Sosial Politik
Kamis, 27/04/2006 15:26WIB 'Awas bahaya laten komunis' JAKARTA (Antara): Persatuan Purnawirawan TNI AD meminta pemerintah dan rakyat Indonesia agar tidak lengah pada bahaya laten komunis, kendati pasca perang dingin negara-negara komunis dunia telah rontok. Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD, Letjen (Purn) Soerjadi mengatakan, ideologi komunis di Indonesia tidak pernah mati terlebih lagi kondisi kehidupan bangsa masih diliputi kemiskinan dan kesenjangan sosial, sekalipun PKI telah dibubarkan dan dilarang keberadaannya, katanya lagi. `Era reformasi memberi peluang munculnya multi ideologi, kendati secara organisasi PKI sudah tidak ada namun secara ideologi tidak pernah hilang,` katanya di Jakarta. Soerjadi menyodorkan beberapa bukti yang mendukung argumentasinya bahwa ideologi komunis di Indonesia tidak pernah hilang, seperti beberapa waktu lalu sempat terpampang simbol PKI (palu arit) di Istana Bogor, serta adanya berbagai gerakan elemen komunisme bawah tanah melalui kelompok-kelompok diskusi yang dapat ditelusuri mulai 1978, 1982, 1994 dan saat ini di sejumlah kota. Ia mengatakan, pemerintah harus menyadari adanya kekuatan-kekuatan komunis ini. Untuk itu, ia menegaskan, pihaknya mendesak pemerintah agar bertindak tegas dengan menggunakan payung hukum yang ada. Terkait dengan upaya rekonsiliasi nasional, ia mengatakan bahwa persoalan rehabilitasi dan konsolidasi tersebut perlu didukung dengan satu syarat, yakni kompensasi yang dituntut keluarga eks PKI dan keturunannya tersebut tidak layak dipenuhi. Pemerintah dan rakyat Indonesia juga harus berpegang teguh pada Pancasila dan tidak mengakui adanya faham-faham lainnya. Sependapat dengan Soerjadi, Sekretaris Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD, Mayjen (Purn) Soetojo NK, mengatakan, komunisme itu ibarat teh kotak, yang mereknya bisa bermacam-macam tapi isinya tetap saja teh. `Di lingkungan global ideologi ini tidak laku, namun kalau kita amati, ideologi ini ternyata tidak mati,` katanya. Dalam pandangannya, ideologi komunis tidak akan berkembang jika suatu negara makmur, sistem pemerintahan transparan dan hukum ditegakkan. Di Indonesia, sebelum dinyatakan sebagai partai terlarang oleh pemerintahan Soeharto, PKI pernah melakukan dua kali pemberontakan, yakni pada tahun 1948 yang dipimpin oleh Muso dan pada tahun 1965. http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=196&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&p_topik=W20&p_prev=434908 Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/