Siaran Pers Kwarnas Pramuka Jangan Dipolitisasi Semarang (1/5) Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah, Bibit Waluyo mengatakan Pramuka itu bukan untuk dipolitisasi, tidak boleh Pramuka itu dipolitisasi. “Pramuka dianggap bersih, murni jangan dicampuri dengan mempolitisasinya karena politisasi terkesan hanya untuk kepentingan kelompok atau perorangan. Oleh karena itu tandasnya, ia sangat setuju ungkapan Menpora, Andi Alfian Mallarangeng “tidak boleh ada organisasi yang menyerupai Pramuka di bumi nusantara ini dan satu Pramuka untuk satu Indonesia” Pernyataan tersebut disampaikan Bibit Waluyo ketika menghadiri Pertemuan Pramuka Siaga Sehari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah di Bumi Perkemahan Pramuka Puskepram Candrabirawa, Karanggeneng, Semarang Jawa Tengah. Menurut mantan Pangkostrad ini, Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukkan karakter generasi muda oleh karenya bagi kita dan semua pemimpin di tanah air harus dan berkewajiban untuk mengelola wadah yang universal ini dengan baik karena Gerakan Pramuka sebagai asset Negara di dalam membentuk karakter manusia. “Kalau pintar, mempunyai karakter yang baik dan berbudi pekerti yang luhur, ia akan menjadi pemimpin yang sempurna”. Disinilah kelebihan Pramuka itu, kita semua mencoba untuk mengisi generasi muda dengan kepribadian yang luhur dalam rangka mempersiapkan kader pemimpin yang handal, pintar, bermoral, sehat, dan mempunyai agama yang kuat, tandasnya. Satu hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian semua pihak tegas Gubernur adalah “Pembentukan watak ini menjadi pondasi bagi segala-galanya. Kalau wataknya sudah bagus tentu dia akan menjadi pemimpin yang dapat dihandalkan. Pintar saja tidaklah cukup karena kalau wataknya tidak baik tentu tidak akan bermanfaat. Oleh karena itu lebih baik agak pintar sedikit tapi mempunyai watak yang bagus. Pertemuan Pramuka Siaga Sehari (PERSARI) tahun 2010 ini berlangsung 1-2 Mei 2010 dengan utusan peserta dari coordinator wilayah (Korwil) Banyumas, Kedu, Surakarta, Pati, Semarang, dan Pekalongan. Mereka (Pramuka Golongan Siaga usia 7-10 tahun-red) ini merupakan Barung Berprestasi, juara 1 dan 2 putera dan puteri pada Pesta Siaga Tingkat Korwil. Seluruh peserta yang hadir pada PERSARI ini adalah berjumlah 281 orang. Menurut Ketua Panitia PERSARI, Bagasto materi kegiatan yang disampaikan kepada peserta adalah lomba pentas seni, parade puisi, guritan, melukis, cerita rakyat, dan lomba permainan besar. Sedangkan materi kegiatan rekreatif, pendidikan dan budaya adalah wisata budaya meliputi wisata bahari di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Pengenalan Satuan Karya Dirgantara di Skuadron 31 Serbu Lanumad Ahmad Yani Semarang, dan kunjungan tempat bersejarah (Shampho Khong) Semarang, 3 Mei 2010 Informasi lebih lanjut:Saiko Damai, Hp. 0813-10769003
[Non-text portions of this message have been removed]