Hidup sering digambarkan sebagai sebuah ruang kelas yang besar—suatu 
lingkungan belajar yang paling utama. Penggambaran ini cocok sekali 
dengan AlQur'an. Sebagai Guru yang paling baik, Tuhan tidak hanya 
memberi kita alat-alat belajar yang esensial tapi juga membimbing 
kita untuk belajar dan tumbuh melalui penemuan kita sendiri. Karena 
itu AlQur'an menyatakan bahwa Tuhan "mengajari (manusia) dengan pena—
mengajari manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS96:4-5), dan 
kemahiran manusia akan baca tulis berkembang secara bertahap dan 
lamban dan akhirnya pengaruh Tuhan akan mudah hilang. Pengajaran 
Tuhan begitu halus dan efektif sehingga manusia sering mempertalikan 
prestasi intelektualnya secara menyeluruh kepada dirinya sendiri 
saja. Maka, AlQur'an melanjutkan:
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, 
ketika dia melihat dirinya serba cukup" (QS96:6-7)

Kehidupan dunia membuat kita merasa—yang sebenarnya keliru—tidak 
bergantung pada Tuhan, suatu perasaan yang mendorong kita untuk 
belajar dan mengaplikasikan apa yang kita pelajari dengan, yang 
sepertinya, usaha kita sendiri. Hal ini nampak seperti seorang guru 
yang meninggalkan ruang kelas dan kemudian memperhatikan dari balik 
kaca bagaimana murid-muridnya saling berinteraksi ketika menghadapi 
persoalan yang harus dipecahkan bersama. Karena tidak dapat bertanya 
kepada guru, murid dipaksa memecahkan masalahnya independently, 
sementara guru hanya memonitor kemajuan murid dan hanya turun tangan 
bila perlu [disini biasanya segala bencana di maknai sebagai teguran 
dan turun tanganNya]. Ini merupakan suatu pola pengajaran yang 
sangat efektif, karena mereka akan mendapatkan pengalamannya sendiri 
dalam memecahkan persoalan. Inilah metode Trial and Eror.

Gitu aja kutipan dari Prof. Jeff Lang. Pertanyaanya: sudah 
belajarkah Indonesiaku. Pengalaman sudah cukup buanyak.






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke