu. Saya pikir, kritikan itu ditanggapi saja secara wajar oleh KUK di 
alam demokrasi. Biasa saja. Goenawan Mohamad 'kan sudah menanggapi itu sebagai 
"corat-coret di kakus". Bahkan Saut Situmorang, redaksi Boemputra sudah 
menyatakan kesediaannya untuk duduk di sebuah acara diskus. Saut sudah siap 
beradu argumentasi dengan kawan-kawan di KUK.
   
  Hanya saja, Bonnie masih muda. Dia memiliki banyak kawan di KUK, sehingga 
demi pertemanan di KUK yang tentu selaras dengan pekerjaannya sebagai jurnalis, 
Bonnie memilih mencabut dukungannya. Sebagai kawan, saya sebetulnya 
menyayangkan sikap tersebut. Tapi, itu adalah pilihan Bonnie. Tidak apa. Kita 
semua sedang belajar. Peristiwa ini saja bagi Rumah Dunia sebagai pelajaran 
berharga. Bagi saya, KUK dan jurnal Boemiputra adalah media pembelajaran 
berharga, bagaimana sebetulnya kita harus bersikap. Bagaimana sebetulnya kita 
bisa mengambil manfaat. Bagimana sebetulnya kita bisa belajar mencari kawan, 
bukan musuh.

Oke, saya selaku salah satu SC "Ode Kampung 2", memahami keputusan yang Bonnie 
ambil. Semoga ke depan, kita semakin arif menyikapi sebuah persoalan.

Selamat lebaran, tetap semangat berkarya dan bekerja.

Gola Gong
SC "Ode Kampung 2".
  ______________________________

  Pernyataan Sikap Bonnie Triyana

  

  
  Dengan ini saya menyatakan menarik keterlibatan saya dari Pernyataan Sikap 
Sastrawan Ode Kampung, yang ditandatangani pada 21 Juli 2007 di Serang, Banten. 
Saya buat keputusan ini setelah mencermati kontroversi, yang berkembang soal 
Sastrawan Ode Kampung di satu pihak, yang dihadapkan dengan Komunitas Utan 
Kayu, di pihak lain.


  Sebuah perdebatan seyogianya mengedepankan semangat pencarian terhadap 
kebenaran atau pembaruan yang bisa membawa perubahan lebih baik bagi masyarakat.


  
  
  Kontroversi di beberapa mailing list dan surat kabar ini, menurut hemat saya, 
tidak konstruktif bahkan menjalar kepada tindakan insinuatif terhadap beberapa 
orang. Ini satu hal yang harus dihindarkan dalam diskusi intelektual. Untuk itu 
saya memutuskan menarik diri dari Pernyataan Sikap Sastrawan Ode Kampung.


  
  Jakarta, 11 Oktober 2007



  
  Bonnie Triyana
______________________________

TANGGAPAN

  From: Radityo Djadjoeri
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

Teruntuk para pecinta seni budaya Indonesia nan adiluhung,

Saya pribadi bisa memahami pernyataan sikap yang ditulis oleh Bung Bonnie 
Triyana untuk mundur (menarik diri) dari Sastrawan Ode Kampung (SOK), walau ia 
telah ikut membubuhkan tanda tangan di Rumah Dunia beberapa waktu silam. Saya 
berharap langkah yang ia tempuh bukan karena paksaan dari siapa pun. 
  
  
Saya memang menyimak ada sesuatu yang janggal dengan SOK, ketika tiba-tiba 
beberapa penandatangan SOK membuat selebaran bertajuk "Manifesto Boemipoetra" 
yang menjelek- jelekkan Komunitas Utan Kayu (KUK) secara kasar bin vulgar. Saya 
juga menerima email dari beberapa penandatangan SOK yang mengeluh karena naskah 
SOK yang pernah mereka tanda tangani ternyata berbeda isinya dengan naskah yang 
beredar di milis-milis. Saya pernah menanyakan secara terbuka tentang hal itu 
kepada Saut Situmorang, namun tak ada jawaban. Ia malah ketawa: "hahahahahahaa. 
......" Entah apa maksudnya.

Sebelum Bonnie pamit mundur dari SOK, saya sempat bertanya via e-mail secara 
japri: "Siapa sebenarnya juru bicara SOK?" Berkomunikasi dengan Saut untuk 
menciptakan polemik yang sehat dan waras, itu hal yang sungguh mustahil. Jadi, 
saya yakin Saut bukanlah juru bicara SOK.
  
Saya jadi ingat penyesalan Pak Halim Hade, kawan akrab Saut Situmorang, yang ia 
tulis di milis Rumah Dunia:

"Si Viddy itu cuma bisa kalo 'safe' dan masuk berita koran. Dan kenapa pula itu 
seratusan orang laennya? Tapi, seperti yang selalu aku duga: begitulah nasib 
gerombolan, nggak ada kapasitas individualnya. Nggak ada kapasitas pribadinya. 
Yang ada sejumlah orang dengan tanda tangan agar dianggap dan dicatat sejarah. 
Ternyata, sejarah nggak ramah. Dia harus menghadapi apa yang namanya serbuan 
dari berbagai jurusan gelombang..."

Memang, pernyataannya sungguh benar. Kalau berani mengkritisi, musti siap 
dikritisi. Begitu juga kalau berani "memberondongkan peluru", musti siap 
diserang balik. Ternyata pagar Ode Kampung pun jebol, karena hanya Saut 
Situmorang seorang yang lantang berkoar-koar dengan kasar. Sedangkan yang lain 
pilih tiarap - cari selamat. Dunia pun ramai menertawakan mereka. Untuk 
tercatat dalam sejarah, sungguh tidak mudah, tak sekadar bikin ode-odean. Oh, 
sungguh malang nasib Ode Kampung yang terkepung dan tertelikung.

Salam,

  
Radityo Djadjoeri

  
______________________________


From: Wibisono Sastrodiwiryo, Bandung
E-mail: [EMAIL PROTECTED]


Wah ini baru seru....selamat buat mas Bonnie telah kembali ke jalan yang lurus..

Ikutan ketawa model Saut ah... ha ha ha ha ha ha...

Tapi ini ketawa bahagia, bukan ketawa mengejek loh.......

Suwun

Wibisono Sastrodiwiryo
http://dendemang.wordpress.com

______________________________

From: Ahmad Jaelani
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

Assalamualaikum Pak Bonnie,

Wah saya juga ikut senang pak, ternyata ada sejumlah penanda tangan Ode Kampung 
yang masih waras, kritis, dan ndak mau dimanipulasi oleh pak Saut dan pak 
Wowok. Semoga yang lain pun berani bersikap seperti pak Bonnie.

Wassalam,

ahmad jaelani
______________________________
   


e-mail: [EMAIL PROTECTED]  
  blog: http://mediacare.blogspot.com  
   

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to