Lelaki Tua dan Kurungan Burung
 
Cerpen: A. Kohar Ibrahim
 
BERANJAK dari ruang makan setelah sarapan pagi dia melangkah perlahan menuju 
beranda. Ke sudut sebelah kiri dimana terletak kurungan burung. Seketika 
mendekat, terdengar suara menyapa: "Pagé pa dé, pagé, pagé..." Burung beo itu 
mengangkat ceker kanan seraya menggoyang-goyang kepalanya sejenak. Mengulang 
ucap salamnya. Disambut senang oleh lelaki tua itu dengan nada berbisik: "Met 
pagi ..." Lalu dia menghenyakkan pantat di kursi rotan. Berhadapan dengan 
burung beo yang masih terus memandanginya seperti keheran-heranan. Padahal 
lelaki tua yang dipertuannya itu senantiasa tersenyum selaras sebutan 
masyhurnya sebagai "the smiling strong man". Orang kuat tukang senyum. Yang 
suka kurungan. Penggemar burung dalam sangkar. Sejak masa kecilnya. Hingga masa 
usia lanjutnya yang menurut istilahnya sendiri sudah "top". Yakni tua, ompong, 
pikun.
 
Begitulah dia tak pernah lupa bagaimana ketika untuk pertama kalinya berhasil 
menjebak dengan getah seekor gelatik dan menjebloskannya ke dalam sangkar yang 
sempit. Burung yang cukup bagus itu memprotes dengan terjangan ke sana-sini, 
tapi dia cuek saja. Senyum senang malah. 
 
Kemudian, tidak puas menggunakan jebakan dengan getah, diapun menggunakan 
jepretan. Sekalipun luka-luka atau malah hampir tewas, burung itu dijebloskan 
juga dalam kurungan. "Rasain lu!" umpatnya tiap kali, teriring senyum dan 
dengan sinar mata berbinar memancarkan perasaan puasnya.
 
Kegemarannya akan burung dan mengurung burung dilanjutkan bukan lagi dengan 
hasil jebakan atau jepretannya sendiri, melainkan dengan hasil tukar-menukar 
dengan penggemar lainnya. Suatu kegiatan yang cukup banyak mendatangkan 
keuntungan bukan hanya kepuasan hati tapi juga berupa kekayaan harta benda dan 
simpanan uang. Burung-burung yang aneka ragam itu berasal dari berbagai daerah 
dari Sabang sampai Merauke. 
 
Untuk itu diperlukan ruang yang cukup besar, baik ruang yang tertutup maupun 
yang terbuka. Yang penting burung-burung itu tetap berada di dalam sangkar atau 
kurungannya masing-masing dan mudah untuk diawasi. Dengan ketajaman pandang 
mata-matanya. Teriring senyumnya. Betapalah kesibukan tukang-tukang burung yang 
dijadikan relasi atau yang dipekerjakan untuk melakukan pengurusannya. Di bawah 
pengawasan mata-matanya yang jeli.
 
Nampaknya segalanya berlangsung sedemikian rapihnya. Dalam suasana kesantaian 
dan keamanan. Sampai pada saat datangnya angin perubahan situasi kerna 
kepengapan dan epidemi di satu sisi, di sisi lain bencana gangguan syaraf atas 
jiwaraganya. Suasananya lantas berubah secara drastis: komando yang diberikan 
olehnya hanya mengakibatkan segalanya menjadi makin amburadul.
 
Burung-burung yang terkurung ada yang lepas beterbangan, ada yang naas tewas 
dan terlantarkan. Yang tinggal hanya satu sangkar dengan seekor beo sebagai 
penghuninya yang setia.
 
Perubahan itu membikin sebagian orang yang mengenalnya terheran-heran. Tapi 
sebagian lagi sama sekali bisa memahaminya. Bahkan sudah memprediksinya sejak 
jauh-jauh hari. Jika diingat kenyataan bahwa pada masa jaya-jayanya, ketika 
lelaki tua itu dijuluki "orang kuat tang tersenyum", dia memang telah melakukan 
tindakan yang dahsyat. Tatkala dengan santai saja memburu, menjebak dan 
menangkapi ratusan ribu orang tak berdosa, lalu mengurungnya di kamp-kamp 
konsentrasi. Bahkan tak terbilang banyaknya yang tewas ditembaki begitu saja 
seperti menembaki burung. Atau orang-orang yang dijebaknya itu dipendam dalam 
kuburan besar yang digali oleh para korban itu sendiri.
 
Semuanya itu dilakukan secara santai di bawah pengawasan mata-matanya yang jeli 
dan dengan iringan senyum selalu. Semata-mata untuk menunjukkan bahwa memang 
dialah orang kuat yang komandonya ditakuti dan oleh karenanya ditaati. 
Sederhana saja memang persoalannya.
 
Maka jikalau kemudian yang tinggal menemaninya hanyalah seekor burung beo saja, 
itu memang sudah sewajarnyalah demikian. sebagai simbol dari mereka yang patuh 
sekaligus sebagai penghiburnya yang setia. Setia? Tapi tetap tinggal dalam 
kurungan. Tak lebih dari itu. Nanti, kalau sudah sampai waktunya, dia pun 
takkan segan-segan untuk menghentikan nafasnya. Sesaat menjelang tarikan nafas 
akhirnya sendiri.
 
DI DEPAN gedung besarnya yang berhalaman luas terdengar suara yang kian lama 
kian keras dan rusuh gemuruh. Suara yang sangat berbeda dari yang sudah-sudah. 
Untuk pertama kali dia dengar sedemikian itu sejak dia pun tidak lagi bisa 
bergerak ke mana-mana semaunya sendiri. Rupanya dia kurang menyadari apa yang 
sebenarnya terjadi. Dalam keadaan terkurung oleh lingkungan kehidupannya 
sendiri. Kerna dampak tingkah-ulahnya sendiri. 
Kecuali berada di beranda dekat sangkar burung beo, jika hendak bergerak 
sekalipun semeter saja, ke ruang-ruang lain di dalam gedung besarnya, dia 
mendapat perhatian atau pengawasan sedemikian rupa ketatnya.
 
Lelaki itu tersenyum-senyum saja ketika mendengar suara burung beo: "Gaw-at, 
gaw-at ..." Apapun yang terjadi, dia memang masih merasa sebagai orang kuat 
yang senantiasa santai saja menghadapi situasi sembari tersenyum. Kerna masih 
merasa memiliki senjata terakhir yang paling ampuh. Yakni dusta. Dusta untuk 
menyembunyikan keadaan kesehatannya. Dia mengaku sakit. Dan orang sakit tak 
bisa diseret ke ruang pengadilan. Untuk memperkuat dan membuktikan sakitnya dia 
berlagak sakit beneran. Demi mempersetankan segala tuntutan pengadilan atas 
segala kejahatan yang telah dilakukannya seperti yang diteriak-teriakkan kaum 
demonstran di jalanan sana itu.
 
Sampai detik-detik itu pun, di hadapan burung beo terkurung, dia terus berupaya 
sekuat bisa untuk membuktikan keadaan sakitnya. Suatu rekayasa yang hanya usai 
setelah Malaikatmaut menjemputnya bersama Sangkala. Dua hakim yang tak 
terelakkan oleh siapapun. (Medio 2002) ***
 
Catatan : Cerpen Lelaki Tua Dan Kurungan Burung pernah disiarkan Sinar Harapan, 
Jakarta 2002





















Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






                
---------------------------------
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke