http://www.sinarharapan.co.id/berita/0904/11/sh07.html



Tingginya Angka Golput Cerminan Apatisme Rakyat


Palembang-Tingginya angka golput pada pemilu legislatif merupakan cerminan 
apatisme rakyat terhadap pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. "Golput juga 
merupakan bentuk perlawanan rakyat terhadap pelaksanaan pemilu yang dinilai 
tidak akan mampu merubah negara ini menjadi lebih baik," kata pengamat politik 
dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Alfitri MSi, di Palembang, Sabtu 
(11/4).

Menurut dia, fakta tersebut harus disikapi partai dan penyelenggara pemilu 
dengan melakukan pembenahan dari segala bidang. Partai dan penyelenggara pemilu 
harus berbenah sehingga rakyat mau mengkuti pemilihan umum, tambah dia. Khusus 
untuk partai, semua elemen yang terkait dengan kebijakan dan program partai 
harus dibenahi.

Sehingga partai tidak semata-mata mengejar materi tetapi bagaimana menciptakan 
program untuk kepentingan rakyat, katanya.
Dia menjelaskan, keengganan rakyat memilih tersebut karena selama ini menilai 
percuma menggunakan hak mereka.
Karena belum ada perubahan yang mendasar dalam kepemimpinan terutama yang 
mendepankan kepentingan rakyat, ujarnya.

Alfitri menambahkan, kalau para pemimpin yang terpilih baik di legislastif dan 
eksekutif memposisikan diri sebagai amanah rakyat.
"Saya yakin rakyat pun akan dengan senang hati mengikuti pesta demokrasi dan 
menentukan pilihan sesuai keinginan sebab kepercayaan terhadap pemimpin sudah 
tumbuh," tambah dia. Ia mengatakan, kalau parpol dan penyelenggara pemilu lebih 
berpihak dalam mengakomodasi kepentingan rakyat.
(ant)

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to