01.07.2004

Teknologi informasi dan telekomunikasi untuk negara
berkembang  
   
Di pusat kongres Petersberg dekat Bonn digelar
konferensi Development Gateway Forum. Forum ini
didirikan antara lain oleh Bank Dunia. Tujuan utamanya
adalah menggali potensi teknologi informasi dan
komunikasi untuk dimanfaatkan dalam proses pembangunan
di negara miskin.

Selama ini, manfaat teknologi informasi dan komunikasi
sebagian besar hanya dinikmati oleh penduduk di negara
kaya saja, karena sarana yang dibutuhkan cukup mahal.
Sehingga apa yang terjadi adalah munculnya apa yang
disebut digital gap, kesenjangan digital, yang terjadi
antara negara kaya dan negara miskin,

Konferensi Development Gateway Forum 2004 di
Petersberg, yang berlangsung tanggal 27 dan 28 Juni
lalu, mengusung judul: Local Solutions for Effective
Development, solusi lokal untuk pembangunan yang
efektif. Pertanyaan utama yang dibahas adalah,
bagaimana teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin canggih bisa dimanfaatkan untuk menanggulangi
kemiskinan? Selama dua hari para ahli, praktisi dan
pejabat pemerintahan dari berbagai negara berdiskusi
dan saling bertukar pengalaman mengenai apa yang sudah
dilakukan di negaranya, dan apa yang mungkin
dilaksanakan di masa mendatang.

Perdana Menteri Negara Bagian NRW, Peer Steinbrück
yang menjadi tuan rumah acara ini, menegaskan lagi
pentingnya memperhatikan soal kesenjangan digital.

Menurut Peer Steinbrück bahwa tema yang dibicarakan
dalam forum ini adalah tema yang sangat penting yaitu,
apakah akan terjadi kesenjangan informasi secara
global? Apakah akan terjadi fenomena butahuruf baru,
yaitu buta guruf dalam bidang teknologi digital? Untuk
menyelesaikan masalah ini, tidak ada solusi global.
Strategi yang menjanjikan adalah mencari solusi-solusi
lokal untuk menghadapi permasalahan golbal ini.

Presiden Bank Dunia, James Wolfensohn, menekankan
pentingnya pemerataan hasil perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Demi stabilitas dunia,
sektor yang berkembang cepat ini harus juga membawa
peningkatan kesejahteraan di negara-negara berkembang.

Menurut James Wolfensohn, forum ini adalah kesempatan
langka untuk berusaha menjembatani kesenjangan antara
negara industri dan negara berkembang dalam hal
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Saya
ingatkan lagi, dari 6 miliar penduduk dunia saat ini,
ada 5 miliar penduduk di negara berkembang. Penerapan
teknologi yang tepat adalah tema sentral untuk
mempercepat perkembangan di suatu negara. Jika kita
tidak mampu memberi harapan, lapangan kerja dan
pembangunan kepada penduduk yang lebih miskin maka
kita tidak akan melihat dunia yang stabil.

Untuk meningkatkan gairah dan kreativitas para aktor
yang bekerja di sektor pemerataan teknologi komunikasi
dan informasi, Development Gateway Forum menggagas
Petersberg Prize atau penghargaan Petersberg, yang
akan diberikan setiap tahun kepada kelompok maupun
pribadi yang berjasa. Kriteria penting untuk
mendapatkan Petersberg Prize adalah, solusi yang
diterapkan lahir pada tingkat lokal dan gagasan
tersebut sangat praktis sehingga mungkin diterapkan di
tempat lain. Pemenang Petersberg Prize akan mendapat
hadiah uang sebanyak 100.000 Euro, yang disumbangkan
oleh 2 perusahaan, yaitu Deutsche Telekom dan
Microsoft Deutschland. Prakarsa ini merupakan
perwujudan konsep "Public-Private-Partnership (PPP)",
yang artinya "kemitraan publik dan swasta".

Penghargaan Petersberg pertama ini dimenangkan oleh
Grameen Bank di Bangladesh yang didirikan oleh
Profesor Muhammad Yunus. Proyek Grameen Bank, yang
menyediakan kredit kecil kepada para perempuan desa,
memang sudah dikenal di seluruh dunia. Namun yang
menjadi perhatian utama pada penilaian tim juri kali
ini adalah satu proyek khusus Grameen Bank yaitu
Village Phone atau telpon desa. 

Mengenai kesenjangan teknologi, Profesor Muhammad
Yunus dari Bangladesh menerangkan bahwa ada dua jenis
kesenjangan digital, pertama kesenjangan antar negara
yaitu antara negara maju dan negara terbelakang, dan
kedua kesenjangan di dalam satu negara. Bahkan
kesenjangan dalam satu negara menurut saya adalah
masalah yang lebih serius. Masalah lain yang perlu
diperhatikan adalah masalah kesenjangan antar gender,
sangat penting untuk melibatkan kaum perempuan dalam
penerapan teknologi komunikasi dan informasi. Jadi
fokusnya bukan hanya bagaimana mencapai masyarakat
miskin, melainkan bagaimana juga mencapai kaum
perempuan miskin sehingga mereka punya akses pada
teknologi informasi.

Proyek Village Phone yang dilaksanakan Grameen Bank
mengutamakan aspek ini. Perempuan-perempuan desa
diberi kesempatan untuk membeli telpon seluler. Telpun
ini dilengkapi dengan pemasok listrik lewat tenaga
matahari, sehingga bisa digunakan juga di desa-desa
yang belum mempunyai jaringan listrik. Kemudian pada
perempuan bisa menyewakan telpon genggam untuk dipakai
penduduk desa. Jadi, mereka lalu berfungsi seperti
wartel-wartel kecil yang tersebar di desa-desa. Dengan
demikian, para perempuan berhasil membuka suatu bidang
usaha baru dan meningkatkan pendapatan mereka.
Sementara para penduduk miskin, yang tidak mampu
membeli telpon seluler dan kartu telpon, sekarang
punya kesempatan menelpon.

Grameen Bank memulai proyek ini 6 tahun lalu.
Sekarang, sudah ada sekitar 60.000 perempuan yang
menjadi pengelola Villlage Phone, melayani penduduk di
80 persen kawasan pedesaan Bangladesh. Proyek ini
sangat sukses dan banyak perempuan lain yang ingin
mendaftarkan diri. Tahun ini, pengelola Village Phone
diperkirakan akan menembus angka 100.000 orang.

(Salah satu cara untuk mempercepat proses transformasi
bangsa Indonesia supaya menjadi bangsa yg (lebih) maju
adalah dengan membuat sarana telekomunikasi yang
murah, mis: internet-isasi secara massal dan murah 
sampai ke desa-desa/pelosok-pelosok Indonesia, telepon
murah. Jika sarana telekomunikasi
(internet,telepon,dsb) dibuat massal dan murah,
niscaya semua kehebatan dari seluruh dunia akan
langsung merembes ke negeri kita.)




                
__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - You care about security. So do we.
http://promotions.yahoo.com/new_mail


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Domains - Claim yours for only $14.70
http://us.click.yahoo.com/Z1wmxD/DREIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.arsip.da.ru
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
     http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
     [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
     http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to