Time Value of Money dan Lika-likunya ContohKasus: Akuisisi Bumi Resource Tbk (d/h Bumi Modern) atas Gallo Oil Yaman by: Irvany Ikhsan
Suku bunga adalah harga dari uang. Semakin lama anda meminjam semakin mahal anda harus mengembalikan. Meminjam uang siapa? Uang masyarakat yg disimpan diperbankan. Ada yang langsung, seperti kita buka rekening tabungan ke BCA misalnya. Atau tidak langsung misalnya uang TKI yang ada di Jamsostek, uang APBN yang ada di PT BPUI, uang pegawai yang ada di danapensiun di suatu perusahaan, dst. Semua dana-dana itu pada akhirnya akan disimpan di Bank-Bank. Tentu Bank akan memberikan imbalan berupa bunga terhadap uang nasabahnya. Begitu juga sebaliknya, jika uang tersebut di salurkan berupa kredit maka Bank akan meminta kembali pokok beserta bunga untuk menutup biaya bunga yg dibayarkan ke nasabah penabung.Misal atau seandainya (cerita ini hanya ilustrasi jika ada kesamaan itu hanya suatu kebetulan) suatu bank kerampokan dan uang yang hilang Rp 50 Milyar. Apa yang dilakukan bank tersebut untuk menutup kerugian atas kehilangan Rp 50 Milyar tersebut? Mudah jawabnya, naikan suku bunga pinjaman sekian persen maka akan tertutup kerugian Rp 50 Milyar tersebut dalam tempo yang tidak lama. Bayangkan jika dana yang diputar disebuah Bank, misalnya, sekitar Rp. 30 Trilyun, dgn menaikan satu koma sekian persen dalam hitungan minggu akan tertutup Rp. 50 Milyar karena kerampokan tadi. Bayangkan juga jika total uang yang diputar di perbankan RI kita ini sampai Bilyun rupiah. Dan dari total tersebut, jika hanya Rp. 10 trilyun yang dikutip maka tidak akan terasa bagi nasabah kreditur karena mereka hanya dinaikan maybe two or three koma sekian persen dalam kurun waktu beberapa bulan maka kutipan yang Rp. 10 Trilyun tersebut akan terecover tanpa ada yang merasa. Gimana caranya uang Rp. 10 trilyun bisa keluar dari perbankan untuk dikutip, kan buanyak banget? Gampang. Bikin right issue saham or obligasi subordinasi di Pasar Modal. Suruh bank-bank tersebut beli. Kok mau direksi bank-bank beli ya? Ya mau donk, kan bukan duit mereka. Duit nasabah. Coba baca lagi paragraf satu di atas. Dan memang BI juga gak negur, walau bank2 tsb salah, krn dana masyarakat digunakan untuk beli right issue saham or obligasi sub ordinasi. Harusnya buat ngasih kredit bukan main saham or beli obligasi. Ingat kasus bank victoria beli obligasi subordinasi bank panin padahal satu kepemilikan..! kasus ini sempat rame oleh bapepam tp hasil akhir dinyatakan tidak cukup bukti satu kepemilikan... padahal nyata kok terlihat diakte pendirian masing2 bank tsb. Lah ternyata gampang yach bikin karang mengarang di Pasar Modal kita. Untuk pembuktiannya hanya melihat-lihat kasus2 dgn googling di internet. Untuk mudahnya, coba cek berapa banyak right issue yang dilakukan emiten yang tidak sesuai or jauh dari prospektus. Harusnya kena sanksi, tapi gak pernah ada. Banyak yg ngelanggar prospektus cuma gak ada yg kena sanksi. Dan itu banyak kejadian dan terjadi di BEJ. Misalnya Bumi Resouces Tbk membeli Gallo Oil di yaman seharga Rp. 9,3 Trilyun di tahun 2000, sekarang tahun 2006, tidak ada setetes minyak pun yg keluar. Ini tdk sesuai janji (prospektus) harusnya kriminal, tp bapepam diam. Bapepam diam, BI pura-pura ndak liat karena BPK nya jg ngak bisa galak sama BI. Sama mantan siapa brani sich...! Dampaknya adalah, inflasi meningkat. Ini yang namanya Cost Push Inflation yang artinya: kita semua yang nanggung akibat meningkatnya biaya produksi (krn suku bunga pinjaman/kredit naik lebih tinggi dr pd suku bunga deposito)..... dan yg nanggung adalah buruh harian, guru, perawat, pegawai rendahan BI, pegawai biasa Bapepam-LK, pegawai pelaksanan BPK, petani, nelayan, prajurit, dst... dst nya... inilah akibat pengawas tidak mengawas... asik berdebat ngurusin urusan RT orang lain. Denger punya denger sih, uang yg Rp. 9,3 Trilyun yg buat beli Gallo Oil masuk lagi ke Indonesia dgn dua jalan. Jalan pertama, yaitu membeli kepemilikan bank-bank atas saham Bumi Resource Tbk dgn dibeli separoh harga (harga saham hasil rigth issue turun krn minyak gak keluar). Dibeli dgn menggunakan nama perusahaan dr Negara Tax Heaven, spt Cayman. Jalan kedua dengan melalui pos hutang di Bumi Resources yg kemudian digunakan untuk membeli KPC dan Arutmin. refrensi: 1. http://rekayasa-keuangan.blogspot.com 2. http://offshorefinancialcentre.blogspot.com 3. http://cadangan-devisa.blogspot.com 4. http://irvany-ikhsan.blogspot.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]