Orang sering berbicara tentang Islam Arab, Islam Persia, Islam Turki yang menggambarkan seolah-olah ada tiga Islam [Bahkan ada yang Islam Lina, Islam Radityo, dll]. Yang benar adalah hanya ada satu Islam, namun dengan warna lokal yang terkait dengan karakter etnis, bahasa, dan budaya dari masyarakat yang berbeda, yang masing-masing adalah masyarakat Islam. Ke mana saja Islam datang, Islam tidak berusaha melenyapkan struktur kebudyaan yang telah ada, tetapi mempertahankan dan memodifikasinya selama budaya dan tradisi tsb tidak bertentangan dengan semangat dan hukum Islam. Yang terjadi akhirnya adalah terciptanya suatu identitas Islam yang tunggal. Bentangan "wilayah Islam" yang sangat luas, karenanya memperlihatkan keragaman yang semarak dalam kehidupan, sambil dimana-mana mencerminkan satu pesan AlQur'an. Keragaman etnis dan budaya ini, karenanya, harus ditambahkan ke dalam faktor perbedaan yang telah dibahas untuk membuat lebih jelas pola-pola dan bentuk-saling tumpang tindih- ang telah menciptakan perbedaan dalam kesatuan yang ditemukan dalam Islam.
Zona budaya pertama dalam Dunia Islam adalah Arab, yang melintasi mulai dari Irak dan Teluk Persia sampai ke Mauritinia, hingga ke semenanjung Iberia. Zona Arab "wilayah Islam" adalah bagian dari masyarakat Muslim tertua yang menjadi sangat penting dalam Islam. Dunia Arab tidak sama dengan Dunia Islam. Ketika tentara Arab melakukan ekspansi, daerah yang ditundukkan mulai dari Utara sampai ke Barat lalu di Islamkan sekaligus diarabkan. Kata Arab yang dipakai dalam "dunia Arab" mengacu kepada suatu bahasa dan bukan kepada suku atau etnis. Banyak juga perpindahan orang Arab ke daerah lain (Arab ini terkenal dengan orang nomad), tetapi yang membuat daerah2 tsb berkarakter Arab adalah pengabdosian bahasa Arab mulai dari Maroko sampai Irak. Bahkan, sebuah negara dengan latar belakang sejarah yang sama sekali berbeda dan tidak terkait dengan Arab, seperti Mesir, kemudian menjadi Negara Arab dan sampai sekarang malah menjadi pusat kebudayaan Arab. Sebaliknya, rakyat Imperium Persia dibawah pemerintahan Sassaniyah yang ditundukkan bangsa Arab di abad ke-7M, mereka menjadi Muslim, tetapi tidak mengadopsi bahasa Arab. Malah, mereka mengembangkan bahasa Persia yang berakar pada bahasa-bahasa Iran Kuno dan memelihata zona budaya yang khas milik mereka. Irak adalah sebuah pengecualian. Walaupun menjadi ibu kota Pemerintahan Sassaniyah, Irak kemudian menjadi Arab dan malah menjadi pusat Kekhalifahan Abbasiyah, walaupun Irak tetap memelihara unsur2 Perisa yang kuat. Adalah menarik untuk membandingkan perkembangan ini dengan s ejarah penyebaran Kristen ke Eropah. <bersambung> --------------------------------- New Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC for low, low rates. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/