Hehe, obrolan keren yang nggak nyambung.
Yang satu teriak-teriak ngasih tau udah jadi produser tv,
yang satu tetep aja asyik dengan frustasi pribadinya tanpa
peduli apa yang 'diteriakin' lawan bicaranya.
Terlalu frustasi rupanya sampai nggak sudi mendengar suara
wawan yang notabene adalah m
Habis sudah.
Tanpa argumen sebutir pun si uplik terus mengulang-ulang
hal bedebah...
Memang, nggak ada gunanya tentara kalau berjiwa seperti
serdadu Belanda di Srebrenica.
Ya kan?
--- "Bukan Pedanda" wrote:
> http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_without_armed_forces
>
> --
Makin lama, Dipo makin sedeng.
Omongannnya makin kaco.
Sayangnya dia tidak mau bereobat ke psikiater.
Kasihan saya melihatnya.
--- In proletar@yahoogroups.com, "ajeg" wrote:
>
>
> Setengah cuil argumen untuk jelasin apa gunanya
> gelar adatmu itu pada jaman global village di negeri
>
Setengah cuil argumen untuk jelasin apa gunanya
gelar adatmu itu pada jaman global village di negeri
yang katanya aduhai makmur.
Punya setengah cuil argumen itu plik?
--- "Bukan Pedanda" wrote:
> Perkembangan kapitalisme telah mengubah dunia ini menjadi sebuah
> global village
>
> Ba
Perkembangan kapitalisme telah mengubah dunia ini menjadi sebuah global
village
Batas negara menjadi makin tidak sepenting seabad yang lalu...
Dan jendral Carl von Clausewitz (Vom Kriege, On War) pun dikubur oleh jendral
Claude Le Borgne (La guerre est morte - The war is dead)...
Artinya