Pertanyaan menarik yang tidak ada habisnya, namun sebagai atheis, saya akan
coba uraikan ttg pertanyaan 'apakah tuhan itu ada?...dengan pendekatan logika...
1. Manusia mengenal logika, mengambil premis untuk menyusun KESIMPULAN, jadi
logika digunakan untuk menyusun sebuah kesimpulan
2. Apabila
BAnyak orang mendefinisikan Tuhan. PAdahal definisi artinya batasan. Apakah
Tuhan terbatas? Pasti banyak yang nolak ide ini. KEsimpulannya Tuhan adalah
tidak terdefinisi.
Sayangnya "tidak terdefinisi" diluar pemahaman manusia. Bagaimana memiliki
Tuhan yang tidak bisa dipahami? Kan ini artinya s
thanks Uda,
bagus tulisan ZY...nanti saya akan buka posting sendiri ttg big bang, evolusi
dlsb...
--- In proletar@yahoogroups.com, zhaoyun@... wrote:
>
> --- In proletar@y..., johny_indon@y... wrote:
>
> > > dan apa yang dia lakukan untuk kita tuh a_d_i_l ?
> >
> > apakah Tuhan memerlukan "ras
--- "liver_duke" wrote:
> --- "ajeg" wrote:
>
> > "Yang jantan dong kalo mo jadi banci!"
> > - bambros
> >
>
> d'u really want to hurt me?
> d'u really want to make me cry?
Nope,
they'r just men without convictions
who doesn't know how to sell a contradiction
so,
"she" never say where
"Yang jantan dong kalo mo jadi banci!"
- bambros
--- "liver_duke" wrote:
> kamerad, disini terbaca ada in-konsistensi.
>
> "banci", kalo pinjem istilah milisnya ade kimohook.
> "banci", kalo sy selalu "berteriak" dalam menterjemahkan
> pasal 6 ayat 5 milik uu 26/2007 yg kemudian diakomodir o
saya urutkan kembali topik diskusi yang dilempar bung sethiadi
di posting
http://asia.groups.yahoo.com/group/Indonesia-Rising/message/11962
sebelumnya akan saya koreksi dulu bahwa dua ontology/premis diatas bukanlah
milik dawkins dan william lane craig...
tapi posting itu sesuai yang saya pahami