Terima kasih, Pak Ikranagara...., tulisan Anda mencerahkan. Sewaktu masioh di tanah air, saya sering mendengarkan komentar-komentar Anda melalui radio... (kalau tidak salah acara Komentar atau Catatan ...., aduh saya kok lupa...) Buat Pak RM Danardhono....., semestinya Anda menulis seperti Pak Ikranagara ini, bukan tanggapan pendek-pendek....., biar juga mencerahkan. Maaf nih, tidak ngenyek...., soalnya Anda hobi nanggapi email dg tulisan pendek... kalo kayak gini sih, seperti saya... hehehe..... maaf ya....
Ikranagara <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tanggapan atas "MAFIA COLUMBUS" Catatan singkat Ikranagara Tentu saja Bill menjadikan kata "mafia" sebagai guyonan belaka. Karena, yang disebut Mafia Berkeley itu bukanlah sesuatu yang negatif di matanya, bahkan sebagai sesuatu yang positif. (Selain bagi dia kan "nothiing to lose" sebab dia bukan tergolong yang- dipermiskin oleh sistem yang ada.) Selain dari itu, dalam pandangannya, Mafia Berkeley sudah pernah terbukti berhasil mendongkrak Suharto-nomics sampai-sampai pertumbuhan ekonomi kita disebut sebagai "Asian miracle" waktu itu, sebagaimana diperlihatkan pada GNP,banyaknya pengusaha nasional kita yang bahkan sudah tingkat konglomerat, dan semacamnya. Tapi, nah "tapi"-nya ini yang penting: ketika itu tidak ada demokrasi, dan HAM dilanggar semaunya, ditambah lagi dengan merajalelanya KKN. Dahulu itu, ketika hal itu saya ungkapkan kepada salah seorang tokoh Mafia Berkeley, maka jawabnya dengan serius: "Itu urusan politik, bukan urusan ekonomi atau ekonom semacam saya. Dan urusan politik itu urusan dalam negeri Anda," kira-kira begitu. Dan Mafia Bekeley itu memang terdiri dari para ekonom penganut Kapitalisme Neo-liberal, bukan orang politik. (Memang, ada juga sikap politiknya, yaitu sikap anti komunis – dan zaman itu kan memang Zaman Perang Dingin. Suharto sejalan dengan politik mereka.) Sedangkan yang digolongkan sekarang sebagai "Mafia Columbus" itu adalah para ahli bidang ilmu politik, yang tentu saja penganut Demokrasi, jebolan dari OSU di Columbus tempat Bill menjadi profesor. Jadi, kalau sekarang "keturunan" Mafia Berkeley masuk Kabinet Indonesia Bersatu itu bergabung dengan para Mafia Columbus, yang diharapkan terjadi adalah pembangunan ekonomi model Suharto dahulu itu juga, tetapi tanpa sistem politik yang otoriter melainkan yang demokrasi. (Disertasi SBY juga tak lebih dari membahas masalah ekonomi dari sudut pandang Kapitalisme Neo-liberal, jadi sebagai ahli ekonomi SBY terkasuk "keturunan" Mafia Berkeley.) Apakah demokrasi akan mampu menjawab semua borok yang ada di zaman Suharto dan kita warisi sekarang ini? Misalnya, dengan demokrasi maka akan tegak hukum dan habislah KKN? Dan selanjutnya akan tegak pula nilai-nilai HAM? Adakah semuanya itu akan berkorelasi nanti? Khusus untuk masalah KKN dan penegakan hukum, maka yang diangkat oleh SBY menjadi penyapu untuk membersihkan negeri kita adalah Jagung baru Abdul Rahman Saleh yang sekarang dijagokan semua orang. Nah, Abdul (nama akrabnya adalah "Arman!") ini termasuk Mafia mana? Yang jelas dia jebolan UGM, jadi mungkin bisa digolongkan ke dalam Mafia Yogya? Atau Mafia LBH barangkali? Selain hal-hal itu, ada pula satu hal penting yang pernah saya tanyakan kepada salah seorang Mafia Berkeley di zaman Suharto itu tadi, yakni bagaimana halnya dengan gap antara yang-diperkaya dan yang-dipermiskin? Bukankah itu akan menjadi sumber keresahan sosial dan mungkin saja berkembang menjadi revolusi sosial yang bisa menumbangkan Suharto? Dia menjawab, bahwa kesabaran diperlukan, karena memang tidak ada sarana khusus dalam sistem ekonominya itu yang bisa dipakai untuk melakukan pemerataan. Kecuali, adanya kepercayaan yang logis saja, bahwa "tricle down effects" akan terjadi dan ini akan melahirkan klas menengah sebagai pembayar pajak yang diperlukan untuk lahirnya kekuatan demokrasi. Kira-kira begitu jawabnya dahulu itu. Dan ketika itu saya pun berujar, Jadi bukan hanya Klas Menengah yang lahir, melainkan Klas Bawah alias yang- dipermiskin juga akan tetap ada! Nah, jelaslah, masalah pengangguran dan kemiskinan tidak akan bisa ditanggulangi dengan menjalankan sistem Kapitalisme Neo-liberal ini. Demikian juga yang terjadi nanti di bawah penguasa baru, SBY, meskipun semua Mafia yang ada itu digabungkan, kemiskinan dan pengangguran akan tetap ada. Manusia yang mati tercekik karena kemiskinan akan tetap ada, sementara yang kaya raya alias konglomerat yang jumlahnya segelintir juga akan tetap ada. Ini mengingatkan kepada kita kepada rumusan Darwin "the suvival of the fittest," bukan? Atau "ikan besar menelan ikan-ikan kecil?" Ya, jangan kagetlah jika sekarang dan nanti akan terus berkeliaran yang disebut "binatang ekonomi" dan "binatang politik" dan sejumlah "binatang-binatang" lainnya yang ciri utamanya adalah berwatak RAKUS dan berideologi MUMPUNGISME & PAT GULIPAT SIAPA CEPAT DIA DAPAT. "Pintar-pintarlah engkau membawa diri, cucu-cucuku," ujar si Nenek Purba dari goanya, terpaksa dan penuh prihatin terhada nasib cucu-cucunya yang segelintir akan menjadi yang-diperkayaraya sebagai pemangsa dan sebagian besar lainnya akan menjadi yang- dipermiskin sebagai korban sampai ke akhir Zaman KapitalismE Neo- Liberal atau awal Zaman Post-Corporate World. Kesimpulan saya: Sistem Ekonomi Kapitalis Neo-liberal bukan jawaban, meskipun sudah dibentuk seribu macam Mafia yang bergabung jadi satu sekalipun! Kita memerlukan sistem lain. Yang jelas sistem itu bukan juga yang berangkat dari Marxisme, karena Komunisme itu hanya bisa memberikan pemerataan kemiskinan belaka, dan karenanya sudah ditinggalkan di mana-mana. Kita mesti mulai membaca buku yang lain, misalnya mulailah dengan membaca "The Other Path" karya Hernando de Soto itu, dilanjutkan dengan membaca buku-buku pemikir lanjutannya yang bergabung di dalam International Forum On Globalization (IFG) di www.ifg.org silahkan dibuka. Salam, Ikra.- *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT --------------------------------- Yahoo! Groups Links To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/