http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/24/nas06.htm

Dari Buku ''Membongkar Jamaah Islamiyah'' (2-Habis)
Tuding Imam Samudra sebagai Pembohong
       
      DISKUSI BUKU: Sejumlah peserta seminar melihat buku Membongkar Jamaah 
Islmiyah karya Nasir Abas dalam acara diskusi buku di kampus Universitas Islam 
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. (30n) - SM/Detik   
     
AKSI teror yang dilakukan sejumlah anggota Al Jamaah Al Islamiyah (Jamaah 
Islamiyah) ternyata memunculkan kemarahan di antara sesama anggota yang tidak 
setuju dengan cara-cara tersebut. Nasir Abbas mengungkapkan, pengemboman di 
sejumlah gereja pada malam Natal 2000 lalu membuat anggota jamaah dari tingkat 
bawah sampai pimpinan marah.

''Di antara yang terlibat di dalam aksi pengeboman itu adalah anggota JI dan 
NII yang dipengaruhi Hambali,'' tandas Nasir yang pernah menjadi pimpinan 
Mantiqi Tsalis III dan bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian organisasi 
itu. 

Selain kedudukannya dalam JI, dia juga menuliskan lengkap struktur organisasi 
tersebut dan orang-orang yang pernah menjadi pimpinan di kamp-kamp di 
Afghanistan. 

Tindakan Hambali tersebut membuat anggota JI yang lain terutama di kalangan 
pimpinan Mantiqi Tsani II tidak dapat membendung beberapa anggotanya yang 
diam-diam bergabung dengan kelompok pelaku dan melakukan aksi di 30 gereja pada 
tahun 2000.

Menurut Nasir, kemarahan anggota dan pimpinan Al Jamaah Al Islamiyah terhadap 
Hambali dan orang-orangnya itu karena mereka telah melakukan kesalahan yang 
dilarang Nabi Muhammad SAW. Kesalahan itu, merusak tempat ibadah agama lain, 
melukai dan membunuh orang sipil. 

Hambali juga dituding telah melanggar wilayah dakwah Mantiqi Tsani II. 
Pasalnya, sebagai Ketua Mantiqi Ula I, ia telah melakukan tindakan di luar 
wilayahnya dan memasuki wilayah lain. Selain itu, dia juga menabur doktrin di 
kalangannya dengan berprasangka buruk terhadap organisasi dan membenci orang 
Kristen. Mulailah terjadi bibit perpecahan di Al Jamaah Al Islamiyah.

Teror yang dilakukan Hambali dan orang-orangnya menjadikan organisasi kacau. 
Kegiatan dakwah terhenti, anggota-anggota di Malaysia, Singapura, dan Indonesia 
ketakutan serta menghindar dari aktivitas berkelompok. Mereka lantas 
berpindah-pindah tempat, menyembunyikan diri, dan mengganti identitas.

Bom Bali telah merusak hubungan antarsesama anggota dan merusak kegiatan 
dakwah. Akhirnya anggota cenderung mengambil sikap sendiri-sendiri, tidak 
mengikuti pengajian, menjadi anggota ormas Islam lain, dan aktivitas lainnya. 
Gara-gara sikap dan tindakan anggota jamaah, organisasi tercemar.

''Bukan saya yang pertama kali membuka nama Al Jamaah Al Islamiyah, melainkan 
akibat perbuatan mereka yang terlibat aksi kekerasan di Malaysia, Singapura, 
dan Indonesia yang telah memunculkan nama jamaah yang selanjutnya menambah 
jumlah daftar nama kelompok teroris di PBB,'' kata dia.

Kebohongan

Dia menuliskan pula bahwa anggota jamaah boleh berbohong karena mereka bergerak 
secara rahasia atau istilahnya tanzim sirri. Sebenarnya, jelas Nasir, tak 
seorang pun anggota yang mau mengaku sebagai anggota organisasi Al Jamaah Al 
Islamiyah. ''Ini karena prinsip asas yang menjadi pegangan organisasi, yakni 
organisasi bergerak dalam keadaan rahasia,'' ujarnya sambil menambahkan, 
lebih-lebih sekarang ini di antara anggota ternyata ada yang terlibat dalam 
aksi kekerasan atau terorisme dan ada juga yang mempunyai hubungan dengan 
kelompok Al Qaedah pimpinan Usamah bin Laden.

Dalam bukunya tersebut Nasir menegaskan perlu mengkritik apa yang ditulis Imam 
Samudra dalam buku Aku Melawan Teroris (AMT). Membaca tulisan pelaku teror itu 
dia menjadi ragu dengan apa yang diperjuangkan Imam dan orang-orang yang 
sepaham dengannya.

Menurutnya, Imam telah mencemarkan nama Islam dengan paham jihad dan aksi-aksi 
pengeboman. 

Dia berusaha menegur karena tidak rela cerita dalam buku AMT banyak kisah yang 
mengandung kebohongan. ''Imam boleh saja merahasiakan nama, tempat, dan 
lainnya, tapi apabila dia berbohong menceritakan pengalaman dan menyelewengkan 
paham Islam, sama artinya dia berbohong kepada pembaca, menyesatkan umat 
manusia dan umat Islam,'' tandasnya.

Sepotong-sepotong

Nasir merasa sedih dan prihatin karena Imam Samudra dalam AMT telah memahami 
Alquran secara sepotong-sepotong. Bahkan dia menyatakan hal itu sebagai 
perbuatan sadis, telah memotong-motong ajaran yang terkandung dalam Alquran. 

Setelah membaca cerita Imam Samudra dalam AMT, Nasir mengungkapkan, kelompok 
Imam telah melakukan operasi dengan cara membunuh, menghancurkan ''musuh'' 
termasuk bom bunuh diri. Selain itu, Imam juga merampas harta benda dengan cara 
merampok, berbohong, bermegah diri dengan menampakkan sikap keras dan 
memberikan propaganda bohong dengan membentuk opini publik.

Lebih jauh Nasir mengutip potongan-potongan ayat dari kitab suci yang telah 
dipahami secara keliru oleh Imam Samudra dan kawan-kawannya. Dia menuliskan 
secara lengkap sebagai perbandingan. Dia menulis pula aksi pengeboman yang 
dilakukan oleh orang-orang yang selama ini dikenal sebagai "ustad'' namun telah 
keliru mengamalkan dan mengimplementasikan ayat-ayat Alquran.

''Imam Samudra barangkali telah lupa dengan peringatan Allah SWT yang 
menjelaskan kedudukan berprasangka dalam Islam sebagaimana termaktub dalam 
Alquran,'' tutur Nasir. (Agung PW-46n) 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke