Apa yang telah ratusan tahun diketahui dan diyakini oleh saudara-saudara Muslim kita akhirnya telah terbuktikan secara ilmiah, bahwa disunat itu benar-benar ada manfaatnya bagi kesehatan. Pembuktian telah dilakukan bukan saja oleh para ilmuwan dari negara Muslim melainkan juga oleh organisasi kesehatan yang paling bergengsi di kolong langit ini ialah WHO - Organisasi kesehatan dunia dari PBB.
WHO memberikan himbauan kepada semua pria dimanapun juga dan agama apapun juga yang mereka anut; agar sebaiknya disunat. Anjuran ini diberikan oleh WHO pada saat konperensi tahunan AIDS sedunia di Toronto. Berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan di Uganda dan Kenia ternyata telah terbuktikan, bahwa pria yang sudah disunat tidak begitu mudah ketularan penyakit AIDS. WHO melakukan penelitian terhadap 3.300 pria di kedua negara tsb. Mereka ini dibagi dalam dua kelompok: yang sudah disunat dan yang belum disunat. Test ini dilakukan selama 18 bulan. Dan ternyata terbuktikan bahwa 60% dari mereka yang telah disunat jauh lebih kebal dan imum daripada yang tidak disunat, sehingga dengan mana tidak begitu mudah ketularan penyakit AIDS maupun penyakit kelamin lainnya. Pria yang disunat jauh lebih higienis, karena lebih mudah merawatnya. Hal ini diakibatkan karena kepala penis jauh lebih mudah dibersihkan dari penumpukan kotoran pada leher kepala penis. Disamping itu setelah bersenggama kepala penis pun akan lebih cepat dan lebih mudah menjadi kering. (Sumber: Stern.De edisi 18.8.2006) Mang Ucup ingin berbagi informasi tambahan untuk mereka yang belum mengetahui dengan jelas mengenai sunat. Sunat atau khitan dalam istilah medisnya disebut circumtitio adalah pembuangan kulup atau sebagian dari kulit di ujung penis. Kulup atau kulit penutup kepala penis dalam bahasa medis disebut preputium. Pertama ini dilakukan berdasarkan alasan agama untuk melanjutkan ajaran dari Nabi Ibrahim. Ia sendiri disunat pada waktu berusia 80 tahun. Sunat bukan dilakukan oleh umat Muslim saja melainkan juga oleh para penganut agama Yahudi, bahkan Tuhan Yesus maupun Rasul Paulus sendiri juga telah disunat. Orang Yahudi melakukan sunat pada saat bayi itu berusia delapan hari. Sunat menjadi ciri asasi Yudaisme, tetapi tidak dipraktekan oleh para penganut agama Kristen. Sunat dapat dilakukan dengan berbagai macam alat maupun cara: 1. dengan pisau 2. dengan gunting 3. dengan cauter (besi yang dipanaskan) 4. dengan menjepit (klem/cincin) 5. yang paling mutakhir dengan laser CO2 Tempo doeloe mereka melakukan sunat secara tradisional dengan menggunakan sebilah bambu tajam. Pemotongan kulup tersebut pada umumnya dilakukan oleh mantri sunat yang lebih dikenal dengan sebutan nama Bong Supit. Metode cincin adalah metode sunat yang dicetuskan oleh Dr. Sofin dari UGM. Metode ini telah dipatenkan sejak tahun 2001. Sunat cincin dilakukan dengan cara dimana ujung kulup dilebarkan lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Sehingga akhirnya ujung kulup akan menjadi hitam dan melepas dengan sendirinya. Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/