Bali Post.

"Kekerasan FPI adalah bentuk arogansi kelompok yang mengatasnamakan agama".

ยป Berita Nusantara 
Minggu, 08 Juni 2008 
Warga Lokalisasi Serbu Markas FPI Banyuwangi 

Banyuwangi (Bali Post) 

Gerakan mendesak pembubaran Front Pembela Islam 
(FPI) di Banyuwangi kian membesar. Sekitar 300 warga di sekitar 
lokalisasi se-Banyuwangi yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Rakyat 
Banyuwangi (GPRB) menyerbu markas FPI Banyuwangi di Jalan Al-Hilal, 
Banyuwangi, Sabtu (7/6) kemarin. Sebagai bentuk protes, massa juga 
menyegel markas di tengah perkampungan warga tersebut.

Massa bergerak dari pusat kota dengan berjalan 
kaki menuju markas FPI. Tak hanya kaum laki-laki, beberapa perempuan 
juga ikut turun jalan. Sebuah poster besar bertuliskan desakan 
pembubaran FPI dibentangkan. Selama perjalanan, massa terus 
meneriakkan yel-yel 'Hidup Pancasila' dan 'Bubarkan FPI'.

'Kekerasan FPI adalah bentuk arogansi kelompok 
yang mengatasnamakan agama,' teriak Endras Setyo Puji, koordinator 
aksi. Massa gagal masuk ke markas FPI. Pasukan Polres sudah 
memblokade pintu masuk ke markas FPI. Pasukan bersenjata tameng 
disiagakan tepat di pintu gerbang markas. Akibatnya, massa harus 
tertahan beberapa meter dari markas FPI.

Saat bersamaan, belasan anggota FPI Banyuwangi 
sudah siaga di dalam markas. Tak ingin kecolongan, polisi langsung 
merepatkan barisan. Kedua kubu dipisahkan barikade aparat. 
Koordinator GPRB, Endras Setyo, kemudian menawarkan bertemu dengan 
perwakilan FPI. Setelah negoisasi panjang, polisi akhirnya 
mengizinkannya. Lima perwakilan massa diperbolehkan bertemu lima 
perwakilan FPI untuk berdialog.

Situasi berubah tegang saat perwakilan FPI menolak 
untuk membubarkan kelompoknya. Adu mulut pun pecah. Massa GPRB 
mendesak FPI bubar karena dinilai melawan Pancasila. Sementara, FPI 
justru berdalih ingin menyelamatkan Pancasila.

Polisi bertindak cepat. Kedua kubu langsung 
digiring ke tempatnya semula. Meski tak ada adu otot, situasi makin 
tegang. Kericuhan meletus saat massa GPRB hendak memasang baliho 
besar tepat di depan markas FPI. Pemicunya, salah satu penyusup yang 
mengatasnamakan wartawan mencoba mengganggu aksi massa GPRB. Tak 
pelak, massa GPRB mendadak naik darah. Mereka mencoba mengejar 
penyusup tadi. Situasi mereda ketika polisi mengamankan satu 
penyusup yang belakangan diketahui salah satu anggota LSM di 
Banyuwangi. Dia adalah Aguk Nurwahyudi (36), warga Banyuwangi.

Massa GPRB bubar setelah berhasil memasang baliho 
besar di depan markas FPI. Saat bersamaan, seluruh anggota FPI 
memilih diam dan menjalankan sholat di masjid setempat. Hingga 
kemarin sore, petugas berpakaian preman masih berjaga-jaga di markas 
FPI. Beberapa anggota FPI juga masih siaga di lokasi. (udi) 



mediacare
http://www.mediacare.biz


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke