MALAM KEDUA
Bahasan :
Ketuhanan Yesus, Siapa Sajakah "Anak Allah" Itu?, Tritunggal atau 15Tunggal?, 
Allah itu Esa (Tunggal), Apakah Yesus Bersatu dengan Allah?, Eli, Eli, Lama 
Sabakhtani … (Ya Tuhan, Ya Tuhan, Mengapa Engkau Meninggalkan Aku?), Apakah 
Manusia-Manusia yang Menyalibkan Yesus Itu Dilaknat atau Mendapat Pahala?, 
Yesus Tidak Mengetahui Yang Gaib, Siapa Anak Sulung Allah?, Apa Maksud Roh 
Kudus dalam Bible?, Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas): Bisa Menghidupkan Orang 
Mati (Atas Kehendak Allah), Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas): Bisa Menyembuhkan 
Orang Buta (Atas Kehendak Allah), Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas): Bisa 
Menyembuhkan Penyakit Lepra (Atas Kehendak Allah), Yesus Dibawa Iblis ke Puncak 
Gunung, Yesus pun Berdosa, Misteri Malkisedik
Ketuhanan Yesus
A: Sejak kapan Saudara beragama Kristen?
B: Sejak saya dilahirkan.
A: Apakah Saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama 
yang paling benar?
B: Ya, memang saya menyadari.
A: Apakah Saudara berkeyakinan bahwa Kitab Injil itu suci?
B: Ya, saya yakin sekali.
A: Dari siapakah pengertian Saudara bahwa Bibel itu dari Tuhan Yang Maha Suci?
B: Guru saya menerangkan bahwa Bibel adalah Kitab Suci berisi pengajaran Tuhan 
Yesus, yang dicatat oleh Rasul-Rasul Matius, Lukas, Yohanes dan Rasul Markus.
A: Apakah yang dimaksud suci pada Bibel itu mempunyai arti bahwa Bibel bersih 
daripada kesalahan-kesalahan?
B: Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang Bapak maksudkan?
A: Misalnya pada suatu saat ada orang mengabarkan pada Saudara si A sakit, 
sedangkan orang lain memberitahukan bahwa pada saat itu si A tidak sakit. Kedua 
berita itu apakah benar semuanya atau salah semuanya, atau salah satunya yang 
benar?
B: Diantara keduanya itu tentu salah satu yang benar atau keduanya salah dan 
mustahil kedua-duanya benar.
A: Satu misal lain, si A mempunyai 3 orang anak dan orang lain mengatakan si A 
mempunyai 10 anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya atau salah semuanya 
atau salah satu yang benar?
B: Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah 
semuanya.
A: Kalau saya mengatakan benar semuanya, bagaimana pendapat saudara?
B: Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan di antara keduanya.
A: Andaikata ada suatu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat di dalamnya di antara 
yang satu dengan yang lain terdapat perselisihan, apakah kitab itu akan 
dinamakan kitab suci?
B: Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah ilham 
(wahyu) dari Tuhan, yang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan.
A: Jadi kalau begitu bukan kitab suci lagi?
B: Betul, kesuciannya telah batal.
A: Kalau demikian, tentu isinya tidak dapat dipercaya, kesuciannya atau 
kebenarannya, karena di antara ayat-ayatnya terdapat perselisihan.
B: Yang jelas di antara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah 
dicampuradukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda. 
Ringkasnya sudah tidak suci lagi.
A: Kalau misalnya Bibel terdapat selisih antara satu ayat dengan ayat lain 
apakah Saudara masih berkeyakinan Bibel itu kitab suci?
B: Saya tidak yakin kalau Kitab Bibel tidak suci. Terkecuali kalau ada 
bukti-bukti nyata yang menunjukkan ayat-ayatnya berselisih antara yang satu 
dengan yang lain, yang dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. 
Menurut penelitian Bapak, apakah ayat-ayat Bibel ada yang berselisih?
A: Ya, banyak yang berselisih.
B: Di Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru?
A: Dua-duanya terdapat beberapa perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang 
lain.
B: Di bab apa dan pasal serta ayat berapa?
A: Supaya berurutan saya atur dalam beberapa pasal:
Pertama soal Ketuhanan Yesus, karena soal Ketuhanan adalah termasuk kepercayaan 
pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali didahulukan. Sesudah itu 
kita berpindah kepada soal yang lain yang berhubungan dengan soal agama Kristen 
yang termaktub dalam Kitab Bibel. Bagaimana pendapat Saudara?
B: Baik, saya menyetujui pendapat Bapak.
Siapa Sajakah "Anak Allah" Itu?
A: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan Saudara bahwa Yesus menjadi anak 
Tuhan?
B: Dalam "Matius" pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian : "Maka suatu suara dari 
langit mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. KepadaNya Aku berkenan". Juga 
di Lukas pasal 4 ayat 41, bahwa "Yesus itu Anak Allah."
A: Kalau begitu silahkan buka "Matius" pasal 5 ayat 9.
B: Baik, Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan: "Berbahagialah segala orang yang 
mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah".
A: Berdasarkan ayat tersebut, yang dimaksudkan "Anak Allah" itu ialah orang 
yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap anak Allah, maka semua orang 
yang mendamaikan manusia pun menjadi anak-anak Allah juga. Jadi bukan Yesus 
saja Anak Allah tetapi ada terlalu banyak.
B: Dalam "Yohanes" pasal 14 ayat 9 disebutkan: "Siapa yang sudah nampak Aku, ia 
sudah nampak Bapa", dan di ayat 10 disebutkan: "Tiadakah engkau percaya bahwa 
Aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini 
katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa 
itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu."
Tritunggal atau 15Tunggal?
A: Baiklah. Silahkan Saudara periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 23.
B: Baik, di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di 
dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan."
A: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku di dalam mereka". Kata 
"mereka" di ayat ini ialah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan dengan "Aku" 
ialah Yesus. Jadi kata "Aku" beserta mereka artinya Yesus beserta 
sahabat-sahabatnya. Jadi Tuhan itu beserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau 
Saudara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa maka Saudara pun harus percaya 
tentang kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang 
itu. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, 
melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan 
persatuan bukan hanya Tritunggal tetapi 15tunggal. Jadi berdasarkan 
perselisihan ayat-ayat tersebut, yang manakah yang benar? Tiga menjadi Tunggal 
atau 15 menjadi Tunggal? Ayat manakah yang akan Saudara yakini, yang tiga 
menjadi tunggal ataukah yang 15 itu?
Allah itu Esa (Tunggal)
B: Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan saya.
A: Tentu akan lebih membingungkan Saudara kalau saya tunjukkan ayat yang lain. 
Silahkan periksa "Yohanes" pasal 17 ayat 3.
B: Baik, di sini menyebutkan "Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka 
mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Yesus kristus yang telah Engkau suruhkan 
itu".
A: Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa. Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh 
E. St. Harahap, cetakan ke II disebutkan bahwa Esa itu berarti satu, pertama 
(tunggal) dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Pesuruh 
Allah (Utusan/Rasul). Kalau demikian, manakah yang benar? Di satu ayat 
menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di lain ayat 15 menjadi satu dan 
yang lain lagi Tuhan itu Tunggal, sedangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa 
Yesus itu pesuruh Allah, bukan Tuhan. Menurut pengakuan Saudara suatu kitab 
suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara yang satu dengan yang lain 
tentu sulit sekali dipercaya kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih 
dari kekeliruan dan perselisihan.
B: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian?
A: Ayat yang bagaimana yang Saudara maksudkan?
B: Ayat yang menyebutkan bahwa Tuhan itu Esa (Tunggal), bukan tiga menjadi satu.
A: Silahkan buka di "Ulangan" pasal 4 ayat 35.
B: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, 
supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa 
tiadalah yang lain lagi".
A: Jelas di dalam Bibel sendiri menerangkan bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal.
B: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama. Apakah terdapat juga di 
Perjanjian Baru?
A: Saudara minta di Perjanjian Baru, baiklah. Silahkan Saudara buka Markus 
pasal 12 ayat 29.
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan "Maka jawab Yesus kepadanya, 
hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israel, adapun Allah Tuhan kita 
ialah Tuhan yang Esa."
A: Periksa lagi di Perjanjian Lama di "Ulangan" pasal 6 ayat 4.
B: Baik, di sini disebutkan: "Dengarlah olehmu hai Israel, sesungguhnya Hua 
Allah kita, Hua itu Esa adanya."
A: Apakah belum jelas bahwa Bibel sendiri yang menjadi kitab sucinya orang 
Kristen menyebutkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu tunggal, bukan tiga 
menjadi satu atau satu menjadi tiga. Taruh kata di Bibel ada ayat yang 
menyebutkan Tuhan itu tiga menjadi satu, saya ingin bertanya yang manakah di 
antara kedua ayat itu yang benar, yang Tunggalkah atau yang tiga menjadi 
Tunggal? Jadi salah satu dari dua ayat tersebut pasti ada yang benar, karena 
sudah jelas dua ayat itu tidak sama. Kalau salah satu atau dua-duanya salah, 
maka kandungan kitab suci itu ada yang salah, jadi bukan kitab suci namanya.
