Catatan Sastra Seorang Awam
MEMBACA PUISI-PUISI KATHIRINA SUSANNA PENYAIR KOTA KINIBALU, SABAH 5. Pada tanggal 16 Nopember milis [EMAIL PROTECTED] , milis milik Komunitas Matabambu, kembali menyiarkan puisi-puisi terbaru Kathirina Susanna seperti di bawah ini: KAU PERNAH BERKATA Mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan!!! Jangan singkirkan angan yang indah itu Tanpanya kau tidak punya harapan Jangan Putus harapan sebelum bertarung bermatian Jangan murahkan harga diri Karena kau wanita istimewa. Mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan malu mengaku alpamu Kita kuat dari pengalaman itu Dan mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan sesalkan kekurangan ini Karena kemampuanmu hanya sampai disini. Mamaku sayang Ulang tahun ketiga belas kepergianmu Aku masih disini Masih alpa dan sesal Kenapa aku tidak setabah itu. TINGGALKAN TEMPURUNGMU Jangan mengeluh sayangku Jangan sesalkan suratan hidupmu Jangan salahkan takdir Bangun dan celikkan mata butamu Keluarlah dari tempurungmu Jangan merintih sayangku Lihat dunia luarmu Membidang dada Menyambut kedatanganmu Tinggalkan sejarahmu di belakang Ayo! Terbang bersamaku Menuju puncak gemerlapan itu. DUKAMU ABADI Dukamu adalah dukaku Airmatamu adalah airmataku Kesedihan abadimu Membuat bahagiamu sirna Hingga keakhir tirai hidupmu Dukamu tetap abadi. Bagaimana bisa aku terokai perjalanan hidup ini Berbekalkan sejuta dukamu Mengiringi setiap langkahku Menguja semangat jituku Karena dukamu adalah dukaku Abadi dalam duniaku! Namun dia datang Meruntuhkan segala penjara rasa Membebaskan aku dari derita ini Dukamu menjadi sejarah silam Dasarnya ku jadikan asas Membangunkan semangat baru Biar dukamu itu adalah dukaku Tidakanku biarkan ia menjadi pemusnahku! MAAFKAN AKU KEKASIHKU Cintamu sesegar daun bermandikan embun pagi Kasihmu seromantis bayu malam membelai rasa Sayangmu setinggi gunung tidak tercapai tangan Rindumu sedalam perut bumi tidak bisa diselami Namun terlalu kejam aku persiakan. Lalu kau pergi jauh dariku Membawa semua kebahagiaan itu bersamamu Meninggalkan aku sendirian Tanpa menoleh ke belakang Tanpa bicara Maafkan aku kekasihku Aku kehilangan segalanya Dan sesalku tiada noktahnya Karena menanam duka di jiwamu Membuatkan lukamu terus berdarah. Kathirina Susanna Kota Kinabalu, November 2005 *** Membandingkan empat puisi terbaru yang disiarkan oleh milis matabambu [16 Nopember 2005] dengan sanjak-sanjak Kathirina Susanna dalam websitenya atau enam puisi terdahulu, aku membaca adanya perkembangan baru pada pikiran pada pikiran dan perasaan Kathirina yang menunjukkan bahwa penyair Kota Kinibalu ini tidak berhenti mencari dan mencari dalam usaha agar tidak mengoyak-ngoyak nilai-nilai manusiawi seperti yang diharapkan oleh Paul Valery di atas. Dari empat puisi di atas ini nampak bahwa Kathirina mulai meninjau kembali pandangannya tentang "takdir". Usaha memikir ulang masalah "takdir" ini nampak misalnya pada sanjak "Kau Pernah Berkata": KAU PERNAH BERKATA Mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan!!! Jangan singkirkan angan yang indah itu Tanpanya kau tidak punya harapan Jangan Putus harapan sebelum bertarung bermatian Jangan murahkan harga diri Karena kau wanita istimewa. Mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan malu mengaku alpamu Kita kuat dari pengalaman itu Dan mamaku sayang Kau pernah berkata Jangan sesalkan kekurangan ini Karena kemampuanmu hanya sampai disini. Mamaku sayang Ulang tahun ketiga belas kepergianmu Aku masih disini Masih alpa dan sesal Kenapa aku tidak setabah itu. Pada puisi ini, kita lihat bahwa Kathirina sudah mulai berbicara tentang "jangan putus harapan/sebelum bertarung bermatian", sikap yang sangat berbeda dengan menyerah pada "takdir".Bertarung demi "harga diri" seorang perempuan. Dan kemudian Kathirina secara jelas menyesali sikap "menyerah" atau "pasrah"nya pada "takdir", dalam kata-kata: Mamaku sayang Ulang tahun ketiga belas kepergianmu Aku masih disini Masih alpa dan sesal Kenapa aku tidak setabah itu. Kathirina menyatakan "sesal" atas sikap "masih alpa"nya, karena melakukan kekeliruan ini itu karena tidak menunaikan pesan sang ibunda yang meninggal 13 tahun silam, sehingga jatuh pada konsep "takdir" atau bahkan melakukan macam-macam bentuk pelarian [eskapisme] ujud dari "putus harapan" sebagai jalan keluar memintas dan gampang "sebelum bertarung bermatian". Biasanya sikap mengambil jalan pintas dan gampang-gampangan ini dilakukan oleh generasi baru yang belum tertempa oleh bantingan-bantingan keras kehidupan tapi mengira diri sudah matang.Aku tak tahu apakah premis ini berlaku juga bagi masyarakat Sabah, ataukah Sabah merupakan suatu kekecualian yang dihuni oleh manusia-manusia supra seperti yang dilukiskan atau dibayangkan oleh Nietzche atau seperti manusia Rambo atau super women beberan filem-filem Amerika Serikat karena dominasi nilai maskulinisme?. Dari puisi "Kau Pernah Berkata" ini pun, aku melihat Tapi Tapi dari empat puisi Kathirina yang ditulis pada bulan Nopember 2005, dan disiarkan oleh milis matabambu 16 Nopember 2005, aku membaca samar-samar perkembangan yang terjadi di masyarakat Sabah***. Paris, Nopember 2005. ------------------ JJ. Kusni [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose.org helps at-risk students succeed. Fund a student project today! http://us.click.yahoo.com/LeSULA/FpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/