http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/23/daerah/2461054.htm
41,17 Persen Warga Sumsel Miskin Palembang, Kompas - Sebanyak 689.676 rumah tangga, atau sekitar 41,17 persen dari total 6,7 juta jiwa penduduk, di Sumatera Selatan tergolong miskin. Data Badan Pusat Statistik atau BPS Sumsel menyebutkan, jumlah penduduk miskin itu naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumatera Selatan (Sumsel) Diah Anugrah Kuswardani di Palembang, Rabu (22/2), mengungkapkan, hasil pendataan ulang penduduk miskin pada 2005 menyebutkan, terdapat 689.676 rumah tangga miskin. Jumlah itu setara dengan 2,75 juta jiwa, dengan asumsi bahwa satu rumah tangga terdiri atas empat orang. Ia memperkirakan kenaikan jumlah warga miskin di Sumsel itu terjadi seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan ketentuan pemerintah mengenai pendataan penduduk miskin berdasarkan 14 kriteria kemiskinan. Pada 2004 jumlah warga miskin di Sumsel mencapai 1,3 juta jiwa. Tahun 2005 jumlah warga miskin baru yang terdata makin banyak sehingga hampir mencapai separuh penduduk Sumsel. Dari 14 kabupaten/kota di Sumsel, Kabupaten Banyuasin menduduki peringkat pertama persentase tingkat kemiskinan dengan 38,75 persen dari total jumlah penduduk. Kabupaten Ogan Komering Ilir peringkat kedua dengan 38,16 persen dari total jumlah penduduk. Pemberdayaan fakir miskin Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Sumsel Fadjri Nashir, menjelaskan, pemerintah telah melaksanakan program pemberdayaan fakir miskin. Namun, program untuk penanggulangan kemiskinan itu belum optimal akibat keterbatasan dana. Tahun 2005 Dinkesos Sumsel menyalurkan dana Rp 4,05 miliar untuk membantu modal usaha bagi 2.700 keluarga miskin yang tergabung dalam 270 kelompok. Dengan bantuan Rp 15 juta bagi masing-masing kelompok, diharapkan mereka dapat mengembangkan berbagai bidang usaha, seperti peternakan, perikanan, dan pertanian. Untuk tahun 2006, anggaran program pemberdayaan fakir miskin sekitar Rp 7,5 miliar, untuk membantu 5.000 keluarga miskin yang tergabung dalam 500 kelompok. Dana tersebut berasal dari APBN. "Program ini memang belum menjangkau seluruh fakir miskin yang jumlahnya bertambah setiap tahun. Kami harap keterlibatan sektor usaha untuk turut menggerakkan program pemberdayaan fakir miskin," ujarnya. Meskipun angka kemiskinan terus bertambah, pagu beras untuk rakyat miskin (raskin) dari pemerintah pada 2006 ini hanya 53.250 ton untuk 355.000 rumah tangga. Jatah raskin tersebut menurun 25 persen menjadi 15 kilogram, dari yang semula 20 kilogram per keluarga setiap bulannya. (lkt) [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/