05.07.2005

Penelitian unsur aktif dari senyawa Halogen

(Katak racun yang memproduksi unsur aktif penawar rasa
sakit yang lebih kuat dari Morphin)

Sejak beberapa dekade terakhir, penggunaan insektisida
DDT terus dibatasi, akibat dampak sampingannya yang
merugikan. Unsur aktiv dalam DDT adalah senyawa
Halogen, yang kebanyakan digolongkan sebagai bahan
pencemar lingkungan. Namun, ikatan Halogen alami,
diharapkan mampu menggantikan peranan halogen
industri, baik sebagai racun anti hama maupun untuk
pengobatan. 

Racun serangga DDT mengandung ikatan unsur Halogen,
yang amat beracun dan sulit diuraikan secara alami.
Timbunan DDT pada lemak binatang, masuk ke dalam
rantai makanan, dan kembali kepada manusia sebagai
racun yang mematikan. Yang dipermasalahkan tentu saja
ikatan Halogennya. Sama seperti pelarangan
Chloro-Fluor-Carbon CFC yang digunakan sebagai
pendingin kulkas, atau pestisida dan obat suci hama
yang mengandung ikatan Brom serta Chlor. 

Memang berdasarkan sifatnya, banyak senyawa Halogen
yang tergolong bahan pencemar, yang meracuni
lingkungan atau menyebabkan bolongnya lapisan Ozon.
Terutama senyawa Halogen yang dibuat secara sintetis
oleh industri kimia. Tetapi jangan dilupakan, alam
juga menghasilkan senyawa Halogen, namun volumenya
tidaklah sebanyak buatan manusia. Karena itulah, para
peneliti menekankan, jangan memandang keberadaan
senyawa Halogen secara hitam-putih, dalam arti,
senyawa ini hanya memiliki dampak negatif. Jika
dilihat adanya senyawa Halogen alami, tentu ada
khasiat yang dapat diperoleh, jika senyawa ini
diteliti dengan saksama.

Unsur reaktif

Tentu saja orang awam yang bukan pakar kimia,
mempertanyakan apa unsur Halogen itu? Mengapa dalam
beberapa dekade terakhir ini sangat ditakuti? Bahkan
sampai ada kesepakatan internasional, yang disebut
“Protokol Montreal“, untuk mengurangi produksi senyawa
Halogen yang merusak lapisan Ozon. Yang termasuk
keluarga unsur Halogen, adalah lima unsur yang berada
pada deret ke tujuh tabel periodik unsur kimia.
Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod dan Astatin.
Nama Halogen yang artinya pembentuk garam, memiliki
tujuh elektron pada lapisan terluarnya, artinya
terdapat kekurangan satu elektron untuk membentuk
lapisan valensi yang utuh, yang menjadikan atomnya
stabil. Karena itu, unsur Halogen selalu mencari
pasangan elektron untuk mencapai stabilitas.

Dengan sifat yang reaktif ini, Halogen biasanya
membentuk dua macam ikatan, yakni ikatan ionik dengan
unsur logam, atau ikatan kovalen dengan unsur
non-logam. Contoh yang paling akrab dengan kita,
adalah ikatan ionik dari unsur Halogen Natrium dan
Chlor, alias garam dapur. Sementara ikatan kovalen,
biasanya terjadi dengan unsur Karbon dan membentuk apa
yang disebut Halogen-organik. Dari situ terlihat,
tidak semua ikatan unsur Halogen bersifat merugikan,
bahkan diantaranya  amat berguna bagi kehidupan
manusia, seperti contohnya garam dapur, atau obat
antibiotika Vancomycin. 

Halogen organik

Sekarang ini, selain mewaspadai dampak dari senyawa
Halogen yang merusak lingkungan, seperti CFC, DDT atau
Dioxin, para peneliti juga terus mencari unsur aktif
dari ikatan tsb. Diketahui, di lautan terdapat banyak
flora dan fauna yang memproduksi ikatan
halogen-organik, dalam proses metabolismenya, misalnya
saja berbagai jenis terumbu karang, spons atau
ganggang laut. Flora atau fauna laut ini, memproduksi
senyawa halogen-organik, untuk mengusir musuhnya.
Karena sifat alaminya, terumbu karang atau spons,
tumbuh di satu tempat dan tidak bisa bergerak secara
mobil. Jika tidak dilengkapi unsur kimia untuk
melindungi diri, mungkin jenisnya sudah lama musnah
dimakan pemangsa.

Spons laut misalnya, memproduksi senyawa Dioxin yang
juga mengandung unsur Brom. Kita tentu ingat bencana
Dioxin dari fabrik kimia di Seveso Italia atau di
Bhopal India, yang menewaskan ribuan orang serta
membuat cacat tetap puluhanribu orang lainnya. Dioxin
yang diproduksi alam juga bersifat sama seperti yang
dibuat industri, yakni memusnahkan hama atau makhluk
pengganggu. Dioxin yang diproduksi Spons, berfungsi
mencegah perkembang biakan bakteri dan serangan kerang
laut. Berbeda dengan Dioxin yang dibuat secara
sintetis, senyawa halogen-organik dari alam itu tidak
mencemari lingkungan, tetapi hanya menghambat serangan
musuh alaminya. 

Selain di lautan, sejumlah tumbuhan di daratan juga
memproduksi senyawa halogen-organik, walaupun tidak
sebanyak flora dan fauna laut. Misalnya saja sejenis
bunga teratai yang bisa dimakan di Jepang, mengandung
hingga tujuh macam fungisida dari ikatan Chlor.
Demikian juga jamur Penisilin yang merupakan obat
anti-biotika pertama yang ditemukan, mengandung unsur
Dichlor Phenol sebagai hormon pertumbuhan. Unsur
ikatan chlor yang serupa, juga dapat dijadikan
herbisida, termasuk juga senjata kimia perontok daun
Agent Orange, yang digunakan secara besar-besaran oleh
tentara AS dalam perang Vietnam. Yang disebut terakhir
ini, ternyata sangat efektif membasmi manusia hingga
puluhan tahun sesudahnya.

Terapan

Penelitian selama ini, sudah berhasil menemukan
sekitar 2320 ikatan halogen organik Chlor, 2050 ikatan
halogen-organik Brom, 115 ikatan halogen organik Iod
dan 34 ikatan halogen organik Fluor. Jadi terlihat
betapa besarnya peluang untuk mendapatkan unsur aktif
dari ikatan Halogen ini, untuk kepentingan manusia.
Baik di bidang pengobatan maupun di sektor pertanian
dan industri. Misalnya saja, unsur aktif Dioxin alami
dari Spons laut, bisa digunakan untuk mencegah
serangan kerang terhadap kapal laut maupun sarana
pelabuhan. Herbisida dan fungsida ikatan Halogen dari
tumbuhan, dapat digunakan untuk memberantas gulma dan
jamur, dengan efek samping minimal, atau bahkan tanpa
efek samping merugikan samasekali.

Atau misalnya ikatan asam Fluor yang terdapat pada
sejumlah tumbuhan di Afrika dan Australia. Jika
dimakan oleh binatang ternak, tumbuhan ini menyebabkan
ternak sakit atau mati. Karena itu, secara tradisional
juga digunakan sebagai racun pembunuh tikus dan
pestisida alami. Namun dalam penelitian terbaru,
senyawa halogen beracun dari tanaman itu, dapat
memutuskan siklus penyakit kanker. Unsur aktifnya,
meempengaruhi proses metabolisme inti sel, yang
menyebabkan matinya sel kanker. Atau juga sejenis
katak pohon di Ecuador, yang memproduksi racun yang
disebut Epibaditin, berupa senyawa halogen yang
mengandung Chlor. Selain digunakan secara tradisional
sebagai racun pada mata panah orang Indian, Epibaditin
ternyata memiliki khasiat sebagi obat penawar rasa
sakit, yang 500 kali lebih kuat dari Morphin.

Sayangnya, sejauh ini harta karun unsur aktiv alami
ini, masih jarang dimanfaatkan. Memang penelitian
terus dilakukan. Setiap tahunnya, para peneliti
melaporkan penemuan antara 100 sampai 200 senyawa
halogen organik baru, kebanyakan terdapat di lautan.
Namun, dari sekitar 500 ribu spesies yang diduga hidup
di lautan, baru beberapa ratus spesies saja yang
diteliti, untuk mencari unsur aktif dari senyawa
halogen organik yang dimilikinya. Selain itu, jumlah
unsur aktif yang diproduksinya relatif amat kecil,
sehingga sulit digunakan langsung untuk keperluan
kedokteran atau industri. Walaupun begitu, para
peneiliti optimis, dalam waktu dekat dapat menemukan
unsur aktif dari senyawa Halogen, yang ampuh membasmi
hama atau untuk pengobatan, yang sekaligus juga aman
bagi manusia. 



                
____________________________________________________ 
Yahoo! Sports 
Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football 
http://football.fantasysports.yahoo.com


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to