B: Betul, salah satu pasti salah atau kedua-duanya salah.
A: Kalau demikian apakah dapat diyakini kebenarannya sebagai kitab suci, kalau 
kitab suci itu mengandung kesalahan atau tidak benar isinya?
B: Ya, yang disebut kitab suci itu harus bersih dari kesalahan-kesalahan kalau 
tidak demikian maka batallah kesucian kitab suci itu.
Apakah Yesus Bersatu dengan Allah?
A: Menurut kepercayaan Saudara, apakah Yesus bersatu dengan Allah?
B: Ya demikian.
A: Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu bersama Allah dan Allah selalu 
bersama Yesus.
B: Betul demikian sebagaimana tersebut dalam "Yohanes" 10, 30 yang bunyinya 
sebagai berikut: "Aku dan Bapa itu satu adanya". Demikian juga Roh Suci, sebab 
Roh Suci itu menjadi satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut dalam Injil, ialah 
setelah Yesus berumur 30 tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibaptiskan oleh 
pembaptis yaitu Yohanes. Jadi jelas bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan adalah Tunggal.
Eli, Eli, Lama Sabakhtani … (Ya Tuhan, Ya Tuhan, Mengapa Engkau Meninggalkan 
Aku?)
A: Kalau begitu silahkan buka "Matius" pasal 27 ayat 46.
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Maka sekira-kira pukul tiga 
itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: "Eli, Eli, lama 
sabakhtani", artinya: "Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku."
A: Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan 
Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan disalibkan. Mestinya kalau 
Tuhan menjadi satu dengan Yesus, di saat itulah saat tepat untuk menolong 
Yesus, tetapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus 
sendiri minta tolong.
B: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk disalib guna menebus dosa manusia.
A: Kalau hidupnya Yesus memang untuk disalib, mengapa Yesus tidak bersedia dan 
menolak untuk disalib? Buktinya ia berseru dengan suara nyaring minta tolong 
pada Tuhan agar ia terlepas dari disalibkan. Dengan kata lain Yesus tidak 
bersedia selaku penebus dosa.
B: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa ayat-ayat Bibel ada yang simpang 
siur.
Apakah Manusia-Manusia yang Menyalibkan Yesus Itu Dilaknat atau Mendapat Pahala?
A: Dari sebab itulah mengapa Saudara menyembah Yesus selaku Tuhan yang tidak 
berkuasa menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta tolong. Pantaskah ada Tuhan 
demikian? Dan saya lanjutkan pertanyaan, apakah manusia-manusia yang 
menyalibkan Yesus itu dilaknat?
B: Pasti dilaknat.
A: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus berterima kasih kepada mereka 
yang menyalibkan dia, bahkan mereka itu seharusnya mendapatkan ganjaran, karena 
menurut keterangan Saudara, kehidupan Yesus itu harus disalib untuk menebus 
dosa-dosa. Jika tidak ada manusia yang bersedia menyalibkan Yesus, maka 
dosa-dosa manusia tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi manusia-manusia yang 
telah menyalib Yesus itu berjasa kepada Yesus dan penganut-penganut Kristen. 
Akan tetapi mereka yang sudah terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya 
mereka itu masuk surga dan dipuji-puji atas jasanya.
B: Ini memang tidak masuk akal atau sekurang-kurangnya memang sulit dimengerti, 
akan tetapi Roh Tuhan bersatu dengan Yesus itu tidak mustahil sebagaimana 
banyak manusia yang kesurupan hantu, jin, malaikat atau makhluk-makhluk halus 
lainnya sehingga tindakan tindakan dan perbuatannya menurut kehendak makhluk 
halus tersebut. Demikian juga ada yang kemasukan Roh Suci seperti roh malaikat 
sehingga tindakan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.
A: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan: Manusia yang bersatu 
(kesurupan) jin itu apakah dia disebut jin?
B: Tidak.
A: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan itu apakah ia disebut Tuhan?
B: Mestinya tidak juga.
A: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus yang menerima Roh Ketuhanan 
tentunya bukan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu Tuhan itu bukan Tuhan 
melainkan adalah utusan (pesuruh) Tuhan. Sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri 
sebagaimana tersebut dalam "Yohanes" pasal 17 ayat 3 yang berbunyi: "Supaya 
mereka itu mengenal Engkau. Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan Yesus Kristus 
yang telah Engkau suruhkan itu".
B: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang Ketuhanan Yesus itu.
A: Menurut keterangan Saudara tadi, bahwa manusia yang bersatu dengan 
(kesurupan) makhluk halus seperti roh-roh, jin dan malaikat, maka tindakan dan 
perbuatannya pasti menurut kehendak atau menyerupai perbuatan makhluk-makhluk 
halus itu.
B: Benar begitu.
A: Kalau demikian maka Yesus yang Saudara akui bersatu dengan Tuhan mestinya 
tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan.
B: Mestinya begitu.
A: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian. Tuhan tidak tidur tetapi Yesus 
tidur, Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan, Tuhan tidak sakit tetapi Yesus 
sakit, Tuhan tidak menyembah kepada siapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan. 
Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati, walaupun menurut i'tikat Kristen hidup 
kembali, tetapi ia mati.
Yesus Tidak Mengetahui Yang Gaib
B: Menurut anggapan orang Kristen salah satu yang mneyebabkan Yesus bersatu 
dengan Tuhan, karena ia mengetahui yang gaib.
A: Kalau begitu silahkan buka "Markus" pasal 13 ayat 31, 32.
B: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap tetapi 
perkataan-Ku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tidak diketahui oleh 
seorang jua pun, baik segala malaikat yang di sorga pun tidak, Anak itu pun 
tidak, hanyalah Bapa saja."
A: Jelas di Bibel sendiri tertulis, Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu 
kapan hari kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi tegas Yesus sendiri 
tidak mengetahui waktunya hari kiamat, yang termasuk suatu yang gaib. Yang 
tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.
Siapa Anak Sulung Allah?
B: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini dengan kata: "Anak", yang 
berarti ia anak Tuhan.
A: Silahkan buka "Matius" pasal 1 ayat 16.
B: Baik, di situ disebutkan: "dan Yakub memperanakkan Yusuf, yaitu suami Maria, 
ialah yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus."
A: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bukan Tuhan sebagaimana tersebut 
dalam ayat tersebut. Silahkan periksa lagi "Keluaran" pasal 4 ayat 22.
B: Baik, di situ disebutkan: "Maka pada masa itu hendaklah katamu kepada 
Fir'aun demikian: "Inilah firman Tuhan: Bahwa Israil itulah anak-Ku laki-laki, 
yaitu anak-Ku yang sulung".
A: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah anak Tuhan yang sulung, sedangkan 
Yesus tidak disebutkan anak yang ke berapa. Silahkan buka lagi "Yeremia" pasal 
31 ayat 9.
B: Ayat ini menyebutkan, "Akulah Bapak bagi Israil, dan Afraim itulah anak yang 
sulung."
A: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bibel sendiri anak Tuhan itu banyak, bukan 
Yesus saja, padahal sebenarnya yang dimaksudkan dengan "Anak" dalam ayat itu 
ialah mereka yang dikasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan anak yang 
sebenarnya.
B: Tetapi dalam "Matius" pasal 1 ayat 18, menyebutkan sebagai berikut: "Adapun 
kelahiran Yesus Kristus demikian adanya: Tatkala Maria, yaitu ibunya, 
bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maria itu 
hamil daripada Roh Kudus. Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh karenanya maka 
Yesus itu adalah anak Tuhan, sebagaimana juga di "Matius" pasal 1 ayat 20 
menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang malaikat, Tuhan berkata: "Hai Yusuf, anak 
Daud, janganlah engkau kuatir menerima Maria itu menjadi istrimu karena 
kandungan itu terbitnya daripada Roh Kudus."
Apa Maksud Roh Kudus dalam Bible?
A: Kalau begitu silahkan buka: "Kisah Rasul" pasal 6 ayat 5.
B: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan ini diperkenankan oleh sekalian 
orang banyak itu, lalu memilih Stephanus, yaitu seorang yang penuh dengan iman, 
dan Roh Kudus, dan lagi Philippus, dan Prokhorus dan Nikanor dan Simion dan 
Parmenas dan Nikolaus yaitu mualaf asalnya dari negeri Antiochia.
A: Jadi berdasarkan ayat Bibel sendiri menunjukkan bahwa Roh Kudus itu bukan 
pada Yesus saja. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu Roh Suci, atau Roh 
Kesucian yang maksudnya roh yang bersih dari roh-roh kotor, bukan seperti roh 
setan atau hantu. Sebagaimana halnya para Nabi lainnya dengan roh sucinya. 
Menurut Al Qur'an, Roh Kudus (roh suci) itu berarti "Jibril". Di Bibel sendiri 
menyebutkan bahwa para nabi yang terdahulu adalah Kudus.
B: Di Bibel pasal berapa menyebutkan demikian?
A: Silahlan periksa surat Petrus yang kedua pasal 3 ayat 2.
B: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Supaya kamu ingat perkataan yang 
sudah disabdakan dahulu oleh nabi yang kudus dan akan hukum Tuhan lagi juru 
selamat, dengan jalan rasul-rasul yang disuruhkan kepadamu".
A: Jelas di Bibel sendiri menyebutkan bahwa Roh Kudus itu bukan Tuhan dengan 
kata lain bahwa Yesus dalam kandungan Maria itu bukan Tuhan atau Roh Tuhan, 
melainkan adalah roh bersih, suci, dengan izin atau perintah Allah yang 
dikaruniakan kepada hamba yang dikehendakinya. Lebih jelas harap Saudara 
periksa dalam "Kisah Rasul", pasal 5 ayat 32.
B: Ayat tersebut menyebutkan: "Dan kami inilah saksi atas segala perkara itu, " 
demikian juga Roh Kudus yang dikaruniakan Allah kepada sekalian orang yang 
menurut Dia."
A: Silahkan periksa lagi dalam "Lukas" pasal 1 ayat 41.
B: Pasal ini menyebutkan bahwa: "Maka berlakulah tatkala Elisabet mendengar 
salam Maria itu, meloncatlah kanak-kanak yang di dalam rahimnya itu dan 
Elisabet penuh Roh Kudus.
A: Sudah jelas sekali bahwa arti Roh Kudus adalah Roh Suci yang dikaruniakan 
oleh Allah kepada siapa pun yang dikehendakinya. Kalau sekiranya Roh Kudus itu 
diartikan dengan Allah atau Roh Allah maka bukan Yesus saja menjadi Tuhan atau 
anak Tuhan, melainkan segala orang yang taat kepada Tuhan, para Nabi dan 
Elisabet (istri Zakaria) pun mestinya Tuhan juga.
Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):
Bisa Menghidupkan Orang Mati (Atas Kehendak Allah)
B: Yesus dianggap Tuhan oleh karena ia mempunyai Roh Ketuhanan, terbukti dengan 
pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat menghidupkan orang mati. Inilah kesamaan 
Allah dengan Yesus.
A: Kalau begitu, silahkan periksa di "Kitab Raja-raja yang kedua" pasal 13 ayat 
21.
B: Baik, di sini ada menyebutkan: "Maka sekali peristiwa apabila dikuburkannya 
seorang Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasukan lalu dicampakkannya 
orang mati itu ke dalam kubur Elisa, maka baru orang mati itu dimasukkan ke 
dalamnya dan kena mayat Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu bangun 
berdiri".
[Elisa = Ilyas, dalam Islam, pent.]
A: Di sini menyebutkan malah tulang-tulang Elisa dapat menghidupkan orang mati. 
Jadi bukan Yesus saja dapat menghidupkan orang mati bahkan tulang-tulang Elisa 
dapat menghidupkan orang mati. Yang berarti tulang-tulang Elisa adalah 
tulang-tulang ketuhanan. Kalau Yesus di waktu hidupnya dapat menghidupkan orang 
mati, akan tetapi Elisa di waktu tak bernyawa, malah hanya dengan 
tulang-tulangnya, yang di dalam kubur dapat menghidupkan orang mati. Kalau 
perbuatan Yesus dikatakan ajaib maka Elisa lebih ajaib dari pada Yesus. Jadi 
seharusnya Elisa pun dianggap Tuhan juga. Periksa lagi di "Kitab Raja-Raja yang 
pertama" pasal 17 ayat 22.
B: Ya, di sini menyebutkan: "Maka didengar akan Do'a Elisa itu, lalu kembalilah 
nyata kanak-kanak itu ke dalamnya sehingga hiduplah ia pula".
A: Kalau secara adil, seharusnya Elisa dianggap Tuhan juga.
Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):
Bisa Menyembuhkan Orang Buta (Atas Kehendak Allah)
B: Tetapi Yesus dapat menyembuhkan orang buta sehingga melihat.
A: Kalau begitu periksa "Kitab Raja-Raja yang kedua" pasal 6 ayat 17 dan 30.
B: Ya di pasal itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan 
orang buta, sehingga dapat melihat.
A: Kalau begitu, Elisa pun harus dianggap Tuhan juga, karena menyamai Yesus dan 
menyamai sifat Tuhan.
Kesamaan Yesus dan Elisa (Ilyas):
Bisa Menyembuhkan Penyakit Lepra (Atas Kehendak Allah)
B: Sekali lagi Yesus dapat menyembuhkan penyakit lepra (penyakit kusta)
A: Silahkan periksa kitab "Raja-Raja yang kedua" pasal 5 ayat 10 dan 11.
B: Baik, di pasal dan ayat itu menyebutkan yang maksudnya bahwa Elisa dapat 
menyembuhkan orang sakit kusta bernama Naaman.
A: Jadi Elisa pun dapat menyembuhkan orang buta dan penyakit kusta malah dapat 
menghidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat juga menjadi Tuhan?
B: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa pencampuran laki-laki dengan 
istrinya. Inilah kelebihan rohnya Yesus daripada rohnya Elisa.
A: Asal kejadian Nabi Adam tanpa bapak dan ibu. Mengapa Adam tidak dianggap 
Tuhan? Juga Hawa asal kejadiannya tanpa ibu, ia pun bisa dianggap juga Tuhan 
Wanita.
B: Tetapi Adam dan Hawa kedua-duanya berdosa.
A: Kalau begitu Yesus pun berdosa, karena Yesus keturunan Maria, sedang Maria 
keturunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri pernah dibawa oleh Iblis ke puncak 
gunung. Pantaskah Tuhan dibawa oleh Iblis?
B: Di mana cerita itu disebutkan?
Yesus Dibawa Iblis ke Puncak Gunung
A: Di Bibel. Silahkan Saudara periksa "Lukas" pasal 4 ayat 5.
B: Baik, di situ menyebutkan: "Maka Iblis pun membawa dia ke puncak gunung."
A: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis yang berarti ia tunduk kepada 
kemauan iblis.
B: Walaupun demikian Yesus tetap suci daripada dosa.
A: Para Nabi lainnya pun suci daripada dosa. Akan tetapi mereka tidak 
menganggap dirinya selaku Tuhan, malah Yesus sendiri pun tidak juga mengaku 
Tuhan, sedangkan pengikut-pengikutnya mempertuhankan dia.
B: Tidak demikian, nabi-nabi berbuat dosa, tetapi Yesus tidak.
A: Nabi-nabi yang berbuat dosa atau kesalahan itu telah bertobat, lalu diberi 
ampun oleh Tuhan, sebagaimana juga Yesus pernah minta ampun dan diberi ampun 
oleh Tuhan. Mereka para Nabi diberi ampun, artinya dosanya telah habis 
karenanya, lalu mereka disebut bersih dari dosa dan kesalahan-kesalahan.
Yesus pun Berdosa
B: Di manakah menyebutkan bahwa Yesus merasa ia minta ampun kepada Tuhan?
A: Silahkan Saudara periksa sendiri di "Matius" pasal 6 ayat 12.
B: Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "Dan ampunilah kiranya kami 
segala kesalahan kami, seperti kami ini sudah mengampuni orang yang 
berkesalahan kepada kami.
A: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan kesalahannya. Jadi dia pernah berbuat 
kesalahan.
B: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bahwa Yesus suka memberikan ampun 
semua kesalahan orang kepadanya.
A: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun bersedia memberikan ampun kepada 
orang-orang yang berbuat kesalahan kepada kita.
Misteri Malkisedik
B: Tetapi tidak ada manusia selain Adam yang dilahirkan ke dunia ini tanpa 
bapak, melainkan Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan kalau Yesus disebut 
"Putera Tuhan" atau "Tuhan Anak".
A: Kalau misalnya ada seorang manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu, maka 
orang itu pasti akan diakui oleh Saudara bahwa ia lebih berhak menduduki 
jabatan Tuhan daripada Yesus dilahirkan tanpa bapak saja.
B: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah ada, dan mustahil adanya.
A: Kalau kiranya ada, maka yang manakah di antara keduanya yang lebih tinggi 
derajat Ketuhanannya antara Yesus yang dilahirkan hanya tanpa bapak saja dengan 
manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu?
B: Menurut akal tentunya manusia yang dilahirkan tanpa bapak dan ibu itu lebih 
tinggi derajat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan lebih ajaib keadaannya 
daripada kelahiran Yesus.
A: Benarkah demikian pendapat Saudara?
B: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih ajaib daripada Yesus, akan tetapi 
saya minta supaya Bapak tunjukkan di Kitab, dan Bapak harus mengambil dari 
Kitab yang terkenal, bukan dari buku-buku dongengan atau ceritera-ceritera 
khayalan saja.
A: Supaya lekas beres urusan ini, silahkan Saudara periksa di Kitab Bibel atau 
Injil, Kitab Suci Saudara sendiri.
B: Di Bab dan pasal berapakah ada menyebutkan?
A: Silahkan Saudara periksa di "Ibrani" pasal 7 ayat 1, 2 dan 3.
B: Baik, di pasal dan ayat ini menyebutkan seperti berikut: "Adapun Malkisedik 
itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah taala, yang sudah berjumpa dengan 
Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja, lalu 
diberkatinya Ibrahim". "Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bahagian sepuluh 
Esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja 
keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai". Yang tiada berbapak 
dan tiada beribu dan tiada bersilsilah, dan tiada berawal…".
A: Cukup, Saudara telah membaca di kitab suci Saudara sendiri, bahwa Malkisedik 
seorang raja di Salem tanpa bapak dan ibu, malah tiada silsilahnya. Sesuai 
dengan pendapat Saudara, apakah cerita yang disebutkan dalam kitab suci Saudara 
ini berupa dongengan atau cerita-cerita khayalan? Kalau dikatakan dongeng atau 
cerita khayalan, maka apakah Saudara akan terima kalau ada yang mengatakan 
bahwa kitab suci Saudara ada mengandung cerita-cerita khayalan atau dongengan 
yang dibuat-buat? Dan kalau Saudara masih mempertahankan kesucian kitab Saudara 
itu mengapakah Saudara tidak mengangkat Malkisedik menjabat Tuhan juga, malah 
jabatan ketuhanannya tentunya lebih tinggi daripada Yesus. Dan berpegang dengan 
pendirian Saudara sendiri bahwa kelahiran Malkisedik itu lebih ajaib dari 
Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan tanpa bapak sedangkan Malkisedik dilahirkan 
tanpa bapak dan ibu. Selain itu Malkisedik masih mempunyai kelebihan lagi 
daripada Yesus, oleh karena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah, yaitu dari 
Maria, sedangkan menurut Bibel sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah 
sama sekali. Apakah Saudara masih akan mempertahankan ketuhanan Yesus…?
B: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung!
A: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung sebenarnya tidak apa-apa, 
karena kalau sudah mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.
B: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Tetapi dalam Kitab Injil Johanes 
pasal 1 ayat 1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya ada itu Kalam, maka Kalam 
itu serta dengan Allah, dan Kalam itu Allah. Ia itu pada mulanya serta dengan 
Allah. Kata "Ia" di ayat ini maksudnya ialah "Yesus". Jadi Yesus beserta dengan 
Allah.
A: Dalam susunan ayat tersebut di atas ada kata penghubung ialah: "serta" atau 
beserta. Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si Amin", maka susunan 
kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap si Salim bukan si 
Amin jadi berdasarkan ayat Bibel yang Saudara baca dengan susunan "Ia" (Yesus) 
beserta Allah, langsung dapat dimengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah 
bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama dengan Allah, dengan kata lain 
kata Yesus bukan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan bahwa Kalam itu Allah. 
Padahal Kalam itu bukan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah dan Kalam pun 
lain.
B: Bagaimana kalau Yesus disebut saja anak Tuhan?
A: Saya sudah jelaskan tentang itu pada Saudara dalam pembicaraan kita yang 
lalu. Dan Saudara telah mengakui kebenaran keterangan saya. Sekarang saya 
tambah, Kalau Tuhan itu beranak, baik anaknya berupa manusia seperti Yesus atau 
lainnya, maka ke-Esa-an Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedang kita pun tidak 
mungkin menodai ke-Esa-an Tuhan.
B: Tetapi dalam kitab: "Wahyu" pasal 22 ayat 13 menyebutkan: "Maka Aku inilah 
Alif dan Ya, yang terdahulu dan yang kemudian. Yang Awal dan Yang Akhir".
A: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan Yesus sendiri, melainkan firman 
Allah kepada Yesus. Bukti kebenaran perkataan saya ini silahkan Saudara periksa 
di Kitab "Wahyu" tersebut pasal 21 ayat 6.
B: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah 
genap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu Yang Awal dan Yang Akhir".
A: Jelas di ayat itu menyebutkan: "Maka firmannya kepadaku" Siapakah yang 
berfirman kepadaku (kepada Yesus) di ayat ini?
B: Tentu Allah yang berfirman.
A: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya, Yang Awal dan Yang Akhir, bukan 
perkataan Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.
B: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata: "Sebelumnya Ibrahim aku sudah 
ada". Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.
A: Kalau Yesus dikatakan "Permulaan", maka diapun tidak benar. Karena pada 
mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu Yesus 
mati. Walaupun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah mati itu tidak bisa 
dikatakan: "seorang yang terkemudian" dan kalau Yesus itu hidup lagi, tidak 
bisa dikatakan: "Permulaan" bukan pula "Yang Terkemudian" bukan "Yang Awal" 
maupun "Yang Akhir".
B: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tambah membingungkan saya karena 
pada mulanya Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh Maria dan sesudah itu 
Yesus mati. Yang pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut: "Permulaan". Kalau 
Yesus diperanakkan, mustahil bisa disebut "Permulaan". dan kalau Yesus pernah 
mati, mustahil bisa disebut "Yang Terkemudian"
A: Supaya lebih jelas kepada Saudara maka saya hadapkan pertanyaan: Andaikata 
Yesus itu disebut "Permulaan" maka apa dengan dasar inikah Saudara mengakui 
Yesus itu Tuhan?
B: Ya, betul begitu.
A: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan Saudara, kalau sekiranya dalam kitab 
suci Saudara ada menyebutkan bahwa ada seseorang manusia Yesus, yang tidak ada 
permulaannya dan tidak ada kesudahannya. Apakah manusia itu akan diakui Tuhan 
juga oleh Saudara?
B: Di pasal manakah menyebutkan demikian.
A: Sebelum saya tunjukkan, apakah Saudara masih tetap berpendirian akan 
mengakui Tuhan kepada seorang yang tidak ada permulaan dan kesudahannya, 
sebagaimana Saudara bertuhan kepada Yesus?
B: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau sekurang-kurangnya meragukan saya 
atas kebenaran Yesus selaku Tuhan.
A: Mestinya Saudara mengakui Tuhan dua-duanya, dengan lain kata disamping Yesus 
ada lagi Tuhan Tambahan.
B: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja keyakinan saya lantas tambah 
tidak karuan. Di pasal manakah ada menyebutkan ada seorang manusia yang tidak 
ada permulaan dan kesudahannya.
A: Saya telah katakan di kitab suci Saudara sendiri. Silahkan buka Ibrani pasal 
7 ayat 2 dan 3.
B: Baik, seperti tadi sudah saya bacakan sampai baris pertama ayat ketiga dari 
pasal tersebut sebagai berikut: "Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada beribu 
dan tiada bersilsilah dan tiada berawal dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia 
diserupakan Anak Allah, maka kekallah ia selama-salamanya".
A: Bagaimana perasaan Saudara dengan susunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini 
bukan Yesus saja yang menjadi permulaan tetapi juga Malkisedik.
B: Keyakinan saya memang jadi bimbang terhadap Ketuhanan Yesus.
A: Bimbang atau tidaknya terserah Saudara, yang jelas tidak ada niat sama 
sekali untuk mengajak Saudara meninggalkan agama Kristen. Yang penting adalah 
rembukan dan penelitian semata-mata. Meneliti dan menganalisa terhadap sesuatu 
adalah hak semua orang, asalkan penelitian itu benar-benar tidak mengganggu 
ketentraman umum.
B: Terimakasih, dan saya masih akan bertanya lagi pada Bapak, maklumlah saya 
ini sedang mencari kepuasan yang dapat menimbulkan keyakinan saya dalam memeluk 
agama.
A: Silahkan Saudara bertanya, keyakinan itu timbul setelah menyelidiki dan 
meneliti dengan kepuasan. Di dalam agama Islam tidak ada paksaan. Yang penting 
menyampaikan (da'wah), tidak lebih dari itu. Teruskanlah pertanyaan Saudara.
B: Setelah kita bersoal jawab tentang Ketuhanan Yesus timbullah keraguan dalam 
hati saya, namun apakah Bapak masih bersedia menunjukkan ayat-ayat Bibel yang 
menyatakan bahwa Yesus itu bukan anak Tuhan?
A: Walau telah saya tunjukkan ayat-ayat Bibel sendiri, tentang pengakuan Yesus 
sendiri bahwa Tuhan itu Tunggal, namun demi pengharapan Saudara akan saya 
penuhi juga. Akan tetapi apakah tidak sebaiknya kita lanjutkan besok malam saja 
oleh karena waktu sudah malam (Jam 12.25).
B: Ya, terima kasih, besok malam saja kita lanjutkan.

Shalom,
Tawangalun.



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke