Refleksi : Jangan dikira presiden NKRI tidak mengutamakan urusan negara, contohnya dalam 100 hari pertama jilid II, beliau sanggup menciptakan lagu-lagu merdu dan populer bagi rakyat. Menjadi populer karena menghibur hati rakyat nan sedih ditimpa kemalangan kemiskinan beban kehidupan sehari-hari. Jadi dengan lain kata presiden selalu utamakan urusan negara.
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=90645 Tjahjo: Presiden harus utamakan urusan negara Tanggal : 30 Mar 2010 Sumber : Harian Terbit JAKARTA - Ketua Panitia Nasional Kongres Ke-3 PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus tetap konsentrasi mengurus negara sehingga pihaknya sengaja tidak mengundangnya untuk hadir membuka kongres di Bali, April mendatang. "Urusi dulu negara dan banyak pekerjaan rumah lainnya. Itu lebih penting daripada harus datang ke suatu kongres partai," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, sehubungan konferensi menjelang Kongres PDIP di Bali, 6-9 April 2010. Ia mengakui Presiden Yudhoyono itu negarawan, tokoh nasional, tetapi juga sekaligus menjabat Kepala Negara RI. Karena itu, menurutnya, sebagai tokoh negara dan menjabat selaku Presiden RI, SBY yang banyak kesibukannya itu memang sengaja tidak diundang ke Kongres PDI Perjuangan tersebut. Kalau pun diundang dan nanti datang, lanjut Tjahjo Kumolo, setidaknya SBY harus memberikan pidato. Ketika memberikan pidato itulah, katanya, yang dikhawatirkan keluar pernyataan mengandung intervensi ke partai berlambang banteng moncong putih tersebut. "Jangankan pidato, kedatanganya saja sudah akan mengundang pernilaian, bahwa ada intervensi SBY dalam kongres," tegas Tjahjo Kumolo lagi. Karena itu, Panitia Nasional Kongres hanya mengundang para ketua umum partai, termasuk Ketua DPR RI. "Jadi kan Ketua Umum Partai Demokrat saja yang kami undang, Ketua DPR RI (Marzuki Alie, yang juga kader Demokrat) juga diundang. Jadi menurut saya itu sudah mewakili," tambahnya. Berulangkali Tjahjo Kumolo menjelaskan tidak diundangnya SBY yang juga Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat itu, karena pihaknya tak ingin mengesankan ada intervensi dari Pemerintah. "Ya, kami tidak ingin ada kesan seperti ada intervensi," ungkap Tjahjo Kumolo dalam pertemuan dengan sejumlah perwakilan media cetak, media elektronik, media `online` dan kalangan pers lainnya tersebut. Karenanya, selain para pimpinan parpol, Kongres ke-3 PDI Perjuangan di Sanur, Bali, juga mengundang tokoh-tokoh seperti Surya Paloh, Sultan Hamengku Buwono X, pimpinan agama seperti NU maupun Muhamadiyah, para mantan KSAD, KSAU, KSAL, juga mantan Panglima TNI, serta beberapa dubes, termasuk dari AS, RRC, maupun Uni Eropa.(antara/terbit [Non-text portions of this message have been removed]