Tayangan 7.30 report ,TV ABC,perlu saya ungkap disini agar para members milis 
ini bisa membenahi posisinya dalam masalah pelecehan HAM. Pelecehan HAM yang 
terjadi di tahun 1944, dan tertuduh adalah seorang warga Australia asal 
Hongaria.
 
Diberitakan/ disorot disini seorang warga negara Aussie  asal Budapest, bernama 
George Zarkan yang saat ini sedang diproses dalam prosedur ekstradisi anatara 
Australia dan Hongaria. Dia dituduh telah membunuh seorang pemuda Jahudi di 
Budapest, di tahun 1944. Berkas tuntutan disiapkan oleh Institut Simon 
Wiesenthal pemburu penjahat2 Nazi dengan jangkauannya menyeluruh ke segala 
penjuru dunia. Adolf Eichmann adalah salah satu penjahat perang yang sempat 
diculik dan diselundupkan ke Israel dari Amerika selatan dan dijatuhi hukuman 
mati.
 
George Zarkan sudah lanjut usianya saat ini menginjak umur 84 tahun tapi ini 
bukan alibi untuk tidak bisa di ekstradisi ke Hongaria untuk mempertanggung 
jawabkan polahnya dimasa PD II. Bagi penjahat perang, penjahat HAM tidak ada 
yang namanya :perkaranya sudah kadaluwarsa. Tahun 1944 dan sekarang tahun 2005, 
toh hukum masih berlaku bagi penjahat perang dan perkara pelecehan HAM. Tidak 
ada yang imum, tak ada yang kebal terhadap hukum yang melanggar HAM dan 
kekejaman pembunuhan atas dasar ras, agama  dan politik. Tidak ada apa itu 
namanya orang2 yang untouchable, berbuat with impunity.
 
Apakah institut Simon Wiesenthal itu bernuansa balas dendam dan bisa kita 
masukkan dalam  kriteria gerombolan orang yang masuk barisan sakit hati? Simon 
Wiesenthal  juga adalah pendiri Museum of Tolerance yang mempunyai 400 ribu 
anggota tersebar diseluruh dunia.
Kekejaman yang berbasis HAM harus kita lawan, ini untuk menjaga agar generasi 
lanjutan, generasi sesudah kita tidak meremehkan urusan HAM.  Teringat aku 
ucapannya Simon Wiesnthal:"When history looks back, I want people to know  the 
Nazi's weren't able to kill millions of people and get away with it"
 
Bukanlah sesuatu yang kebetulan aku punya sifat yang anti kekejaman antar 
manusia. Secara kebetulan saya diajak oleh teman2 semasa aku studi di Jerman 
untuk mengunjungi kota Celle, di lower saxony. Ceritanya di kota Celle ini 
orang2 Jerman menggunakan bahasa Jerman dalam artian murni, tanpa dipengaruhi 
logat daerah. Dekat Celle adalah Bergen_Belsen kamp konsentrasi dalam PD II 
dimana ribuan korban genocide yang dilakukan oleh Nazi Jerman terhadap orang 
Jahudi. Kunjungan ke kamp konsentrasi ini meninggalkan bekas yang tidak akan 
hilang seumur hidupku. Bahkan beberapa tahun yll saya sempatkan mengunjungi 
kamp konsentrasi lain :Auschwitz di Polandia. Saya merenungkan apa yang 
mendorong orang2 Nazi ini untuk membunuh secara masal? Betapa kejamnya 
pembunuhan yang dilakukan dengan alasan orang berlainan agama, berlainan race, 
berlainan pandangan politik. 
 
Semua pelecehan HAM dengan alasan apapun harus dibongkar, tidak saja di 
Australia, atau di Eropa tapi juga di Indonesia. Biarlah generasi yang akan 
datang bisa berbekal jiwa yang anti kekejaman, anti pelecehan HAM dan punya 
keadilan bagi semua orang. 
 
Apakah orang2 yang memperjoangkan dan anti pelecehan HAM bisa kita sebut 
sebagai Barisan Sakit Hati. Apakah karena kejadian genocide yang sudah berdasa 
warsa  berlalu tidak layak untuk diungkap dan dituntaskan?
 
Harry Adinegara.

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to