Ilmuwan Mengabdi Pada Kemanusiaan Bukan Pada Allah !!! Kalo saya sebagai kepala sekolah dan juga sebagai pemilik sekolah yang murid2nya banyak yang beragama nasrani, maka meskipun saya beragama Islam tidak bisa disalahkan kalo saya menyelenggarakan perayaan Natal disekolah saya ini.
Saya menyelenggarkan atau merayakan Natal bukan saya pribadi melainkan saya sebagai kepala sekolah. Demikianlah peranan seorang ilmuwan, sikapnya harus professional tidak mencatut professi sebagai ilmuwan untuk digunakan berdakwah mempropagandakan agamanya. Apa yang saya katakan disini bukanlah pendapat saya, tapi sudah merupakan etika professi sewaktu saya masih dalam pendidikan. Jangan sekali2 anda melanggar etika professi ini meskipun tidak dihukum namun penilaian dunia professi terhadap professionalitas anda akan luntur akibat perbuatan anda tsb. Dulu Gereja Kristen memaksakan semua ilmuwan untuk mengakui Bible sebagai sumber ilmu seperti yang dilakukan di Indonesia dimana AlQuran menjadi sumber dan rujukan ilmu pengetahuan. Namun celakanya, ilmu pengetahuan dan ilmuwan berkembang pesat melampaui dan melanggar berbagai nilai2 kebohongan agama. Akibatnya, masyarakat semua agama lebih percaya ilmu pengetahuan katimbang agamanya. Mereka tidak perlu melepaskan agamanya untuk percaya ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan bukanlah kepercayaan. Ilmu pengetahuan dan ilmuwan akhirnya begitu terhormatnya, dipercaya, sangat reliabel dibandingkan kekuasaan pendeta dulu2nya. Wajar akhirnya gereja dan pendeta2nya merasa ilmu pengetahuan merupakan ancaman. Membendung ilmu pengetahuan dengan hukuman mati ternyata gagal, sebagai gantinya para ulama, gereja kemudian tidak lagi menentang ilmu pengetahuan dan ilmuwannya, mereka malah menyelundup ikut2an mengaku sebagai ilmuwan bukan mengaku sebagai ulama atau pendeta se-mata2 untuk menarik kembali umatnya agar mempercayai dirinya yang kemudian menggunakan ilmu pengetahuan untuk menyusupkan ajaran2 agamanya. Jadi sekali lagi saya tegaskan, saya sebagai muslimah, karena professi saya adalah ilmuwan, maka tidak sekalipun saya mencatut ilmu pengetahuan untuk menyebarkan kebohongan2 dakwah islamiah !!! Hanya dengan menjalankan dan menegakkan etika professi sajalah kepercayaan seluruh masyarakat dan dunia kepada saya bisa dipertahankan. Saya mengabdikan diri sebagai ilmuwan untuk kemanusiaan bukan untuk Allah, bukan untuk Islam, dan bukan untuk menyebarkan agama Islam. Melainkan untuk menyebarkan kebahagiaan bagi semua umat tanpa membedakan agamanya. Jadi kalo ada yang mencatut nama ilmuwan, mengaku sebagai ilmuwan tapi secara tersembunyi menyusupkan dan menyebarkan agamanya, maka orang2 seperti ini bukanlah ilmuwan dan tidak bisa menjadi ilmuwan karena kegiatan professi ilmuwan adalah meneliti bukan berdoa dan menyembah Allahnya. Juga bukan mengejar pahala untuk nantinya masuk kesorga. Jadi sekali lagi, ICMI atau ikatan cendikiawan muslimin Indonesia BUKANLAH ilmuwan melainkan ulamawan karena professi ilmuwan tidak mengenal perbedaan agama tidak berpihak kepada agama dan tidak sekalipun berdakwah menyebarkan agama Islam, apalagi beda jauh tujuannya, kalo ilmuwan menyebarkan kebahagiaan bagi semua, maka Islam menyebarkan teror bagi semua termasuk umatnya sendiri seperti umat Islam Ahmadiah. Kalo ada yang menolak tulisan saya ini, silahkan diajukan ke UN atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Internasional di Paris. Semua ilmuwan selalu dilengkapi dengan etika professi sejak mereka belum menjadi ilmuwan !!! > Abbas Amin <abas_amin08@...> wrote: > Jadi miturut kamu, Mus; yang mana saja > yang bisa disebut Ilmuwan itu ? Jadi > sulit lagi donk definisinya ? Ilmuwan > dan non Ilmuwan ! Apa karena percaya > TUHAN jdi tak dimasukkan Ilmuwan !???? > Apa Ilmuwan HARUS SELALU ATHEIS !???? Kamu jangan nyalahin aku, karena ilmu pengetahuan punya lembaganya sendiri didunia, jadi jangan dikaitkan ke Gereja, atau ke Mesjid kayak di Indonesia. Ilmuwan itu netral bukan muslim, jadi cendikiawan muslim Indonesia bukanlah cendikiawan melainkan ulama muslimin. Sekali lagi, itu bukan saya yang membuatnya, saya cuma membeberkan fakta2 ilmu pengetahuan yang sebenarnya kepada kalian, dan jangan, sekali lagi jangan mencatut nama ilmuwan untuk propaganda agama anda karena itu perbuatan tercela dan salah. Ilmu pengetahuan adalah untuk seluruh umat manusia didunia bukan hanya untuk umat agama tertentu saja dan mereka yang belum beragama tertentu dipaksa masuk ke agamanya. Coba ya, kalo penemu mobil itu beragama Kristen, lalu semua orang yang membeli mobil diharuskan masuk agama Kristen dulu agar bisa diizinkan membeli mobil, anda sebagai muslimin setuju enggak aturan seperti itu ??? Tentu enggak ya, bahkan gereja pun kalo bisa anda bakar. Begitulah, produk ilmuwan harus bebas dari kepercayaan meskipun bisa jadi sang ilmuwan itu percaya agama tertentu namun dalam dunia keilmuannya maka kepercayaannya itu harus dibuang jauh2. Demikianlah, ilmuwan yang sejati "tidak beragama", tapi dalam kehidupan pribadinya mungkin saja dia beragama, karena beragama bukan sebagai kepercayaan melainkan sebagai tradisi budaya. Ny. Muslim binti Muskitawati. ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/