http://www.indomedia.com/bpost/102005/4/depan/utama1.htm

Bom Dirancang Di Martapura

Banjarmasin, BPost
Rencana teror bom di Bali II ternyata dirancang sebuah kelompok dalam pertemuan 
di suatu tempat di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dalam 
dokumen yang ditemukan pihak intelijen terungkap rencana aksi teror bom di 
berbagai tempat dengan titik sasaran ibukota negara, Jakarta. 

Sebenarnya, ungkap sumber di intelijen, pertemuan kelompok tertentu di salah 
satu kota di Kalsel berikut temuan dokumen aksi teror tersebut telah dilaporkan 
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Juli lalu. Itu sebabnya, Yudhoyono 
pada suatu kesempatan pernah mengingatkan bahwa priode Agustus hingga Oktober 
masa kewaspasdaan.

Kapolda Kalsel Brigjen Bambang Hendarso Danuri MM yang dikonfirmasi BPost, 
Senin (3/10) mengenai adanya 'Pertemuan Martapura' menyatakan belum mengetahui 
informasi tentang perencanaan peledakan bom bali dilakukan di Martapura. 

"Belum ada informasi tentang perencanaan bom Bali dilakukan di kota Kalsel ini. 
Kalau memang ada, pasti saya sudah dikasih tahu terlebih dahulu," jelas kapolda.

Senada, Kasatreskrim Polres Banjar Iptu Riduan Noor menyatakan sepengetahuannya 
di wilayahnya tidak pernah ada pertemuan kelompok tertentu yang merencanakan 
teror bom Bali, Juli silam.

"Yang ada, Juli lalu Polres Banjar bersama Gegana Brimob Polda Kalsel 
mengamankan geranat nenas masih aktif di salah satu rumah warga di Jl Sultan 
Adam Martapura. Jadi, tidak ada penggerebakan tempat rapat teroris," ungkap 
ujarnya.

Kalaupun Detasemen 88 Polda Kalsel ada melakukan penggerebekan Polres Banjar 
pasti akan diberitahu sebagai langkah koordinatif. "Jadi, tidak ada aksi 
penggerebakan tempat di mana teroris melakukan rapat merencanakan pengeboman di 
Bali itu," cetus Riduan.

Sementara seorang sumber di Mapolda Kalsel mengakui ada kelompok ekstrem di 
daerah ini, namun jumlahnya tidak banyak. Bahkan, sebut dia, saat ini aparat 
intel selalu mengawasi gerak-gerik satu orang yang dikabarkan sebagai anggota 
sebuah kelompok ekstrem tersebut.

Lebih jauh sumber di intelijen, sebagaimana dikutip Tempo menyebut, dokumen 
beraksara Arab gundul tanpa tanda baca hasil pertemuan kelompok tertentu di 
Martapura, serupa dengan dokumen yang ditemukan beberapa bulan menjelang bom 
Bali, tiga tahun silam. Dalam dokumen hasil 'pertemuan Martapura' "berisi 
sekitar rekrutmen untuk sukarelawan pembawa bom," beber sumber itu.

Dari pencarian relawan itu, sekitar 12 orang disebutkan telah siap menjadi 
relawan. Namun, lanjut sumber, target utama sasaran kelompok ini tetap ibukota 
negara, Jakarta.

"Kalau kemudian kelompok ini mengalihkan sasarannya ke Bali, karena pengamanan 
di Jakarta terlalu rapat," katanya. 

Disebutkan, modus teror bom Bali II mirip bom Natal, akhir tahun 2000. Saat itu 
bom meledak dalam waktu hampir berbarengan di 22 gereja di sembilan wilayah. 

Kepala Polda Bali Irjen Made Mangku Pastika, sejak akhir Agustus lalu sudah 
memerintahkan aparatnya lebih siaga selama September hingga Desember. Para 
pemilik hotel diminta memeriksa para tamu, dan masyarakat diharap lebih awas 
terhadap warga baru yang datang. Namun, kenyataannya tidak mudah menebak 
sasaran yang tepat yang diincar para teroris.

Sabtu (1/10) malam, bom berledakan di kompleks pertokoan dan pusat perbelanjaan 
Kuta Square, Kuta, dan sebuah cafe di Jimbaran. Sebanyak 26 orang tewas, dan 
lebih 100 orang luka-luka dalam tragedi bom Bali II tersebut.

"Malam itu memang sedang ramai-ramai-nya," kata I Wayan Wirta, anggota satuan 
pengamat Kuta Square.

Relawan dari kelompok Darul Islam, diyakini pihak intelijen sebagai martir 
dalam aksi bom bunuh diri Sabtu malam itu. Kelompok ini bercita-cita mendirikan 
negara Islam di Indonesia. "Mereka mulai dipakai sejak peledakan Hotel JW 
Marriott Jakarta, dua tahun silam," bebernya.

Mengapa tidak dari kelompok Jemaah Islamiyah, menurut sumber di intelijen, 
karena sebagian sebagian anggota inti kelompok ini telah tercerai-berai karena 
ditangkap dan diburu setelah peristiwa Bom Bali. 

Semua serangan yang dilakukan setiap tahun dirancang oleh Zulkarnaen alias Aris 
Sumarsono yang disebut-sebut sebagai Panglima Komando dari Sragen. Sedangkan 
dua nama pentolan teror yang paling dicari-cari aparat keamanan Indonesia, Dr 
Azahari dan Noordin M Top, menurut sumber di intelijen, perannya hanya sebagai 
operator.

Disiapkan di Ciamis

Terpisah, pengamat intelijen Dynno Chressbon menduga bom Bali II yang meledak 
di Jimbaran dan Kuta, telah dipersiapkan di Ciamis, Jawa Barat. Sebanyak 20 
kontainer bom (kotak) sudah dipersiapkan oleh jaringan pelaku, sejak bulan Juni 
2005. 

"Jadi sebelas kontiner meledak dan sembilan gagal. Lima di Jimbaran dan empat 
di Kuta," kata Dynno Chressbon.

Kenapa gagal meledak, "Ada dugaan bahwa ada anggota tim yang melepaskan rompi 
antipeluru dan meninggalkan lokasi karena kepanikan. Sehingga bahan peledak 
ditemukan tercecer di pasir pantai dan lantai II di cafe Radja, Kuta," 
jelasnya. 

Informasi yang diterimanya, barang-barang itu dibawa dari Ciamis ke Bandung 
Utara, setelah itu dikirim ke Jakarta dan disimpan di sebuah rumah kontrakan di 
kawasan Pasar Rumput.

"Setelah itu barang tersebut dibawa ke Bali menggunakan mobil Mitsubishi biasa. 
Itu informasi yang saya terima dari sumber intelijen," tambah Dynno Chressbon.

Seberapa besar peran Azahari dan Noordin M Top dalam bom Bali II, menurut 
Dynno, komando operasi pemboman semenjak bom Kedubes Australia diserahkan 
kepada Aris Munandar dan Abdul Haris atas perintah Azahari dan Noordin M Top. 
Keduanya diduga sebagai pimpinan Jamaah Islamiyah (JI). 

Kondusif

Kapolda Brigjen Bambang Hendarso Danuri menyatakan, situasi keamanan di Kalsel 
masih kondusif, belum ada gejala yang mencurigakan terkait peledakan bom di 
Bali. "Kalsel masih aman dan semoga selalu begitu," tambahnya.

Menyikapi aksi teror bom Bali, Bambang menyatakan telah melakukan berbagai 
langkah antisipasi. Saat ini, sebut dia, pihaknya telah menutup seluruh jalur 
keluar dan masuk Kalimantan Selatan, terutama daerah-daerah yang dianggap rawan 
untuk dijadikan sebagai transit antardaerah.

Kata Bambang, seluruh kapolres terutama untuk daerah rawan telah diperintahkan 
siaga, untuk memantau dan terus melakukan penyelidikan kemungkinan larinya 
pelaku peledakan bom Bali ke Kalsel. Namun, dia enggan merinci daerah-daerah 
rawan yang dimaksudnya. dwi/adi/JBP/bec/tempo


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke