Jawa Pos Senin, 04 Okt 2004,
Tuntutan Penyandera TKW Perkembangan terbaru peristiwa penyanderaan dua tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Iraq menarik untuk disimak. Hal pertama, sampai kemarin terdapat nama TKW yang sama. Menurut penelusuran Radar Bogor (Grup Jawa Pos) TKW bernama Rosidah binti Tohir Ahim ternyata sudah kembali ke daerah asalnya di Cianjur. Padahal, seperti diberitakan luas banyak media pekabaran, nama Rosidah binti Tohir Ahim adalah yang disandera kelompok bersenjata di Iraq. Persoalannya, adakah dua nama TKW yang sama, yang pertama memang sudah pulang dan yang lain benar-benar disandera di Iraq? Masalah ini membawa konsekuensi bagi pemerintah. Yakni, keharusan segera memastikan apakah memang benar ada TKW bernama Rosidah yang disandera di Iraq meskipun fotonya sudah tersebar ke seluruh dunia. Jika benar ada TKW yang disandera, menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melakukan berbagai cara guna membebaskannya. Bukankah Indonesia dikenal dekat dengan Iraq? Bukankah juga tidak ada alasan politik yang relevan untuk menyandera orang Indonesia lantaran Indonesia sama sekali tidak mendukung agresi militer AS ke tanah Iraq? Hal kedua ialah laporan jaringan TV Al-Jazeera yang mengatakan bahwa panyandera minta pemerintah Indonesia membebaskan Abu Bakar Ba'asyir yang sedang ditahan sebagai jaminan untuk membebaskan dua TKW yang disebut-sebut tengah disandera di Iraq. Persoalannya, patutkah seorang Ba'asyir memiliki hubungan dan jaringan sangat luas sampai ke kekuatan-kekuatan bersenjata anti-AS di Iraq? Adakah, misalnya, permainan intelijen asing di balik tuntutan pembebasan Ba'asyir sebagai jaminan untuk membebaskan Rosidah? Pemerintah perlu bertindak cepat, tetapi disertai pemikiran jernih untuk menyelesaikan peristiwa ini. Cepat dalam arti memastikan serta patut dipercaya bahwa memang ada atau bahkan benar-benar tidak ada TKW bernama Rosidah yang disandera di Iraq? Nama Rosidah bisa saja dimiliki lebih satu orang. Tetapi, kalau binti alias nama orang tuanya juga sama, patutkah hal itu bisa dipercaya? Hal-hal demikian menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah. Paling tidak, untuk segera mengklarifikasi dalam waktu yang tidak lama. Sedangkan mengenai Ba'asyir, pemerintah perlu pula segera mengumpulkan bukti yang patut dipercaya bahwa dia memang punya atau tidak punya hubungan apa pun dengan kelompok-kelompok bersenjata di Iraq. Penahanan Ba'asyir haruslah segera diklarifikasi pula bahwa hal tersebut merupakan perkara hukum domestik di dalam negeri Indonesia. Sebaliknya, janganlah pemerintah mengambil kesempatan justru untuk menghukum Ba'asyir lebih berat karena namanya dikait-kaitkan dengan penyanderaan TKW asal Indonesia di Iraq tanpa ada bukti yang kuat. Pemerintah perlu memahami bahwa sangat mungkin ada permainan intelijen internasional untuk terus memaksa Indonesia menekan warga negaranya yang dikenal bersuara keras dan kritis terhadap kepentingan negara besar. Bahkan, sangat mungkin pula panyanderaan TKW yang disebut-sebut berasal dari Indonesia di Iraq itu untuk menggambarkan serta menciptakan opini internasional bahwa negeri ini memang sarang teroris. Kemungkinan-kemungkinan seperti itu patut segera disikapi pemerintah dengan jelas, tegas, dan jujur disertai pikiran yang jernih. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/