TEMPO Interaktif, Pamekasan - Judul buku setebal 199 halaman itu sangat menarik.
"Agama Pelacur". Buku hasil penelitian terhadap kehidupan spiritualitas para
pelacur di tiga lokasi di kota Surabaya itu dibedah oleh sebuah kelompok
mahasiswa di STAIN Pamekasan, Sabtu (5/3)

Di sampul buku yang ditulis oleh Prof Dr Nur Syam, Rektor IAIN Sunan Ampel
Surabaya mempertegas bahwa fenomena pelacuran tidak sekadar menunjukkan adanya
pola relasi gender yang timpang, mesin pengeruk uang, dan kelompok sosial yang
selalu mendapat cacian dan hujatan.

Tetapi lebih dari itu. Ia memiliki dimensi kemanusiaan yang perlu diperhatikan
dengan cara empati agar kita tidak terjebak dengan ikut-ikutan mengumpat dan
menghujat mereka. Sebab pelacur adalah juga manusia yang memiliki spiritualitas
dan bahasa tersendiri dalam mengapresiasi dan berdialog dengan Tuhan.

Habib Musthafa, salah satu tim peneliti terbitnya buku "Agama Pelacur" yang
hadir dalam acara bedah buku tersebut menuturkan buku itu tidak untuk menjawab
apakah pelacur punya agama, melainkan bagaimana pelacur itu menjalankan
agamanya. Karena persoalan agama itu adalah urusan manusia dengan Tuhan.

Menurut Habib, penelitian di tiga lokasi pelacuran di Surabaya di antara di
lokalisasi Moroseneng, Dolly, dan Jagir mengungkap bahwa pelacur juga taat
menjalankan agamanya di tengah aktivitasnya melayani lelaki hidung belang.

"Kita ingin mengungkapkan fakta bahwa pelacur juga makhluk Tuhan yang memiliki
dimensi hubungan dengan Tuhannya. Tapi apakah dia akan diterima itu adalah
urusan Tuhan. Dan kita ingin semua yang mengerti bisa peduli mereka dengan
cara-cara yang baik dan manusiawi," terangnya.

Habib menegaskan buku "Agama Pelacur" ini bukan ditulis untuk membenarkan
eksistensi pelacuran. Sebaliknya, buku itu untuk menggugah setiap orang agar
membantu pelacur keluar dari kehidupannya yang melanggar agama.

Salah seorang mahasiswi perserta bedah buku, Isnatun, menilai buku ini sangat
kuat karena berhasil mengungkap ruang kosong dalam diri pelacur yaitu
spiritualitasnya. Buku itu juga dianggap enak dibaca karena metodologi riset
yang digunakan yaitu in depth interview serta observasi langsung di lapangan.
"Realitas yang tidak tampak dari seorang pelacur bisa kita tahu dari buku ini,"
pungkasnya.

MUSTHOFA BISRI




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke