http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=146648


 Waspadai Adu Domba Komunis
Letjen (Purn) Sumarsono
Sekjen DPP Partai Golkar 



Rabu, 14 Juni 2006
Pada mulanya gerakan komunis tercermin dalam gerakan Syariat Islam Merah yang 
dipimpin Semaun. Setelah itu, muncul antara lain pemberontakan PKI di Madiun 
pada tahun 1948 dan pemberontakan PKI pada tahun 1965. Sebelum itu, ada Nasakom 
(nasional, agama, dan komunis). Doktrin komunis itu tidak pernah mati. 

Karena itu, Sekber Golkar lahir untuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI) 
dengan tetap mempertahankan Pancasila dan UUD 1945. Tegaknya Pancasila dan UUD 
1945 serta pengembangan wawasan kebangsaan adalah misi utama perjuangan Golkar. 

Sebagai sebuah ideologi, komunis tidak pernah mati. Dia terus mengembangkan 
pertentangan antarkelas: kaya miskin, buruh-pengusaha/majikan, juga petani-tuan 
tanah. 

Kalau dalam demo terdengar teriakan "Lawan!", itu adalah ciri-ciri gerakan yang 
disusupi komunis. Eks PKI memang bisa menyusup ke mana-mana. Secara formal PKI 
memang sudah dibubarkan, tapi dia mampu bergerak tanpa bentuk. Komunis bisa 
menyusup ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan partai-partai politik. 
Kadang-kadang komunis juga masuk ke organisasi Islam. 

Karena itu, elite politik harus waspada. Kadang-kadang tanpa sadar kita 
diadu-domba oleh komunis. Dalam konteks pembahasan RUU Antipornografi dan 
Pornoaksi (APP), misalnya, masyarakat terbawa oleh arus pro dan kontra yang 
saling berhadap-hadapan. 

Dalam situasi demikian, elite politik jangan diam hanya karena punya 
kepentingan politik. Semua kita harus menjaga terpeliharanya keamanan dan 
ketertiban. Karena itu, kalau ada pihak-pihak yang memaksakan kehendak -- 
apalagi dengan cara kekerasan -- itu harus dicegah. 

Kita tak perlu serius terbawa oleh isu pengembangan syariat Islam, termasuk 
berkaitan dengan RUU APP. Dasar negara kita adalah Pancasila dan UUD 1945. Itu 
tidak bisa ditawar-tawar. Tapi kita harus waspada, karena komunis akan 
memanfaatkan isu tersebut untuk mengadu-domba kita sebagai bangsa. 

Bahkan di antara sesama umat Islam pun tanpa sadar bisa diadu-domba komunis. 
Kelompok Abdurrahman Wahid (Gus Dur), misalnya, dibuat tersinggung oleh 
kelompok Islam yang lain -- karena yang diusik adalah harga diri kelompok. 
Kalau sudah begitu, rasionalitas pun ditinggalkan. 

Kita ingatkan bahwa komunis tidak pernah mati. Sasaran komunis adalah 
orang-orang miskin, karena orang miskin itu labil. Celakanya, kini banyak 
anggota masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Situasi dan kondisi masyarakat 
yang resah karena kesulitan hidup merupakan lahan subur bagi bangkitnya 
komunis. Karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup 
masyarakat perlu terus dilakukan

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/U0DZdC/lOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke