Indopos itu kayaknya koq ngak ada kerjaan ya, berita-in gajah mati kena 
racun apa. Ato terlalu banyak ruang kosongnya Indopos itu ya?
    Lha wong orang di racun aja ngak ada yang ngegubris koq. Liat tuh kemana 
urusannya Bung Munir? Kan ngak ada berita lagi kan! Boro boro ngurusin gajah 
mati keracunana orang meninggal kena racun aja nobody cares! Jadi jangan neko2 
lah. Urusi dulu orang yang kena musibah baru binatang2nya. Simple as that!
   
  Harry Adinegara
  
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=214244

Kamis, 02 Mar 2006,



Enam Gajah Mati Diracun Sianida


PEKANBARU - Enam ekor gajah liar ditemukan mati di kawasan hutan di perbatasan 
Riau dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Binatang yang dilindungi itu 
diyakini mati karena diracun. Sebab, dari mulutnya yang menghitam, keluar buih 
dan ditemukan potasium sianida.

Aktivis World Wild Fund (WWF) Riau Nurchalis Fadli mengungkapkan, bangkai gajah 
itu terdiri atas lima dewasa (satu di antaranya jantan) dan seekor anak gajah. 
Semuanya ditemukan mati dalam satu lokasi.

"Kita meyakini, gajah-gajah itu mati karena diracun. Ketika ditemukan, dari 
mulutnya keluar buih. Tetapi, kita juga akan melakukan visum dengan 
mendatangkan dokter ahli binatang untuk mengungkap kasus itu," ungkapnya dalam 
jumpa pers di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, kemarin.

Enam bangkai gajah tersebut ditemukan dekat Mahato, sebuah desa yang berjarak 
sekitar 300 km sebelah utara Pekanbaru. Bahkan, gading pada gajah jantan dewasa 
telah dipotong. Bekas-bekas pemotongan terlihat jelas.

"Ini perbuatan kriminal. Siapa pun pelakunya pasti tahu bahwa gajah Sumatera 
itu termasuk binatang langka yang dilindungi undang-undang," tuturnya.

WWF Riau secara resmi telah melaporkan kasus itu ke Balai Konservasi Sumber 
Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau. Mereka berharap agar pemerintah melaporkan 
kasus tersebut ke polisi untuk dilakukan penyidikan. 

Kematian gajah-gajah itu diketahui WWF dari laporan masyarakat pada 23 Februari 
lalu. Mendapat laporan tersebut, WWF langsung menurunkan tim ke lokasi. Karena 
sudah sepekan mati, saat ini kondisi gajah itu mulai membusuk.

Ada dugaan bahwa gajah tersebut mati karena ulah oknum tertentu dalam pembukaan 
kebun kelapa sawit. Sebab, hanya berjarak 50 meter dari lokasi matinya gajah, 
terdapat perkebunan sawit milik PT Maduma Alam Indah (MAI). 

Hanya, sulit membuktikan bahwa gajah-gajah itu mati karena racun dari 
perkebunan sawit tersebut. Tetapi, berdasar pengalaman di Riau selama ini, 
racun olahan di areal perkebunan sawit sengaja diberikan agar gajah tidak 
merusak tanaman.

"Kali ini, kami menduga kematian gajah bukan karena perburuan. Kalau diburu, 
tentu anak gajah tidak akan jadi sasaran. Biasanya, gajah mati selalu 
terpisah," jelas Fadli. "Kami menduga gajah itu sengaja diracun di sekitar 
lokasi. Buktinya, semua mati di satu lokasi," lanjutnya. 

Dia menepis kemungkinan gajah-gajah tersebut diracun karena mengamuk dan 
merusak permukiman warga. Sebab, lokasi gajah itu berada di hutan dan jauh dari 
permukiman warga.

Sepekan sebelumnya, warga Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten 
Bengkalis, Riau, dicekam rasa takut. Itu terkait dengan mengamuknya puluhan 
ekor gajah sejak 19 Februari lalu. Untuk menghindari korban jiwa, 100 warga 
terpaksa diungsikan ke balai desa pada 22 Februari lalu. (jpnn


[Non-text portions of this message have been removed]

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
  Listen to over 20 online radio stations and watch over 5000 music videos on 
Yahoo! Music.

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke