IRAWAN DIANTARA AMBISI KEKUASAAN ARJUNA DAN KURAWA ( I )
  (Sebuah Esai Tentang Puisi Heri Latief: Irawan)
   
  “…besok pagi mereka jumpa lagi, membunuh dan dibunuh, semuanya demi 
kekuasaan”. (Heri Latief, Jakarta, 13 Mei 2003)
   
  Benang merah atau esensi apa yang akan kita ambil dari kisah mitologis 
tentang “Perang Bharatayudha”? Tentunya kali ini kita tidak akan mencoba untuk 
menariknya dalam suatu proses berpikir yang selama ini ambiguistik, ataupun 
hanya memberi suatu artian, interpretasi, dan penjelasan tentang peperangan 
antara: kebaikan-kejahatan, turunan para dewa-titisan para setan, 
kebajikan-kezoliman, ataupun hal-hal yang berkarakter saling 
progresif-kontradiktif lainnya. Juga tentang kegagahan, jiwa kesatriaan, 
kepahlawanan, kemahadahsyatan, keberanian, dan keangkaramurkaan antar kelompok 
peperangan. Tetapi ada hal yang sangat krusial yang ingin disampaikan oleh 
kisah tersebut, bahkan merupakan esensi yang menjelaskan tentang realita 
kehidupan manusia bersama dengan ambisinya, keangkuhannya, dan hasratnya menuju 
penguasaan.
   
  Kisah mitologi tentang Arjuna dan Kurawa, selama ini merupakan suatu kisah 
yang identik dengan suatu doktrin budaya, terutama budaya yang didasarkan dari 
suatu pengakomodasian ruang imajiner untuk membangkitkan jiwa pertarungan dan 
peperangan. Yang biasanya—di Indonesia—digunakan sebagai jargon dan doktrin 
untuk melengkapi ideologi militer, ataupun unsur-unsur sub-militer. Dan kisah 
tersebut pada akhirnya hanya dikondisikan pada beberapa pementasan budaya, 
walaupun akhirnya suatu nilai dan kearifan tersebut telah diminimalisir untuk 
memenuhi tujuan komersialisasi budaya. Hal ini telah divisualisasi dengan 
beragam tampilan yang mencoba memberi suatu gambaran imajiner tentang Arjuna 
dan Kurawa, dengan “memanipulasi” esensi dari kisah mitologi tersebut.         
   
  Mitologi “Perang Bharatayudha” merupakan penjelasan tentang peperangan untuk 
memperebutkan kedudukan dan kekuasaan! Irawan yang digambarkan sebagai seorang 
anak (haram-tanpa pertanggungjawaban) Arjuna (sang ayahanda), hidup bersahaja 
(di pedalaman), jauh dari riuhnya perkotaan (pada masa itu), dan memiliki 
karakter yang digambarkan sebagai: kearifan, kesetiaan, penghormatan, dan 
pengasihan. Datang dengan peralatan perang yang dibawanya, dan memohon restu 
dari ayahnya—Arjuna—untuk membela Pandawa. Dalam peperangan tersebut terjadi 
suatu kisah romantis-subyektif dalam relasi pertemuan antara seorang anak dan 
ayah, ketika sang anak hadir untuk melengkapi sejarah yang telah dibangun dari 
peperangan tersebut. Dan Irawan sendiri telah mewarnai sejarah pada kisah 
mitologi peperangan mahadahsyat itu; terutama dalam relasi antara Irawan, 
Arjuna, Kurawa, dan Pandawa.
   
  Peperangan terjadi dengan keganasan dan kekejamannya, proses dehumanisasi 
digambarkan dengan suatu konsekuensi tentang adanya korban dan mega-kematian. 
Tetapi peperangan pada akhirnya harus mampu untuk mengabaikan segala proses 
subyektif kemanusiaan, yang memenuhi unsur tentang kesempurnaan manusia: 
rasionalitas, nurani, dan perasaan. Dan nilai-nilai tentang kemanusiaan, 
hanyalah merupakan suatu “penghalang” konsisten bagi proses perebutan kekuasaan 
yang dipraksiskan dalam perang. Tangisan dan kesedihan hanya merupakan suatu 
realitas dari adanya “kehilangan dan ketiadaan”, dan berbagai macam ekses 
(akibat) yang dihasilkan oleh peperangan adalah suatu harga “wajar” untuk 
mencapai suatu kemenangan. Apakah perang mempedulikan realitas unsur 
kesubyektifan manusia? Dan perang hanyalah suatu alat, bukan tujuan! 
(bersambung)   
   
  Mei 2006, Leonowens SP

                
---------------------------------
Be a chatter box. Enjoy free PC-to-PC calls  with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke