Gubernur tempat bayi2 mati kelaparan karena busung
lapar menjelaskan di tv bahwa mereka mati bukan karena
busung lapar. Tapi karena "gizi buruk".

Konotasinya, kalau gizi buruk, itu tidak lapar. Bisa
jadi dia sering makan, tapi makan makanan junk food
seperti hamburger dsb di restoran. Lah ini apa yang
dimakan?

Hebatnya lagi, Gubernur tsb menjelaskan dgn kacamata
rimless yang bingkainya kelihatannya terbuat dari
emas. Kuning mengkilat....

Dengan kacamata semahal itu, seharusnya sudah cukup
untuk biaya makan bayi tsb selama setahun.

--- Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> -----Original Message-----
> From:  
> Sent: 
> To: 
> Subject: Puisi Faiz untuk "pemulung naik KRL untuk
> mengubur anaknya"
> 
> 
> 
> Puisi Faiz untuk "pemulung naik KRL untuk mengubur
> anaknya"
> 
> Puisi karya Abdurahman Faiz
> KISAH DARI NEGERI YANG MENGGIGIL
> (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
> (untuk adinda: Khaerunisa)
> 
> Kesedihan adalah kumpulan layang-layang hitam
> yang membayangi dan terus mengikuti
> hinggap pada kata-kata yang tak pernah sanggup
> kususun
> juga untukmu, adik kecil
> 
> Belum lama kudengar berita pilu yang membuat tangis
> seakan tak berarti
> saat para bayi yang tinggal belulang mati dikerumuni
> lalat karena busung lapar
> 
> : aku bertanya pada diri sendiri benarkah ini
> terjadi di negeri kami?
> Lalu kulihat di televisi ada anak-anak kecil memilih
> bunuh diri
> hanya karena tak bisa bayar uang sekolah
> karena tak mampu membeli mie instan
> juga tak ada biaya rekreasi
> 
> Beliung pun menyerbu dari berbagai penjuru
> menancapi hati mengiris sendi-sendi diri
> sampai aku hampir tak sanggup berdiri
> 
> : sekali lagi aku bertanya pada diri sendiri
> benarkah ini terjadi di negeri kami?
> 
> Lalu kudengar episodemu adik kecil
> Pada suatu hari yang terik
> nadimu semakin lemah
> tapi tak ada uang untuk ke dokter
> atau membeli obat
> sebab ayahmu hanya pemulung
> kaupun tak tertolong
> 
> Ayah dan abangmu berjalan berkilo-kilo
> tak makan, tak minum
> sebab uang tinggal enam ribu saja
> mereka tuju stasiun
> sambil mendorong gerobak kumuh
> kau tergolek di dalamnya
> berselimut sarung rombengan pias terpejam kaku
> 
> Airmata bercucuran peluh terus bersimbahan
> Ayah dan abangmu akan mencari kuburan
> tapi tak akan ada kafan untukmu tak akan ada
> kendaraan pengangkut jenazah
> hanya matahari mengikuti memanggang luka yang
> semakin perih
> tanpa seorang pun peduli
> 
> : aku pun bertanya sambil berteriak pada diri
> benarkah ini terjadi di negeri kami?
> 
> Tolong bangunkan aku, adinda
> biar kulihat senyummu
> katakan ini hanya mimpi buruk
> ini tak pernah terjadi di sini
> sebab ini negeri kaya, negeri karya.
> Ini negeri melimpah, gemerlap.
> Ini negeri cinta
> 
> Ah, tapi seperti duka
> aku pun sedang terjaga
> sambil menyesali
> mengapa kita tak berjumpa, Adinda
> dan kau taruh sakit dan dukamu
> pada pundak ini
> 
> Di angkasa layang-layang hitam
> semakin membayangi
> kulihat para koruptor menarik ulur benangnya
> sambil bercerita tentang rencana naik haji mereka
> untuk ketujuh kalinya
> 
> Aku putuskan untuk tak lagi bertanya
> pada diri, pada ayah bunda, atau siapa pun
> sementara airmata menggenangi hati dan mimpi.
> 
> : aku memang sedang berada di negeriku
> yang semakin pucat dan menggigil
> (Abdurahman Faiz, 7 Juni 2005)
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
> 


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke