http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006030301185916

      Jum'at, 3 Maret 2006 
     

      BURAS
     
     
     
     

Birokrasi Kebatinan! 




       
      H. Bambang Eka Wijaya

      SEORANG sarjana sosial lama menganggur, akhirnya pasrah menjadi sales 
produk buat orang kantoran. Setelah keluar-masuk kantor pemerintahan, bertemu 
banyak pejabat, ia simpulkan, birokrasi pemerintahan provinsi ini dijalankan 
dengan aliran kebatinan.

      "Kenapa begitu?" tanya manager sales.

      "Karena para pejabat birokrasi pemerintahan tak ada yang berani bicara 
tentang kebijakan dinas atau instansinya!" tegas sales. "Kata mereka, semua 
kebijakan dinas atau instansi ditetapkan politisi di eksekutif dan legislatif! 
Jadi, mereka bersikap hanya sebagai alat para politisi mencapai tujuan, tanpa 
berani membicarakan apakah kebijakan itu menurut pengalaman mereka sebagai 
pelaksana bakal efektif mencapai sasaran! Mereka jalankan tugas hanya dengan 
mengantisipasi dalam batin setiap kebijakan!"

      "Dengan begitu kau simpulkan birokrasi berjalan sebagai aliran 
kebatinan?" timpal manager. "Kan seharusnya memang begitu?"

      "Birokrasi bukan mesin, sekadar alat politisi!" tegas sales. "Birokrasi 
adalah organisasi yang mengelola manusia, yang harus didayaguna subjektivitas, 
kapasitas, kreativitas serta pengalamannya! Mereka lebih menguasai perkembangan 
di bidangnya, apa prioritas yang mendesak untuk melanjutkan program sebelumnya 
agar tahap demi tahap mencapai kemajuan! Tanpa itu lihat saja, hal yang tak 
tentu ujung pangkalnya didulukan, sedang yang mendesak malah dikesampingkan!"

      "Kau bicara seolah spesialisasi bidang dalam birokrasi telah melembaga!" 
timpal manager. "Memang saat penerimaan pegawai kolom spesialisasi itu dipakai. 
Tapi setelah itu, penguasa melakukan rolling sesukanya, disesuaikan dengan 
kepentingan khusus kekuasaannya! Akibatnya, banyak pejabat matang malah parkir 
tak dapat kedudukan, sedang yang duduk banyak tak sesuai dengan spesialisasi 
atau pangkatnya!"

      "Berarti birokrasi aliran kebatinan terjadi bukan cuma karena pejabat tak 
berani bicara akibat tekanan politik, tapi juga karena tidak menguasai bidang 
tugasnya!" tukas sales.

      "Itu dia!" sambut manager. "Masalahnya, dengan di satu pihak penguasa dan 
politisi menjadikan birokrasi sekadar alat bagi kepentingan politik mereka, 
sementara alat atau mesin yang dipasang itu salah tempat, bisa dibayangkan 
akibatnya--bukan sekadar tak optimal, malah bisa berantakan! Untuk menyiang 
tanaman yang dipakai mesin pemotong, jelas ludes tanamannya!"

      "Jadi semakin jelas, birokrasi kebatinan itu mencerminkan kondisi tak 
sehat!" ujar sales.

      "Apalagi dengan anggaran dinas dan instasi terkendala, macet sejak ABT 
(anggaran biaya tambahan) tahun lalu, lantas RAPBD tahun berjalan belum jelas!" 
timpal manager. "Anggaran stabil saja, kalau dijalankan oleh birokrasi 
kebatinan bisa kurang optimal!"

      "Berarti kondisinya runyam sekali!" tukas sales. "Bukan lagi tiada rotan 
akar pun berguna! Tapi ini, akar pun tak ada!"

      "Jadi wajar pejabat praktek aliran kebatinan, tak bisa bicara!" sela 
manager. "Mau bicara apa lagi, semua kandas!" ***
     



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke